Perkembangan industri di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari adanya persaingan bisnis yang ketat. Berbagai variasi strategi digunakan perusahaan untuk meraih keuntungan yang optimal. Keuntungan, dalam konteks ini, adalah pendapatan yang diperoleh produsen dari kegiatan bisnis mereka, yang meliputi barang atau jasa yang mampu meningkatkan nilai produksi dan mendukung kemajuan usaha mereka.

Baca juga : Prediksi Pertandingan Botafogo vs Palmeiras – 14 Agustus 2024

Pembangunan industri berperan penting dalam meningkatkan pendapatan, namun hal ini memerlukan dukungan dari sumber daya ekonomi yang memadai, meliputi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan modal yang produktif. Tanpa adanya dukungan yang kuat dari sumber daya ekonomi, pengembangan industri akan menghadapi kendala dalam meningkatkan pendapatan (Hajar, 2015).

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan unit usaha produktif yang dapat berupa usaha perorangan atau badan usaha yang beroperasi di semua sektor ekonomi. Pembedaan antara Usaha Mikro (UM), Usaha Kecil (UK), Usaha Menengah (UM), dan Usaha Besar (UB) umumnya didasarkan pada nilai aset awal, kecuali tanah dan bangunan.

Seiring waktu, UMKM mengalami perkembangan yang signifikan. Para pelaku bisnis UMKM menghasilkan berbagai produk yang bervariasi. UMKM memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan berkontribusi terhadap kesejahteraan hidup yang lebih baik.

UMKM berfungsi sebagai pilar perekonomian dengan membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat. Diharapkan bahwa kemandirian para pelaku bisnis UMKM dapat mengurangi tingkat pengangguran, mengingat jumlah lapangan pekerjaan yang terbatas dan jumlah tenaga kerja yang terus meningkat (Darius, 2016).

Pemasaran memiliki peran krusial dalam pembangunan ekonomi, terutama dalam menciptakan nilai guna dari suatu barang. Nilai guna ini tercipta melalui aspek tempat, waktu, bentuk, dan kepemilikan. Pemasaran menambah nilai suatu barang atau komoditas dengan meningkatkan mutu produk tersebut. Usaha juga memerlukan komunikasi pemasaran atau promosi untuk menarik minat konsumen terhadap produk yang dihasilkan.

Usaha yang berkembang pesat umumnya mampu menawarkan nilai, manfaat, dan kualitas produk yang baik sebagai diferensiasi produk serta menunjukkan keuletan pemilik usaha (Nugraha, 2014).

Kue telur gabus, yang merupakan kue tradisional Indonesia, berbentuk kecil memanjang, berwarna kuning keemasan, dengan tekstur halus dan rasa gurih serta renyah. Kue ini biasanya dijual dalam satuan kilogram dan memiliki harga yang terjangkau. Hingga saat ini, kue telur gabus masih populer dan digemari oleh masyarakat, sering disajikan pada perayaan dan hari besar seperti Lebaran (Murtini dan Ramadhani, 2017).

Dengan cita rasanya yang gurih, permintaan terhadap kue telur gabus terus meningkat. Hal ini menjadikan bisnis kue telur gabus sebagai peluang usaha yang menguntungkan di bidang makanan ringan. Potensi usaha ini juga dinilai cerah dan cocok untuk dikembangkan dalam jangka panjang. Inovasi dalam kreasi kue telur gabus dapat mempermudah pengembangan bisnis ini (Sakinah, 2016).

Kue telur gabus berhubungan erat dengan agribisnis, yakni usaha yang berorientasi pada keuntungan dengan basis sektor pertanian, khususnya peternakan, karena telur adalah salah satu bahan baku utama dalam pembuatan kue tersebut. Usaha ini melakukan transformasi bahan mentah dari pertanian menjadi produk akhir yang dikonsumsi, termasuk dalam sub-sistem agribisnis hilir, yaitu industri yang mengolah komoditas pertanian primer menjadi produk olahan seperti industri makanan.

Contoh usaha kue telur gabus yang masih beroperasi hingga kini dapat ditemukan di Kota Medan.

Baca juga : Heru Budi Imbau Anggota Paskibraka Putri Tetap Berjilbab Saat Upacara di IKN

Tujuan utama dari setiap kegiatan usaha adalah untuk memaksimalkan pendapatan dengan pengeluaran yang efisien, sehingga usaha tersebut dapat berkelanjutan. Analisis finansial bertujuan untuk memperkirakan kebutuhan pendanaan dan aliran kas, untuk menilai kelayakan bisnis yang dijalankan. Analisis ini melibatkan pengukuran biaya dan penerimaan untuk menilai kelayakan usaha serta evaluasi pemasaran yang dilakukan. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Pendapatan dan Pemasaran Usaha Kue Telur Gabus di Kota Medan.”

Penulis : Rahmat zidan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *