pemanasan global atau global worming adalah istilah yang menggambarkan peristiwa kenalkan suhu rata rata yang meggambarkan peristiwa kenalkan suhu rata rata daratan,lautan dan atmosfer bumi secara bertahap.Sejak 100 tahun lalu,suhu permukaan bumi mengalami peningkatan sekitar 0,6 derajat celcius.Oleh karena itu,peneliti dan ilmuwan mulai melakukan penelitian mengenai fenomena ini.

Pemanasan global merupakan fenomena meningkatnya suhu rata-rata bumi secara global dalam beberapa dekade terakhir. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dipahami terkait dengan pemanasan global:

Penyebab Pemanasan Global:

  1. Emisi Gas Rumah Kaca: Aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil (misalnya, untuk transportasi, industri, dan pembangkit listrik) menghasilkan gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan lainnya. Gas-gas ini mempertahankan panas di atmosfer bumi dan menyebabkan peningkatan suhu global.
  2. Deforestasi: Pengurangan luas hutan secara besar-besaran juga berkontribusi karena hutan-hutan dapat menyerap CO2 dari udara.
  3. Perubahan Penggunaan Lahan: Misalnya, konversi hutan menjadi lahan pertanian atau perkotaan dapat mempengaruhi keseimbangan alamiah CO2 di atmosfer.
  4. Boros Penggunaan Listrik
  5.  Pemborosan listrik membuat cadangan energi listrik menjadi semakin menipis karena energi listrik memerlukan pembakaran batu bara sehingga meningkatkan pemanasan global.   Polusi Udara Akibat Asap Industri Pabrik
  6. Industri pabrik menyebabkan banyaknya asap yang yang dihasilkan, dan dapat mengakibatkan polusi udara yang akan membuat lingkungan tercemar dan terjadinya pemanasan global.
  7. Penebangan Pohon, Kerusakan, dan Pembakaran Hutan
  8. Perusakan hutan akan menyebabkan pemanasan global, karena hutan memiliki fungsi menyerap gas karbondioksida, dan hutan merupakan penghasil oksigen.
  9. Penggunaan Chlorofluorocarbon CFC secara berlebihan

baca juga : Mengenal Jurusan Ilmu Politik
penulis:alea putri marta

Dampak Pemanasan Global:

  1. Perubahan Iklim: Peningkatan suhu global dapat menyebabkan perubahan pola cuaca ekstrem seperti badai yang lebih sering dan lebih kuat, kekeringan, dan banjir.
  2. Kenaikan Permukaan Air Laut: Pencairan es di kutub dan gletser menyebabkan kenaikan permukaan air laut, yang dapat mengancam pulau-pulau kecil dan wilayah pesisir.
  3. Gangguan Ekosistem: Perubahan suhu dapat mempengaruhi habitat dan pola migrasi hewan serta tumbuhan, mengancam keanekaragaman hayati.
  4. Kesehatan Manusia: Pemanasan global dapat mempengaruhi kesehatan manusia melalui penyebaran penyakit yang dipengaruhi oleh iklim, seperti penyakit yang dibawa oleh vektor (misalnya, malaria) dan kualitas udara yang buruk.

Cara Menyikapi Pemanasan Global:

  1. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca: Mengadopsi energi terbarukan, meningkatkan efisiensi energi, dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.
  2. Konservasi dan Restorasi: Melindungi hutan-hutan dan ekosistem lainnya, serta mengembangkan praktik pertanian berkelanjutan.
  3. Pendidikan dan Kesadaran: Menyebarkan informasi tentang pemanasan global dan pentingnya tindakan perlindungan lingkungan.
  4. Adaptasi: Mengembangkan strategi adaptasi untuk mengurangi dampak pemanasan global yang sudah ada, seperti membangun infrastruktur tahan bencana dan mengelola sumber daya air dengan lebih efisien.
  5. Kerjasama Internasional: Mendukung upaya kolaboratif global untuk mengatasi pemanasan global, termasuk kesepakatan internasional seperti Perjanjian Paris.

Melalui pendekatan holistik yang melibatkan pemerintah, industri, masyarakat sipil, dan individu, kita dapat mengurangi dampak pemanasan global dan menjaga planet ini untuk generasi mendatang.

Cara menyikapi dan menanggulangi adalah pemanasan global sebagai berikut:

1.     Konservasi lingkungan

Konservasi lingkungan dapat dilakukan dengan cara menanam pohon dan penghijauan lahan-lahan dengan kondisi yang kritis. Tumbuh-tumbuhan memiliki proses fotosintetis untuk bertahan ini. Dalam proses ini, tumbuhan dapat menghasilkan oksigen. Semakin banyaknya oksigen yang dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan, jumlah gas-gas karbon yang ada di atmoser akan berkurang.

2.     Menggunakan Energi Alternatif

Penggunaan energi alternatif dapat mengurangi penggunaan energi bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara).  Bahan bakar fosil menghasilkan banyak emisi gas karbon yang diakibatkan oleh proses pembakaran bahan-bahan tersebut. Energi alternatif yang bisa digunakan oleh manusia sebagai pengganti sumber energi tak terbarukan adalah energi bio-energy, energi angin, energi panas bumi, energi surya, dan sebagainya.

3.     Daur Ulang dan Efisiensi Energi

Aktivitas manusia kerap kali menghasilkan gas yang mengandung karbon, contohnya penggunaan kompor minyak. Asap yang mengandung gas karbon dihasilkan oleh kompor minyak tanah naik ke udara. Oleh karena itu, penggunaan kompor minyak sebaiknya diganti dengan biogas. Biogas dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi panas yang berasal dari sampah organik yang telah didaur ulang.

4.   Edukasi Masyarakat Mengenai Masalah Lingkungan

Masyarakat dunia perlu memiliki edukasi dan pemahaman terhadap masalah lingkungan agar sama-sama bersatu untuk menanggulangi masalah tersebut. Pemahaman mengenai pola pikir dan perilaku manusia yang berdampak kepada lingkungan diperlukan agar masyarakat memiliki kesadaran dan akan menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan. Selain itu, masyarakat perlu menegakkan hukum mengenai perlindungan dan pelestarian lingkungan

baca juga : Mengenal Jurusan Ilmu Politik
penulis:alea putri marta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *