Kuningan – Selama dua hari terakhir, wilayah Kabupaten Kuningan mengalami tiga kali gempa yang mengakibatkan beberapa rumah warga mengalami kerusakan ringan. Berita baiknya, gempa tektonik ini tidak mempengaruhi aktivitas vulkanik Gunung Ciremai, sehingga masyarakat diminta untuk tetap tenang dan tidak khawatir.

Ketua Pos Pengamatan Gunung Ciremai di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Desa Sampora, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Jajat Sudrajat, menyampaikan bahwa hingga gempa terakhir yang terjadi pada Jumat siang pukul 10.49 WIB dengan kekuatan Magnitudo 3,9, tidak ada indikasi terjadinya gempa vulkanik di Gunung Ciremai. Menurutnya, Gunung Ciremai masih dalam kondisi aman dan kondusif.

Baca Juga : Sinopsis Film Everly: Perjuangan Eks Budak di Tengah Buruan Pembunuh Bayaran

“Sejak kemarin, alat seismograf kami mencatat tiga kali gempa bumi di wilayah Kabupaten Kuningan yang disebabkan oleh aktivitas sesar aktif. Namun, hingga gempa terakhir pada pukul 10.49 WIB tadi, tidak ada rekaman gempa vulkanik di Gunung Ciremai. Alhamdulillah, hingga saat ini Ciremai masih aman,” kata Jajat kepada detikJabar di kantornya, Jumat (26/7).

Jajat memastikan bahwa alat seismograf di kantornya telah merekam getaran gempa bumi yang terjadi selama dua hari ini. Gempa pertama terjadi pada Rabu pagi pukul 04.01 WIB dengan kekuatan Magnitudo 3,6, diikuti gempa pada sore hari pukul 17.36 WIB dengan kekuatan Magnitudo 4,1, dan terakhir pada Jumat siang pukul 10.49 WIB dengan kekuatan Magnitudo 3,9.

“Menurut laporan BMKG, pusat gempa terakhir berada di darat, berjarak 6 Kilometer Barat Laut Kabupaten Kuningan, sementara gempa sebelumnya terjadi di Tenggara atau sekitar Darma. Artinya, jaraknya cukup jauh dari Gunung Ciremai, sekitar 15 kilometer,” jelas Jajat.

Dari hasil pantauan, gempa tersebut tidak mempengaruhi aktivitas vulkanik Gunung Ciremai seperti keluarnya asap dan lain-lain. “Tidak ada asap yang keluar, dan aktivitas vulkanik tetap normal. Insya Allah, Ciremai masih aman. Masyarakat diharap tetap tenang, tidak panik, dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak jelas,” imbau Jajat.

Terkait aktivitas pendakian Gunung Ciremai, Jajat menyatakan bahwa hal tersebut merupakan kewenangan Balai Taman Nasional Gunung Ciremai. Namun, pihaknya hanya menyarankan agar para pendaki tidak mendekati bibir kawah demi keselamatan. “Kami hanya mengeluarkan rekomendasi agar para pendaki berada setidaknya 5 meter dari bibir kawah demi keamanan,” ujarnya.

Penulis : FIKA ABSARI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *