Masyarakat Indonesia perlu meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan terhadap kemungkinan terjadinya gempa besar yang dapat menimbulkan korban jiwa dalam jumlah besar. Salah satu langkah yang bisa dilakukan oleh warga adalah menyiapkan tas siaga bencana yang berisi barang-barang dan dokumen penting untuk menyelamatkan diri dan bertahan hidup di masa krisis.

Peringatan tentang potensi gempa besar atau megathrust tidak hanya datang dari Badan Meteorologi Jepang (JMA), yang baru-baru ini mengeluarkan peringatan setelah terjadi gempa dengan magnitudo (M) 7,1 pekan lalu, tetapi juga dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia. BMKG menyampaikan bahwa Indonesia memiliki segmen megathrust yang berpotensi memicu gempa besar di masa depan, seperti megathrust di Selat Sunda dan megathrust di Mentawai-Siberut, yang hanya menunggu waktu untuk melepaskan energinya.

“Kapan terjadinya gempa besar itu, tidak ada yang bisa memprediksi,” kata Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, pada Kamis, 15 Agustus 2024. Ia menekankan pentingnya masyarakat untuk selalu memperhatikan informasi dari sumber yang berwenang terkait perkembangan situasi bencana.

Sejalan dengan hal tersebut, Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan bencana. Kesadaran ini harus diwujudkan tidak hanya dalam sikap, tetapi juga dalam pemikiran dan perilaku sehari-hari. “Kesiapsiagaan menjadi elemen kunci untuk membangun ketangguhan menghadapi potensi bencana,” ujar Abdul Muhari dalam sebuah pernyataan di Jakarta.

Salah satu langkah konkret yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi bencana adalah dengan menyiapkan tas siaga bencana. Tas siaga bencana adalah tas tahan air yang dipersiapkan untuk menghadapi kondisi darurat, termasuk gempa bumi. Tas ini berfungsi untuk membantu kita bertahan hidup ketika bantuan belum tiba dan memudahkan proses evakuasi ke tempat yang lebih aman.

Baca Juga : 5 Metode Alami untuk Meredakan Sinusitis

Isi tas siaga bencana sebaiknya mencakup berbagai barang penting yang dapat mendukung keberlangsungan hidup selama masa kritis. Di antaranya adalah dokumen-dokumen penting seperti ijazah, surat tanah, surat kendaraan, dan dokumen lainnya yang memiliki nilai penting. Selain itu, tas ini juga harus dilengkapi dengan kotak obat-obatan pribadi untuk mengatasi kebutuhan medis darurat.

Untuk makanan, sebaiknya membawa makanan ringan yang tahan lama seperti mi instan, biskuit, dan abon. Jangan lupa untuk menyertakan alat bantu penerangan seperti senter, lampu kepala atau headlamp, korek api, dan lilin, karena listrik mungkin tidak tersedia saat bencana terjadi. Pakaian untuk tiga hari, air minum, serta perlengkapan mandi juga harus disertakan dalam tas ini.

Selain itu, beberapa item penting lainnya yang perlu dimasukkan ke dalam tas siaga bencana adalah peluit sebagai alat bantu untuk meminta pertolongan dalam situasi darurat, masker untuk melindungi diri dari debu atau asap, dan alat komunikasi seperti radio atau ponsel beserta sumber daya cadangannya seperti powerbank. Uang tunai juga perlu disiapkan untuk keperluan mendesak selama minimal tiga hari.

Baca Juga : Panduan Komprehensif Perpanjangan Paspor Beserta Syarat di Tahun 2024

Untuk mendukung kesiapsiagaan bencana, masyarakat juga disarankan untuk mengakses berbagai aplikasi ponsel yang memberikan informasi tentang kesiapsiagaan bencana. Beberapa aplikasi yang bisa digunakan antara lain inaRISK, BNPB TV, BNPB E-Tangguh, Diorama BNPB, MAGMA Indonesia, Info BMKG, Siaga Bencana, Life360, dan Open Camera. Aplikasi-aplikasi ini dapat membantu masyarakat mendapatkan informasi terkini dan panduan terkait penanganan bencana.

Dengan langkah-langkah persiapan yang matang dan kesadaran yang tinggi, diharapkan masyarakat Indonesia dapat lebih siap menghadapi potensi gempa besar dan meminimalkan risiko yang mungkin timbul. Kesiapsiagaan ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab setiap individu dalam menjaga keselamatan diri dan keluarga di saat bencana terjadi.

Penulis : Rasya Mayang Pertiwi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *