Indonesia dikenal sebagai surga kuliner, dengan setiap daerah memiliki keunikan cita rasa dan hidangan khasnya. Salah satu kuliner unik yang berasal dari Bantul, Yogyakarta, adalah sate klathak. Namun, mungkin banyak yang bertanya, apa itu sate klathak? Artikel ini akan menjelaskan apa itu sate klathak, sejarahnya, keunikan, dan alasan mengapa hidangan ini layak dicicipi.

Pengertian Sate Klathak

Sate klathak adalah jenis sate khas Yogyakarta yang menggunakan daging kambing sebagai bahan utama. Yang membedakannya dari sate kambing pada umumnya adalah cara penyajian dan proses memasaknya. Alih-alih menggunakan tusuk sate dari bambu, sate klathak menggunakan jeruji besi sepeda untuk menusuk dagingnya.

Jeruji besi ini memiliki fungsi lebih dari sekadar alat tusuk. Karena terbuat dari logam, jeruji dapat menghantarkan panas secara merata ke seluruh daging saat dipanggang. Hasilnya adalah daging yang matang sempurna dan memiliki tekstur empuk.

Nama “klathak” sendiri berasal dari bunyi “klathak-klathak” yang dihasilkan saat daging dipanggang di atas arang. Suara tersebut menjadi ciri khas dan inspirasi nama sate ini.

Baca Juga : Artis-Artis Ini Memilih Jurusan Seni Rupa Mengapa Jurusan Seni Rupa Begitu Menarik

Sejarah Sate Klathak

Sate klathak berasal dari Kabupaten Bantul, tepatnya di daerah Pleret. Hidangan ini telah ada sejak beberapa dekade lalu dan awalnya dijual oleh pedagang kecil di warung sederhana. Seiring waktu, sate klathak menjadi populer karena keunikan dan cita rasanya yang khas.

Tradisi menggunakan jeruji besi sebagai tusuk sate konon berawal dari keterbatasan bahan saat itu. Para pedagang tidak memiliki tusuk sate dari bambu, sehingga mereka memanfaatkan jeruji sepeda yang tersedia. Tanpa disangka, inovasi sederhana ini justru memberikan keunggulan tersendiri pada sate klathak.

Keunikan Sate Klathak

1. Tusuk Sate dari Jeruji Besi

Seperti yang telah disebutkan, sate klathak menggunakan jeruji besi untuk menusuk daging. Selain membantu daging matang lebih merata, jeruji besi juga memberikan tampilan yang unik dan berbeda dari sate pada umumnya.

2. Bumbu Sederhana

Sate klathak terkenal dengan bumbunya yang sangat sederhana, yaitu hanya menggunakan garam. Tidak ada campuran kecap, bawang, atau rempah lainnya seperti sate pada umumnya. Bumbu sederhana ini justru menonjolkan rasa asli daging kambing yang dipanggang.

3. Proses Pemanggangan Tradisional

Daging sate klathak dipanggang di atas arang dengan bara api sedang. Teknik ini memberikan aroma khas yang menggugah selera. Suara “klathak-klathak” dari daging yang terkena panas menambah sensasi tersendiri saat menikmati hidangan ini.

Bagaimana Rasa Sate Klathak?

Jika dibandingkan dengan sate kambing biasa, sate klathak memiliki rasa yang lebih “clean” atau murni. Karena hanya menggunakan garam, rasa asli daging kambing terasa lebih menonjol. Daging yang empuk dan juicy menjadi daya tarik utama.

Aroma bakaran dari arang juga menambah kompleksitas rasa sate klathak. Meskipun bumbunya sederhana, banyak penikmat kuliner mengakui bahwa rasa sate ini sangat menggugah selera.

Penyajian Sate Klathak

Sate klathak biasanya disajikan dengan nasi putih atau lontong, tergantung selera. Hidangan ini sering dilengkapi dengan kuah gulai yang gurih. Kuah ini tidak terlalu kental, tetapi kaya rasa, sehingga cocok untuk melengkapi kelezatan sate.

