13,647 total views, 2 views today
Menulis esai merupakan kegiatan yang sering dilakukan dalam pelajaran bahasa, sejarah, di dunia perkuliahan, bahkan ketika melamar beasiswa. Tapi, apa sebenarnya definisi esai? Menurut Harvard College Writing Center, menulis esai berarti mengumpulkan serangkaian ide yang berkaitan dan mudah dimengerti, lalu menjadikannya sebuah argumen yang bisa dijelaskan.
Bagaimana pengalamanmu menulis esai? Apa yang sering membuatmu kesulitan dalam mengekspresikan ide-idemu dalam bentuk tulisan? Berikut ini terdapat 8 tips untuk meningkatkan kemampuanmu dalam menulis esai.
Daftar Isi
1. Mulai dengan awalan menarik
Membuat kalimat pembuka yang menarik dalam esai dapat memancing minat pembaca untuk terus membaca. Kamu bisa menggunakan lima kata yang menarik perhatian atau memberikan fakta unik yang belum banyak diketahui oleh orang pada umumnya. Dengan begitu, kamu juga akan lebih mudah melanjutkan ke paragraf selanjutnya.
2. Memasukkan konflik
Pada poin ini, konflik mengacu pada masalah atau isu yang harus diangkat pada awal tulisan. Masalah yang diangkat bisa sederhana seperti kebersihan lingkungan atau perubahan cuaca yang terasa lebih panas. Hal ini penting agar penulis bisa menawarkan solusi untuk mengatasi masalah tersebut dan memberikan manfaat bagi pembaca. Oleh karena itu, menulis esai dengan konflik bisa sangat bermanfaat.
3. Menawarkan ide yang dimengerti
Dalam menulis sebuah esai, sangat penting untuk membangun konteks cerita secara linear dan sesuai dengan tema yang diangkat, serta menawarkan ide yang berkaitan dengan tema tersebut. Jika penulis tidak mampu menyampaikan ide dan kalimatnya dengan baik sehingga tidak masuk akal bagi pembaca, maka esai tersebut akan dianggap gagal. Keberhasilan penyusunan esai dapat dilihat dari kemampuannya untuk memasuki pikiran pembaca dan mudah dipahami oleh mereka. Oleh karena itu, dalam menulis esai, sangat penting untuk memilih kata-kata dengan cermat agar ide yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan baik. Namun, jika kamu mahasiswa Ilmu Filsafat, mungkin memang tidak ada padanan kata yang mudah dipahami sejak semester awal. Sabar saja ya.
4. Menulis dengan kata yang padat
Manakah di antara kedua kalimat tersebut yang lebih tepat untuk disisipkan dalam sebuah esai? Kalimat pertama lebih tepat karena lebih langsung dan jelas menyampaikan informasi mengenai penebangan liar di hutan A oleh PT XYZ sejak tahun 1999. Sedangkan kalimat kedua memiliki terlalu banyak informasi yang tidak relevan dan membingungkan, seperti mengenai pohon-pohon tinggi, daun yang menguning, pemburu yang mencari rusa, dan sebagainya.
Baca Juga : Jangan Selalu Membantu Anak Menyelesaikan Tugas, 7 Aturan Ini Harus Anda Ketahui
Terlihat jelas perbedaannya, bukan? Jika kamu masih memilih untuk memasukkan kalimat kedua karena ingin memenuhi karakteristik penulisan esai, lebih baik kamu menulis kalimat asal-asalan dalam esaimu sebanyak-banyaknya. Namun, mengganti warna font menjadi putih dan memperpanjang karakternya tidak akan menghasilkan esai yang baik. Tujuan dari tips ini adalah membuat kalimat secara efektif dan langsung pada pokok permasalahan. Esai yang terlalu bertele-tele hanya akan membuang waktu pembaca dalam memahaminya.
5. Menimbulkan pertanyaan
Elizabeth Abrams, seorang dosen di Harvard University, pernah menyatakan di situs writingcenter.fas.harvard.edu bahwa esai yang efektif harus mampu menjawab serangkaian pertanyaan yang muncul di pikiran pembaca. Namun, hal itu tidak cukup. Esai tersebut juga harus dapat memicu pembaca untuk mengajukan pertanyaan tambahan terkait penjelasan yang telah diberikan. Jika tidak ada pembaca yang menimbulkan pertanyaan terhadap argumen yang disampaikan oleh penulis, maka esai tersebut hanyalah sekedar rangkaian fakta yang tidak bisa diperdebatkan. Sekarang, coba periksa kembali esai yang pernah kamu buat.
6. Beri kesimpulan
Penutupan esai yang baik harus merangkum seluruh isi tulisan dengan jelas dan tidak menggantung. Jika tidak ada kesimpulan, pembaca akan bingung apakah esai tersebut sudah selesai atau masih ada kelanjutannya. Oleh karena itu, sampaikan kesimpulan dalam satu paragraf terakhir dengan jelas dan singkat agar tidak terlalu panjang dan berbelit-belit.
7. Cantumkan sumber yang valid
Akhir-akhir ini, kita harus sangat berhati-hati agar tidak terperangkap dalam hoaks jika tidak membaca penjelasan dengan cermat. Untuk menghindarinya, kita dapat memeriksa siapa penulisnya, tempat publikasinya, serta referensi yang digunakan saat menulis esai. Meskipun banyak dosen/guru melarang siswa merujuk pada Wikipedia, namun kita bisa mengecek sumber dari informasi yang ada di sana sebelum menggunakannya. Di bagian bawah halaman, terdapat beberapa tautan sumber yang bisa diperiksa untuk memastikan kebenaran data yang diambil dari Wikipedia.
8. Kata-kata yang harus dihindari
Ketika menulis esai, tidak bisa menggunakan gaya penulisan yang sama dengan artikel, blog pribadi, atau pesan singkat. Terdapat beberapa kata yang sebaiknya dihindari, seperti “saya”, “kamu”, “Anda”, “kami”, “kita”, “beberapa”, “hal-hal”, dan “akan”. Lebih baik menggunakan kata benda sebagai pengganti subjek. Jumlah informasi juga sebaiknya dijabarkan dengan rinci dan hindari memberikan informasi yang belum terjadi.
Semoga dengan 8 tips yang telah disebutkan di atas dapat membantu kamu dalam menyelesaikan esaimu dengan lebih mudah dan efektif. Jangan lupa, ketika kamu merasa kesulitan, coba untuk terus berlatih. Seiring berjalannya waktu, kamu pasti akan terbiasa.
2 thoughts on “8 Tips Belajar Menulis Esai Berikut Ini!”