Public Article

Rifda Irfanaluthfi: Atlet Senam Indonesia di Olimpiade 2024, Menggapai Mimpi Meski Menahan Sakit

Jakarta, CNN Indonesia – Rifda Irfanaluthfi, atlet senam Indonesia yang berkompetisi di Olimpiade Paris 2024, membuktikan tekad dan keberaniannya meski harus menahan rasa sakit akibat cedera. Dalam debutnya di ajang bergengsi tersebut, Rifda mencatatkan 9.166 poin di laga pertamanya.

Perjuangan di Tengah Cedera:
Rifda menghadapi perjuangan berat karena cedera meniskus dan ACL yang dideritanya. Meskipun harus menghadapi rasa sakit yang cukup parah, kegigihan Rifda tidak pernah surut. Ia terus berjuang untuk mewujudkan mimpinya tampil di Olimpiade, didampingi oleh pelatihnya, Eva Novalina, terutama saat harus naik dan mendarat di palang bertingkat.

Profil dan Latar Belakang:
Rifda Irfanaluthfi lahir di Jakarta pada 16 Oktober 1999. Ia mulai menekuni senam artistik sejak duduk di bangku SD. Ibunya merupakan sosok yang sangat berperan dalam membangkitkan kecintaannya terhadap senam. Ibunya memperkenalkan Rifda pada senam artistik, ritmik, serta balet.

Prestasi yang Membanggakan:
Rifda telah meraih berbagai prestasi gemilang dalam kariernya. Di ajang FIG Apparatus Cup 2023 yang diadakan di Kairo, Mesir, ia meraih peringkat ke-4 di nomor Vault dan peringkat ke-3 di kategori floor. Atlet binaan SKO Ragunan ini juga mengumpulkan 13 medali di SEA Games sejak 2015, termasuk empat medali emas. Prestasi tertingginya di SEA Games diraih di Kuala Lumpur 2017 (balance beam), Manila 2019 (Vault), dan Hanoi 2021 (all around/Floor exercise). Rifda juga memperoleh medali perak di Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang untuk kategori Vault.

Rifda berhasil lolos ke Olimpiade Paris 2024 setelah mendapatkan kuota realokasi dari tuan rumah Paris, setelah tampil di World Artistic Gymnastics Championships 2023 di Antwerp, Belgia. Ini merupakan kali pertama Indonesia memiliki wakil di cabang senam artistik Olimpiade sejak cabang ini dipertandingkan di Olimpiade Amsterdam 1928.

Baca Juga:Mengenal Jurusan Ilmu Komunikasi:Kurikulum, Peluang Kerja, dan Tantangannya

Perjuangan dan Keterbatasan:
Rifda, yang kini berusia 24 tahun, tidak bisa menahan air mata saat menceritakan perjuangannya setelah debut di Olimpiade Paris 2024. Ia mengungkapkan betapa beratnya perjalanan yang harus dilaluinya untuk bisa sampai ke Olimpiade. “Latihan keras sambil menahan rasa sakit, dan berbagai ups and downs yang saya hadapi sangat berat. Saya berharap bisa tampil di empat alat, tetapi cedera kembali datang, membuat saya harus memulai dari awal lagi,” ujar Rifda dengan emosi.

Setelah tampil di World Championship yang membuatnya lolos ke Paris 2024, Rifda menjalani operasi meniskus. Namun, ia masih menderita cedera ACL yang belum dioperasi agar tetap bisa tampil di Olimpiade Paris 2024. Meskipun sudah menjalani rehabilitasi, terapi, penguatan, dan latihan rutin, Rifda kembali mengalami cedera tiga minggu sebelum keberangkatannya ke Paris. Lututnya bengkak dan membuatnya stres. Meski demikian, kondisinya membaik menjelang keberangkatan, dan ia sempat bisa berlatih di empat alat sesuai rencana pelatih.

Masa Depan dan Harapan:
Saat tiba di Paris, Rifda mengalami cedera lagi saat latihan kedua. Kini, ia masih belum bisa menentukan masa depannya, termasuk kemungkinan pensiun atau melanjutkan karier sebagai atlet. “Saya ingin merasakan atmosfer Olimpiade terlebih dahulu. Mungkin saya akan menjalani operasi, atau mungkin tidak. Saya masih memikirkan apakah akan pensiun atau terus menjadi atlet,” ungkap Rifda.

Meskipun menghadapi berbagai kesulitan, Rifda merasa tenang karena telah berhasil menunjukkan kemampuannya di Olimpiade. “Saya senang bisa menahan rasa sakit dan tampil di kompetisi ini. Ini adalah pencapaian besar bagi saya,” tambahnya dengan penuh syukur.

Penulis:Resti Amellia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *