Pasar Asia-Pasifik Menguat di Tengah Ketidakpastian Tarif Perdagangan Global
Pasar keuangan di kawasan Asia-Pasifik mengalami kenaikan pada awal pekan ini, seiring dengan meningkatnya optimisme investor yang menantikan kejelasan kebijakan tarif perdagangan dari Presiden AS Donald Trump. Langkah-langkah yang akan diambil oleh pemerintahan Trump terhadap mitra dagang utama seperti Meksiko, Kanada, dan Tiongkok menjadi sorotan utama pasar.
Perkembangan Indeks Saham di Asia-Pasifik
Di Jepang, indeks acuan Nikkei 225 melonjak 1,7%, ditutup di 37.785,47, sementara indeks Topix naik 1,77% ke 2.729,56. Kenaikan ini didorong oleh kinerja positif di sektor manufaktur dan teknologi.
Di Hong Kong, Hang Seng mencatat kenaikan 0,44%, sementara indeks CSI 300 di Tiongkok Daratan turun tipis 0,04% ke 3.888,47. Meskipun ada ketidakpastian tarif perdagangan, sektor teknologi tetap menjadi pendorong utama dalam menjaga stabilitas pasar.
Di Taiwan, indeks Taiex turun 1,29% ke 22.756,25, mencapai titik terendah sejak awal Februari. Saham di sektor teknologi mengalami pelemahan signifikan setelah laporan keuangan perusahaan semikonduktor utama menunjukkan hasil di bawah ekspektasi.
Sementara itu, di Australia, indeks S&P/ASX 200 menguat 0,9% dan ditutup pada 8.245,7, didukung oleh sektor pertambangan dan energi yang terus mengalami penguatan seiring meningkatnya harga komoditas.
Pasar saham Korea Selatan tidak mengalami aktivitas perdagangan karena libur nasional.
Data Ekonomi yang Mempengaruhi Pergerakan Pasar
Laporan terbaru mengenai indeks manajer pembelian manufaktur (PMI) menunjukkan pertumbuhan di beberapa negara utama:
- Australia: PMI Manufaktur Global S&P tercatat 50,4, sedikit lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 50,6.
- Tiongkok: PMI Manufaktur Global Caixin/S&P mencapai 50,8, melampaui perkiraan 50,3, yang mengindikasikan ekspansi sektor manufaktur.
- India: Pertumbuhan ekonomi India mencapai 6,2% pada kuartal fiskal ketiga, naik dari 5,6% pada kuartal sebelumnya, mencerminkan pemulihan ekonomi yang lebih kuat dari yang diperkirakan.
Dinamika Pasar Saham AS dan Dampaknya di Asia
Tiga indeks utama di Wall Street ditutup lebih tinggi pada hari Jumat:
- S&P 500 naik 1,59% ke 5.954,50.
- Dow Jones Industrial Average naik 601,41 poin (1,39%) ke 43.840,91.
- Nasdaq Composite naik 1,63% ke 18.847,28.
Kenaikan ini sebagian besar didorong oleh pembelian teknis dan penyeimbangan kembali indeks. Namun, ketegangan geopolitik antara AS dan Ukraina serta ketidakpastian tarif perdagangan tetap menjadi faktor risiko yang diperhitungkan oleh investor.
Prediksi dan Pandangan Ahli
Menurut Michael Gayed, pendiri Lead-Lag Media, pasar saham Tiongkok diprediksi akan mengungguli pasar AS dalam empat tahun ke depan. Ia menyebutkan bahwa rendahnya investasi di Tiongkok selama beberapa tahun terakhir telah menciptakan peluang besar bagi investor yang berani mengambil risiko.
“Saya berpendapat bahwa pasar Tiongkok memiliki potensi besar untuk tumbuh, terutama karena penilaian awalnya yang rendah. Hal ini bukan hanya soal kebijakan Trump, tetapi lebih kepada struktur pasar yang saat ini kurang dimanfaatkan,” ujar Gayed dalam wawancara dengan CNBC.
Pergerakan Saham Perusahaan Terkemuka
- Seven & i Holdings (Jepang) naik 4,62%, setelah laporan bahwa perusahaan berencana menunjuk Stephen Hayes Dacus sebagai presiden baru.
- Uniflex Technology (Taiwan) turun 9,84%, menjadi salah satu saham berkinerja terburuk di sektor teknologi.
- Phoenix Silicon International (Taiwan) juga mengalami penurunan sebesar 9,23%, dipengaruhi oleh ketidakpastian pasar semikonduktor.
Dinamika Obligasi dan Suku Bunga
- Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang (JGB) 30 tahun naik ke 2,362%, mencapai level tertinggi dalam 17 tahun terakhir.
- Imbal hasil JGB 10 tahun berkisar di 1,4%, setelah mencapai puncak tertinggi dalam 15 tahun terakhir pada Februari.
- Spekulasi mengenai kenaikan suku bunga Bank Sentral Jepang semakin menguat setelah anggota dewan Hajime Takata menyebut bahwa suku bunga yang terlalu rendah dapat menyebabkan pengambilan risiko berlebihan dan inflasi yang lebih tinggi.
Kesimpulan
Pasar Asia-Pasifik menunjukkan pergerakan yang positif di tengah ketidakpastian tarif perdagangan global. Kenaikan di Jepang dan Australia menandakan kepercayaan investor yang cukup kuat terhadap fundamental ekonomi di kawasan tersebut. Namun, tekanan terhadap pasar Taiwan dan ketidakpastian terkait kebijakan AS tetap menjadi faktor yang harus dicermati ke depan.
Dengan pertumbuhan ekonomi India yang lebih baik dari perkiraan dan optimisme terhadap pasar Tiongkok, investor akan terus mencari peluang di tengah dinamika global yang terus berkembang.
Penulis: M. Rizki