Berita tentang meninggalnya Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais, tersebar luas di media sosial, namun keluarganya dengan tegas membantahnya sebagai informasi yang tidak benar. Kejadian ini menunjukkan seberapa cepatnya informasi palsu dapat menyebar di era digital saat ini, dan pentingnya klarifikasi langsung dari pihak terkait untuk menghindari kebingungan dan ketidakpastian di kalangan masyarakat.
Salah satu akun di media sosial, @tanyakanrl di platform X, menjadi sumber utama berita palsu tersebut. Akun ini membagikan tangkapan layar ucapan bela sungkawa terkait dugaan meninggalnya Amien Rais dari platform media sosial lain. Namun, dalam keterangan yang menyertainya, akun tersebut mengklarifikasi bahwa kabar tersebut adalah hoaks.
baca juga:Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia Raih Juara di Ajang Internasional
Dalam unggahan tersebut, terdapat pernyataan yang menyatakan, “tiktok, tik tok, hoax. Di aplikasi ini yang seperti ini sudah biasa ya? Katanya hanya bercanda, saya tidak bisa memahami,” menunjukkan bagaimana beberapa individu mungkin meremehkan sebaran informasi palsu.
Namun, keluarga Amien Rais segera memberikan klarifikasi. Putri beliau, Tasniem Fauzia Rais, dengan tegas membantah kabar tersebut. Menurutnya, kabar tentang meninggalnya ayahnya adalah hoaks. “Hoaks, ada yang membuat hoaks,” ujar Tasniem kepada wartawan, menegaskan bahwa Amien Rais dalam kondisi sehat.
Tasniem juga menambahkan bahwa Amien Rais masih aktif mengisi sejumlah pengajian. “Ayah saya sehat, alhamdulillah, masih aktif mengisi pengajian di berbagai tempat,” tegasnya.
baca juga:Universitas Teknokrat Indonesia Borong Gelar Widyatama International Competition
Kejadian ini menyoroti pentingnya kewaspadaan dalam menerima informasi dari media sosial. Meskipun informasi tersebut terlihat meyakinkan, penting untuk melakukan verifikasi kebenaran dari sumber yang dapat dipercaya sebelum menyebarkannya lebih luas. Klarifikasi langsung dari pihak terkait juga merupakan langkah penting dalam menanggapi kabar palsu, untuk menghindari kebingungan dan mencegah penyebaran informasi yang tidak benar di masyarakat.
Di zaman di mana teknologi memfasilitasi penyebaran informasi secara instan, penting bagi kita semua untuk mengutamakan kebenaran. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk mengurangi penyebaran informasi palsu dan memastikan bahwa informasi yang kita terima dan sebarkan adalah akurat serta dapat dipercaya.
penulis:Farii