Vertigo adalah kondisi yang ditandai oleh sensasi pusing atau kepala berputar yang kuat, sering disertai dengan mual dan muntah. Penyebab pasti vertigo belum dapat dipastikan, namun kondisi ini bisa disebabkan oleh gangguan pada telinga bagian dalam, penggunaan obat-obatan tertentu, stres, atau masalah pada susunan saraf yang mengatur keseimbangan. Gejala vertigo dapat mempengaruhi kemampuan berdiri atau berjalan tanpa bantuan, serta dapat disertai dengan rasa terhuyung.
Perlu dicatat bahwa vertigo sendiri bukanlah sebuah diagnosis, melainkan gejala dari suatu kondisi mendasar. Vertigo yang sering kambuh atau terkait dengan penyakit tertentu memerlukan penanganan medis langsung. Jika vertigo berlangsung berulang selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, disarankan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut guna mencegah kemungkinan komplikasi yang serius di masa depan.
Baca Juga : Panduan Pendaftaran KIP Kuliah 2024 dan Persyaratan Dokumen
Penyebab Vertigo
Penyebab vertigo bervariasi tergantung pada jenisnya, yakni peripheral dan central:
Vertigo Peripheral Vertigo peripheral umumnya disebabkan oleh gangguan pada telinga bagian dalam yang mengatur keseimbangan tubuh. Telinga bagian dalam memberi sinyal kepada otak saat kepala bergerak untuk menjaga keseimbangan. Gangguan pada bagian ini, seperti peradangan atau infeksi, dapat menyebabkan vertigo peripheral. Beberapa penyebabnya antara lain:
- Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV): Gangguan vestibular akibat perubahan posisi kepala secara tiba-tiba.
- Cedera Kepala: Trauma pada kepala yang mempengaruhi telinga bagian dalam.
- Labirinitis dan Vestibular Neuronitis: Peradangan pada labirin atau saraf vestibular yang mempengaruhi keseimbangan.
- Penyakit Meniere: Gangguan cairan dalam telinga bagian dalam yang jarang terjadi namun dapat menyebabkan vertigo parah.
Vertigo Central Vertigo central disebabkan oleh masalah pada otak, terutama di area seperti otak kecil (cerebellum). Penyebabnya bisa berasal dari kondisi seperti migrain berat, multiple sclerosis, neuroma akustik, tumor otak, atau stroke.
Faktor Risiko Vertigo Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami vertigo meliputi usia di atas 50 tahun, riwayat cedera kepala, penggunaan obat-obatan tertentu, riwayat keluarga dengan vertigo, stres berlebih, kebiasaan mengonsumsi alkohol, dan infeksi pada telinga bagian dalam.
Gejala Vertigo Gejala vertigo meliputi sensasi pusing berat atau lingkungan yang berputar, yang sering memburuk saat kepala bergerak. Gejala lain yang mungkin muncul adalah mual, muntah, gangguan pendengaran, kehilangan keseimbangan, nyeri kepala, gerakan mata tak terkendali, telinga berdengung, dan seringkali mengharuskan penderita untuk memejamkan mata karena gejala yang parah.
Tips Mengatasi Vertigo Secara Mandiri di Rumah
Berikut adalah beberapa tips efektif yang dapat dilakukan untuk mengatasi vertigo secara mandiri di rumah:
Baca Baca : Panduan Lengkap Membuat Sitemap dengan CodeIgniter 4
- Hindari gerakan tiba-tiba atau posisi tubuh yang ekstrem.
- Batasi atau hindari konsumsi alkohol dan tembakau.
- Kelola stres dengan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga.
- Lakukan latihan vestibular seperti Brandt-Daroff Exercise untuk meningkatkan keseimbangan tubuh.
- Tidur dengan kepala sedikit terangkat atau gunakan bantal tambahan.
- Pastikan asupan cairan cukup dengan minum air putih dua liter per hari.
- Gunakan pencahayaan saat bangun di malam hari untuk mengurangi gejala.
- Istirahatlah sejenak dan hentikan aktivitas jika gejala vertigo muncul, dan cobalah untuk tetap tenang.
Penting diingat, vertigo yang sering kambuh atau tidak membaik dengan pengobatan mandiri memerlukan perhatian medis lebih lanjut. Konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat guna mengurangi risiko perburukan dan komplikasi serius.
Penulis : Ahmad Fauzansyah