Erdogan Mulai Lawatan ke Malaysia: Mempererat Hubungan Strategis Turki-Asia
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, memulai kunjungannya ke Malaysia dalam rangkaian lawatan diplomatik ke Asia. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan strategis antara Turki dan negara-negara Asia, khususnya dalam bidang ekonomi, pertahanan, dan budaya.
Sambutan Hangat dari Malaysia
Pada 10 Februari 2025, Erdogan tiba di Kuala Lumpur dan disambut langsung oleh Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim. Kedatangan Erdogan menandai kunjungan penting pertama sejak 2019, yang sebelumnya telah membuka peluang kerja sama baru antara kedua negara.
Dalam sambutannya, Erdogan menegaskan bahwa hubungan Turki dan Malaysia memiliki akar sejarah yang kuat sejak abad ke-16. Ia juga menyoroti bahwa kedua negara berbagi nilai-nilai budaya dan agama yang sama, yang menjadi fondasi kuat dalam menjalin kemitraan strategis.
Fokus Kerja Sama Ekonomi dan Pertahanan
Turki dan Malaysia memiliki hubungan dagang yang terus berkembang. Pada tahun 2024, volume perdagangan bilateral kedua negara melampaui $5 miliar, dengan target peningkatan menjadi $10 miliar dalam waktu dekat. Kesepakatan perdagangan bebas antara Turki dan Malaysia, yang ditandatangani pada 2014, memainkan peran kunci dalam memperkuat kerja sama di berbagai sektor seperti teknologi, otomotif, dan industri pertahanan.
Dalam bidang pertahanan, Malaysia menunjukkan ketertarikannya terhadap produk-produk militer Turki. Salah satu proyek utama yang sedang berjalan adalah pembelian tiga kapal perang korvet buatan perusahaan pertahanan Turki, STM. Kapal-kapal ini akan diserahkan dalam waktu tiga setengah tahun dan diharapkan meningkatkan kapabilitas Angkatan Laut Malaysia.
Selain itu, cabang Turkish Aerospace Industries (TAI) di Malaysia telah membuka lapangan kerja bagi lebih dari 100 insinyur muda Malaysia. Kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal tetapi juga memperdalam hubungan industri pertahanan kedua negara.
Dukungan Bersama untuk Palestina dan Isu Global
Malaysia dan Turki juga bersinergi dalam isu-isu kemanusiaan global, terutama terkait konflik di Palestina. Malaysia, sebagai anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), turut serta dalam Kelompok Kontak Gaza yang dipimpin oleh Turki. Upaya ini bertujuan untuk mencari solusi diplomatik guna mengakhiri agresi Israel terhadap wilayah Palestina.
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, memuji Erdogan atas keberaniannya dalam membela Palestina di panggung internasional. Ia menyatakan bahwa Erdogan adalah pemimpin yang teguh dalam mempertahankan prinsip-prinsip keadilan dan hak asasi manusia.
Peningkatan Hubungan Budaya dan Pendidikan
Dalam upaya memperdalam hubungan budaya, Turki melalui Institut Yunus Emre telah mendirikan pusat kebudayaan terbesar di Asia Tenggara yang berlokasi di Malaysia. Selain itu, Yayasan Maarif Turki sedang mengupayakan pendirian sekolah di Malaysia, yang akan memperkuat pertukaran pendidikan antara kedua negara.
Di sektor pariwisata, hubungan antara Turki dan Malaysia semakin erat dengan meningkatnya jumlah penerbangan langsung antara kedua negara. Malaysia saat ini mengelola bandara terbesar kedua di Turki, yang memperkuat konektivitas udara antara Asia dan Eropa.
Kesimpulan
Kunjungan Erdogan ke Malaysia menandai langkah penting dalam mempererat hubungan strategis Turki dengan Asia. Dengan peningkatan kerja sama di berbagai sektor seperti perdagangan, pertahanan, budaya, dan kemanusiaan, hubungan antara kedua negara diharapkan semakin erat dan membawa manfaat bagi kedua belah pihak.
Dengan komitmen bersama untuk memperkuat kemitraan, Turki dan Malaysia siap melangkah ke era baru yang lebih dinamis dan saling menguntungkan. Kunjungan ini juga menjadi bukti nyata bahwa hubungan bilateral antara kedua negara memiliki potensi besar untuk berkembang di masa depan.
Penulis : Rizki