sepak bola

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Sukabumi hingga Tangerang, Ini Data BMKG

Jakarta – Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,2 mengguncang sejumlah wilayah di Jawa Barat dan Banten pada Sabtu pagi, 15 Maret 2025. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa ini berpusat di laut, tepatnya 29 kilometer arah barat daya Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, dengan kedalaman 17 kilometer.

BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Namun, getaran dari lindu tersebut terasa di berbagai daerah, mulai dari Serang, Sukabumi, Bogor, Cianjur, hingga Tangerang. Sejumlah warga di beberapa wilayah melaporkan merasakan guncangan yang cukup kuat.

Data Lengkap Gempa dari BMKG

BMKG mencatat bahwa gempa terjadi pada pukul 06.55 WIB, dengan parameter sebagai berikut:

  • Magnitudo: 5,2
  • Lokasi: 29 km barat daya Bayah, Banten
  • Kedalaman: 17 km
  • Tidak berpotensi tsunami

Meski berkekuatan sedang, guncangan gempa ini terasa cukup luas. Menurut laporan BMKG, gempa ini dirasakan dengan skala intensitas III MMI (Modified Mercalli Intensity), yang berarti getarannya terasa nyata di dalam rumah, seperti ada truk besar yang melintas.

Wilayah yang Merasakan Guncangan

Sejumlah daerah yang merasakan dampak gempa dengan intensitas III MMI antara lain:

  • Banten: Serang, Bayah
  • Jawa Barat: Sukabumi (Palabuhan Ratu, Cicurug, Kabandungan, Cidolog, Sukaraja, Simpenan), Bogor, dan Cianjur
  • Tangerang: Sejumlah warga melaporkan getaran terasa hingga ke wilayah mereka

Seorang warga Sukabumi dalam unggahannya di media sosial X menulis, “Sukabumi kenceng amat berasanya.” Sementara itu, warga di Tangerang dan Bogor juga menyebut bahwa getaran terasa dalam beberapa detik.

Penyebab dan Analisis Gempa

BMKG menjelaskan bahwa gempa ini dipicu oleh aktivitas subduksi lempeng di zona megathrust yang berada di perairan selatan Banten. Wilayah ini memang dikenal sebagai salah satu kawasan dengan potensi gempa tinggi karena pergerakan lempeng tektonik Indo-Australia yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia.

Indonesia yang berada di Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) memang rentan terhadap aktivitas gempa bumi. Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan memahami langkah-langkah mitigasi bencana.

Apakah Akan Ada Gempa Susulan?

BMKG belum melaporkan adanya gempa susulan setelah lindu pagi ini. Namun, masyarakat tetap diimbau untuk berhati-hati, mengingat wilayah selatan Pulau Jawa dan Banten sering mengalami aktivitas seismik.

Dalam situasi seperti ini, BMKG menyarankan warga untuk tetap mengikuti perkembangan informasi resmi dan tidak mudah percaya pada berita hoaks yang beredar di media sosial. “Selalu pastikan informasi yang diperoleh berasal dari sumber yang terpercaya, seperti BMKG,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangannya.

Langkah-Langkah Mitigasi Gempa

Untuk mengurangi risiko akibat gempa bumi, masyarakat di daerah rawan gempa sebaiknya melakukan beberapa langkah mitigasi berikut:

  1. Pastikan rumah atau bangunan tahan gempa
    Jika berada di dalam rumah saat gempa terjadi, berlindunglah di bawah meja yang kuat atau di dekat dinding yang kokoh.
  2. Kenali jalur evakuasi
    Warga di daerah rawan gempa sebaiknya sudah mengetahui jalur evakuasi yang aman.
  3. Siapkan tas darurat
    Isi tas dengan perlengkapan penting seperti air minum, makanan, obat-obatan, senter, dan dokumen penting.
  4. Jangan panik
    Tetap tenang dan segera keluar ke tempat terbuka jika memungkinkan.
  5. Cek informasi resmi
    Selalu ikuti informasi dari BMKG dan instansi terkait lainnya.

Kesimpulan

Gempa Magnitudo 5,2 yang mengguncang wilayah Sukabumi, Bogor, Cianjur, Tangerang, dan sekitarnya pada pagi hari ini tidak berpotensi tsunami, tetapi cukup terasa oleh masyarakat. BMKG memastikan bahwa gempa ini berasal dari aktivitas tektonik di laut selatan Banten.

Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan selalu waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. Pastikan untuk mengikuti perkembangan informasi hanya dari sumber resmi dan tetap menerapkan langkah-langkah mitigasi gempa.

Penulis: Zanuar Farel Cristian

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *