Contents
- 1 Diskusi Panel Menuju Masyarakat Dekarbonisasi Indonesia melalui CCUS
- 1.1 Peran CCUS dalam Tantangan Ekonomi dan Energi
- 1.2 Komitmen Indonesia terhadap Penggunaan Bahan Bakar Fosil yang Bersih
- 1.3 Keberlanjutan Bersih dengan Teknologi Batu Bara Bersih dan CCUS
- 1.4 Studi Kelayakan dan Potensi Pengurangan CO2 dengan CCUS
- 1.5 Manfaat Ekonomi dan Implementasi CCUS di Indonesia
- 1.6 National Center of Excellence CCS/CCUS untuk Pembangunan Kapasitas Nasional
- 1.7 Mendorong Keberlanjutan Bersih dengan Implementasi CCUS
Diskusi Panel Menuju Masyarakat Dekarbonisasi Indonesia melalui CCUS
Pada tanggal 10 Desember 2020, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan mengadakan Diskusi Panel bertajuk “Toward Indonesia Decarbonisation Society through Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS)” secara daring melalui webinar. Acara ini diadakan bekerjasama dengan International Energy Agency (IEA) dan membahas komitmen internasional dalam mendukung energi bersih, dengan fokus utama pada penerapan Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS).
Peran CCUS dalam Tantangan Ekonomi dan Energi
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Rida Mulyana, dalam pidato utamanya, menekankan tantangan yang dihadapi pada tahun 2020, terutama perlambatan ekonomi global yang mengakibatkan penurunan permintaan energi. Dalam konteks ini, penyesuaian dalam pengelolaan sistem energi serta penciptaan peluang baru untuk meningkatkan produktivitas menjadi kebutuhan mendesak.
baca juga:Perpustakaan Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) meraih akreditasi A
Komitmen Indonesia terhadap Penggunaan Bahan Bakar Fosil yang Bersih
Meskipun bahan bakar fosil tetap dominan dalam sumber energi global, Indonesia menegaskan komitmennya untuk menggunakan bahan bakar fosil yang lebih bersih. Biomassa memainkan peran penting dalam transisi ke energi bersih di Indonesia, mengingat emisinya yang netral.
Langkah konkret telah dilakukan dengan mengintegrasikan pengelolaan limbah perkotaan dengan pembangkit listrik di 14 kota. Upaya serupa juga diterapkan di sektor industri, termasuk pemanfaatan emisi metana dari limbah pabrik kelapa sawit dan penggunaan biomassa sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Selain itu, Indonesia sedang mengembangkan biofuel untuk mengurangi konsumsi bahan bakar fosil, memperkenalkan biodiesel, dan membangun kilang hijau.
Keberlanjutan Bersih dengan Teknologi Batu Bara Bersih dan CCUS
Langkah berikutnya dalam komitmen Indonesia adalah menerapkan teknologi batu bara bersih dengan menghentikan operasional pembangkit listrik batu bara yang sudah tua. Tahap selanjutnya adalah menggabungkannya dengan teknologi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS). Dalam konteks global, CCUS semakin menjadi komponen kunci untuk mengurangi emisi CO2 dan menggunakannya kembali untuk meningkatkan produksi minyak di ladang yang sudah habis.
Studi Kelayakan dan Potensi Pengurangan CO2 dengan CCUS
Indonesia, sebagai negara dengan banyak sumber industri CO2, melihat potensi besar dalam penerapan CCUS. Studi kelayakan di Proyek Percontohan CCUS di Gundih, Jawa Tengah, menunjukkan hasil positif dengan potensi pengurangan CO2 mencapai 2,92 juta ton selama 10 tahun. Studi lebih lanjut sedang dilakukan, mengingat potensi penyimpanan geologi yang besar di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.
Manfaat Ekonomi dan Implementasi CCUS di Indonesia
Implementasi CCUS di Indonesia berpotensi memberikan manfaat ekonomi yang signifikan, mulai dari penciptaan lapangan kerja, pengurangan biaya operasional penyediaan listrik, perpanjangan umur infrastruktur yang ada, hingga mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi. Oleh karena itu, implementasi CCUS di Indonesia diharapkan segera dilaksanakan sebagai langkah strategis.
National Center of Excellence CCS/CCUS untuk Pembangunan Kapasitas Nasional
Pada tahun 2017, Indonesia mendirikan National Center of Excellence CCS/CCUS untuk memperkuat kapasitas nasional di berbagai aspek, termasuk teknis, keselamatan, ekonomi, sosial, dan regulasi. Langkah utama dalam pengembangan CCUS dilakukan dengan memperkuat kerangka kerja pemerintah dan sektor swasta.
Mendorong Keberlanjutan Bersih dengan Implementasi CCUS
baca juga:Sampaikan Kuliah Umum, Rektor Teknokrat Bicara Tentang Leadership dan Management
Langkah-langkah ini melibatkan penciptaan platform berkelanjutan untuk pemerintah, sektor swasta, dan investor guna mempercepat implementasi CCUS. Identifikasi peluang investasi dan peningkatan bisnis di sektor CCUS menjadi fokus utama, bertujuan untuk menarik mitra pengembangan kerjasama CCUS.
Dalam penutupannya, Rida Mulyana mengundang semua pihak untuk bergabung dalam usaha mengembangkan CCUS di Indonesia. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Indonesia dapat menjadi pelopor dalam penggunaan teknologi CCUS, membuktikan komitmennya terhadap energi yang aman dan berkelanjutan serta memberikan kontribusi signifikan dalam mitigasi perubahan iklim secara global.
penulis:Farii