Penjelasan Teks Eksplanasi: Struktur, Ciri, Tujuan, dan Contoh
Teks eksplanasi merupakan jenis teks yang dirancang untuk menjelaskan proses atau fenomena secara rinci. Biasanya digunakan dalam konteks ilmiah atau pendidikan, teks ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai bagaimana suatu peristiwa terjadi, mengapa hal tersebut terjadi, dan dampaknya. Artikel ini akan membahas struktur, ciri-ciri, jenis, cara pembuatan, serta tujuan dari teks eksplanasi.
Baca Juga: Lulusan Kelautan, Tahu Nggak? Ini Pekerjaan yang Bisa Jadi Karier Impianmu!
Struktur Teks Eksplanasi
1. Judul Judul merupakan elemen awal yang harus ada dalam teks eksplanasi. Sebaiknya judul singkat dan jelas, mencerminkan inti dari isi teks.
2. Pernyataan Umum atau Identifikasi Fenomena Bagian ini mengandung pernyataan umum mengenai fenomena yang akan dibahas. Ini bisa berupa pengantar atau definisi singkat yang memberikan gambaran awal tentang topik.
3. Rangkaian Kejadian atau Penjelasan Urutan Sebab dan Akibat Pada bagian ini, penulis menjelaskan urutan kejadian atau proses secara kronologis, serta menunjukkan hubungan sebab dan akibat dari fenomena tersebut. Penjelasan harus sistematis agar mudah dipahami oleh pembaca.
4. Interpretasi Bagian ini menawarkan interpretasi atau penjelasan tambahan yang memberikan pemahaman lebih mendalam tentang fenomena. Interpretasi dapat berupa analisis, pandangan ilmiah, atau kesimpulan relevan.
Ciri-Ciri Teks Eksplanasi
1. Struktur yang Jelas Teks eksplanasi memiliki struktur yang teratur mulai dari pernyataan umum hingga interpretasi. Struktur ini mempermudah pembaca dalam mengikuti alur penjelasan.
2. Berbasis Fakta Teks ini harus didasarkan pada fakta dan data yang akurat. Informasi yang disajikan harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
3. Bahasa Informatif dan Objektif Bahasa yang digunakan bersifat informatif dan objektif. Penulis harus menghindari kata-kata opini atau spekulatif.
4. Tidak Bersifat Persuasif Berbeda dengan teks argumentatif, teks eksplanasi tidak bertujuan meyakinkan pembaca, melainkan memberikan informasi dan pemahaman.
5. Penanda Urutan Penggunaan penanda urutan seperti “pertama”, “selanjutnya”, dan “akhirnya” membantu menunjukkan alur kejadian secara kronologis.
Jenis-Jenis Teks Eksplanasi
1. Teks Eksplanasi Sequential Jenis ini menjelaskan rangkaian peristiwa atau proses secara berurutan sesuai urutan waktu atau langkah-langkah tertentu.
2. Teks Eksplanasi Faktorial Menjelaskan berbagai faktor penyebab terjadinya fenomena, dengan fokus pada penyebab dan akibat yang beragam.
3. Teks Eksplanasi Teoritis Menjelaskan teori atau konsep yang mendasari suatu fenomena, seringkali memerlukan pemahaman konsep yang mendalam.
4. Teks Eksplanasi Kausal Menjelaskan hubungan sebab-akibat antara dua atau lebih fenomena, dengan fokus pada penyebab dan dampak langsung.
Cara Membuat Teks Eksplanasi
1. Menentukan Subjek Langkah pertama adalah menentukan topik atau subjek yang akan dijelaskan. Pilihlah topik yang relevan dan menarik bagi pembaca.
2. Membuat Kerangka Buatlah kerangka teks yang mencakup pernyataan umum, rangkaian kejadian, dan interpretasi. Kerangka ini akan membantu dalam penyusunan teks secara sistematis.
3. Mengembangkan Struktur Deskriptif Kembangkan kerangka dengan menambahkan detail dan fakta yang mendukung. Pastikan setiap bagian memiliki penjelasan yang lengkap dan jelas.
Tujuan Teks Eksplanasi
Tujuan utama dari teks eksplanasi adalah untuk menjelaskan secara mendetail proses terjadinya suatu fenomena. Teks ini bertujuan agar pembaca dapat memahami bagaimana peristiwa terjadi, alasan terjadinya, dan dampaknya. Selain itu, teks eksplanasi juga berfungsi untuk memperluas pengetahuan pembaca tentang berbagai fenomena di sekitar mereka.
Contoh Teks Eksplanasi
Judul: Proses Terbentuknya Pelangi
Pernyataan Umum atau Identifikasi Fenomena: Pelangi adalah fenomena alam yang menarik perhatian banyak orang, tampak sebagai busur warna di langit setelah hujan. Pelangi terbentuk melalui proses pembiasan, pemantulan, dan dispersi cahaya matahari.
Rangkaian Kejadian atau Penjelasan Urutan Sebab dan Akibat: Pelangi muncul setelah hujan ketika sinar matahari bersinar. Cahaya matahari memasuki butiran air di atmosfer, mengalami pembiasan karena perubahan kecepatan cahaya saat memasuki air. Cahaya yang telah dibelokkan kemudian dipantulkan di dalam butiran air dan keluar dengan sudut berbeda, membentuk spektrum warna. Proses dispersi memecah cahaya putih menjadi spektrum warna, membentuk pelangi.
Baca Juga: Apa yang Diharapkan dari Gelar Paramedik Veteriner: Kelebihan dan Kekurangannya
Interpretasi: Pelangi merupakan contoh keindahan visual yang dihasilkan dari proses ilmiah yang kompleks. Pemahaman tentang pembiasan, pemantulan, dan dispersi cahaya membantu kita menghargai keajaiban alam dan interaksi antara cahaya dan materi.
Dengan pemahaman mendalam tentang teks eksplanasi, pembaca dapat menyusun dan memahami teks ini dengan lebih baik, memperkaya pengetahuan tentang fenomena yang ada di sekitar kita.
Penulis: Vharel