Beberapa warung juga menyajikan sate klathak dengan tambahan irisan mentimun, tomat, dan bawang merah sebagai pelengkap. Hidangan sederhana ini mampu menciptakan pengalaman makan yang memuaskan.

Tempat Terkenal untuk Menikmati Sate Klathak

Yogyakarta memiliki banyak tempat yang menyajikan sate klathak, terutama di wilayah Bantul. Beberapa warung yang terkenal dengan sate klathaknya antara lain:

1. Sate Klathak Pak Bari

Warung ini adalah salah satu yang paling legendaris. Berlokasi di Pasar Jejeran, sate klathak Pak Bari dikenal karena cita rasanya yang autentik. Warung ini juga menjadi semakin terkenal setelah muncul dalam film “Ada Apa Dengan Cinta 2”.

2. Sate Klathak Pak Pong

Warung sate klathak ini terletak di Jalan Imogiri Timur. Pak Pong menawarkan sate klathak dengan potongan daging yang besar dan empuk. Kuah gulai di sini juga menjadi favorit para pengunjung.

3. Sate Klathak Pak JeDe

Terletak di sekitar Bantul, warung ini juga menjadi tujuan favorit para pecinta kuliner. Dengan suasana warung yang nyaman, Pak JeDe menyajikan sate klathak yang nikmat dengan harga terjangkau.

Kenapa Harus Mencoba Sate Klathak?

1. Kelezatan Unik

Dengan bumbu yang sederhana, sate klathak menyuguhkan rasa yang autentik dan tidak biasa. Anda bisa merasakan kualitas daging kambing tanpa tertutup oleh bumbu yang berlebihan.

2. Pengalaman Kuliner yang Berbeda

Proses pemanggangan dengan jeruji besi memberikan sensasi unik, baik dalam rasa maupun tampilan. Selain itu, suara “klathak-klathak” saat daging dipanggang menciptakan pengalaman kuliner yang berbeda.

3. Warisan Budaya Kuliner Yogyakarta

Sate klathak bukan sekadar makanan, tetapi juga bagian dari kekayaan budaya kuliner Yogyakarta. Mencicipinya berarti ikut melestarikan warisan lokal yang sudah ada sejak lama.

Tips Menikmati Sate Klathak

  • Datang Lebih Awal: Beberapa warung sate klathak sangat populer dan sering penuh di jam makan. Datang lebih awal akan memastikan Anda mendapatkan tempat.
  • Nikmati dengan Kuah Gulai: Jangan lewatkan kuah gulai yang menjadi pendamping khas sate klathak. Perpaduan sate dan kuah ini menciptakan rasa yang luar biasa.
  • Jangan Takut dengan Aroma Kambing: Jika Anda tidak terlalu menyukai daging kambing karena aromanya, sate klathak bisa menjadi pengecualian. Pengolahan yang tepat membuat aroma kambing tidak terlalu kuat.

Baca Juga : Mendalami Teknik Fisika Dan Beberapa Artis Yang pernah Mendalaminya.

Kesimpulan: Apa Itu Sate Klathak?

Sate klathak adalah salah satu kuliner khas Yogyakarta yang memadukan keunikan penyajian, proses pemanggangan, dan rasa autentik yang sulit ditemukan di tempat lain. Dengan bumbu sederhana berupa garam dan tusuk jeruji besi, hidangan ini menawarkan pengalaman kuliner yang berbeda dari sate pada umumnya.

Jika Anda berkunjung ke Yogyakarta, mencicipi sate klathak adalah suatu keharusan. Selain menikmati kelezatannya, Anda juga akan merasakan sentuhan sejarah dan budaya lokal yang melekat pada setiap tusuk sate. Jadi, kapan Anda akan mencoba sate klathak?

Penulis : Naisyla M.R

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *