4 Jenis Kereta Api dari Tenaga Penggeraknya

4 Jenis Kereta Api dari Tenaga Penggeraknya

Salah satu jenis moda transportasi yang menjadi andalan di Indonesia adalah kereta api. Kereta api erat kaitannya dengan tradisi mudik. Namun, dalam artikel ini kita tidak akan membahas cara membeli tiket kereta api untuk Lebaran. Sebaliknya, kita akan membahas berbagai jenis kereta api yang tersedia. Jenis kereta api dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori utama, yaitu berdasarkan tenaga penggeraknya, jenis rel, dan lokasi penempatannya.

Secara khusus, dalam artikel ini kita akan membahas tentang jenis kereta api berdasarkan tenaga penggeraknya. Terdapat empat kategori utama untuk jenis kereta api ini. Apa saja kategori tersebut?

1.Kereta Api Uap

Jenis kereta api ini menggunakan uap air sebagai bahan bakarnya. Mirip seperti ketika kita memanaskan air dalam panci untuk menyeduh teh atau kopi, kereta api menggunakan ketel uap yang menghasilkan uap air dan asap sebagai sumber energi untuk bergerak. Cara kerjanya hampir sama dengan ketel uap di kereta api.

Untuk jenis kereta api ini, uap air dihasilkan dari pemanasan air dengan menggunakan kayu bakar, batu bara, atau minyak sebagai bahan bakar. Uap air tersebut kemudian digunakan untuk menekan piston di dalam mesin kereta, sehingga menghasilkan tenaga yang digunakan untuk menggerakkan roda kereta.

Baca Juga : 10 KAMPUS DENGAN JURUSAN MUSIK TERBAIK DI INDONESIA

Jika kita melihat lokomotif kereta api uap untuk perjalanan jarak jauh, maka kita akan melihat kepala kereta tersebut mengeluarkan asap.

2.Kereta Api Diesel

Seperti halnya kendaraan bermesin diesel, kereta api – baik itu lokomotif maupun kereta rel diesel – menggunakan bahan bakar solar. Terdapat dua jenis lokomotif diesel, yaitu diesel hidraulik dan diesel elektrik.

Bagi warga Yogya dan Solo, pasti sudah mengenal dengan baik kereta Prameks (Prambanan Ekspres). Contohnya dari jenis kereta rel diesel adalah kereta Prameks yang disebut juga KRDE (Kereta Rel Diesel Elektrik).

3.Kereta Api Listrik

Setelah membahas kereta Prameks yang populer di Yogyakarta, Solo dan sekitarnya, kini kita beralih ke daerah Jabodetabek, yaitu Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Di daerah Jabodetabek terdapat rangkaian kereta api yang menggunakan tenaga listrik sebagai penggeraknya. Dahulu, rangkaian kereta tersebut dikenal dengan nama KRL (Kereta Rel Listrik).

Saat ini, kereta listrik yang digunakan di daerah Jabodetabek dikenal dengan nama commuter line yang lebih modern. Kereta ini menggunakan tenaga listrik sebagai penggeraknya dan memiliki sambungan kabel di atas rel yang saling terhubung. Pantograf pada kereta berfungsi sebagai alat penghubung aliran listrik dari kabel ke mesin kereta.

4.Kereta Api Daya Magnet

Hingga saat ini, jenis kereta yang menggunakan tenaga magnet yang dikenal dengan sebutan Maglev (magnetic levitation) belum ada di Indonesia. Hal ini disebabkan karena biaya pengadaannya yang cukup mahal. Kereta Maglev mampu mencapai kecepatan hingga 400 km/jam.

Ciri unik dari kereta Magnet adalah dapat berjalan tanpa menyentuh rel. Saat bergerak, badan kereta akan terangkat dan mengikuti medan magnet yang menjadi lintasannya. Kemampuan ini memungkinkan kereta Maglev untuk mencapai kecepatan yang sangat tinggi.Ciri unik dari kereta Magnet adalah dapat berjalan tanpa menyentuh rel. Saat bergerak, badan kereta akan terangkat dan mengikuti medan magnet yang menjadi lintasannya. Kemampuan ini memungkinkan kereta Maglev untuk mencapai kecepatan yang sangat tinggi.

Baca Juga : Dosen dan Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia Kembangkan Robot Pengantar Makanan

Sudah cukup jelas ya penjelasan mengenai empat jenis kereta api berdasarkan tenaga penggeraknya? Apakah pernah terpikir untuk menjadi masinis agar dapat merasakan mengendarai semua jenis kereta tersebut?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *