Sepak bola

Kontroversi Wasit di Laga Arema FC vs PSM Makassar: Bernardo Tavares Murka dan Gebrak Meja

Laga pekan ke-22 Liga 1 2024/2025 antara Arema FC dan PSM Makassar berakhir dengan hasil imbang 1-1, tetapi sorotan utama bukan hanya soal hasil pertandingan, melainkan keputusan wasit yang dinilai tidak adil. Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya dan menunjukkan protes keras terhadap kepemimpinan wasit Asep Yandis.

Kronologi Kontroversi di Laga Arema FC vs PSM Makassar

Pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Soepriadi, Blitar, pada Senin (10/2/2025), menjadi panggung perdebatan sengit setelah beberapa keputusan wasit dianggap merugikan PSM Makassar.

Gol PSM Makassar dicetak oleh Nermin Haljeta pada menit ke-64, namun hanya berselang dua menit, Arema FC berhasil menyamakan kedudukan melalui Pablo Oliveira. Sejak saat itu, pertandingan semakin panas dengan beberapa insiden yang dipertanyakan oleh pihak PSM Makassar.

1. Insiden Kartu Merah Balotelli
Pada babak kedua, penyerang PSM Makassar, Balotelli, terlibat dalam duel dengan bek Arema FC, Johan Alfarizi. Wasit Asep Yandis langsung meminta bantuan VAR dan akhirnya memberikan kartu merah langsung kepada Balotelli. Keputusan ini mendapat kritik tajam dari Bernardo Tavares yang menilai hukuman tersebut terlalu berat.

2. Kontroversi Penalti di Menit 90+7
Puncak kontroversi terjadi pada injury time saat Ricky Pratama, pemain sayap PSM Makassar, dijatuhkan di dalam kotak penalti oleh gelandang Arema FC, Arkhan Fikri. Meski insiden ini terjadi di area penalti dan tampak jelas dalam tayangan ulang, wasit tidak melakukan pengecekan VAR maupun memberikan penalti kepada PSM Makassar.

Reaksi Keras Bernardo Tavares: Gebrak Meja dan Tuding Wasit Tidak Adil

Usai pertandingan, Bernardo Tavares menghadiri konferensi pers dengan penuh emosi. Ia menggebrak meja sebanyak dua kali dan membawa laptop untuk memperlihatkan bukti visual yang menunjukkan keputusan wasit yang tidak adil.

“Kalian bisa cek di laptop ini, sangat jelas bahwa itu penalti. Kalau wasit berkualitas, dia pasti akan memberikan penalti tersebut. Ini adalah keputusan yang jelas merugikan kami,” ujar Tavares dengan nada tinggi.

Selain itu, pelatih berkebangsaan Portugal ini menyoroti standar ganda dalam pengambilan keputusan wasit selama pertandingan berlangsung.

“Ketika pemain kami melakukan pelanggaran, langsung dicek VAR dan diberikan kartu merah. Tetapi ketika pemain kami dilanggar di kotak penalti, wasit bahkan tidak melihat VAR sama sekali. Ini sangat tidak adil,” lanjutnya.

Performa Arema FC dan PSM Makassar di Laga Ini

Dari segi permainan, Arema FC memang tampil lebih agresif dan memiliki lebih banyak peluang. Namun, PSM Makassar juga menunjukkan ketahanan yang luar biasa dalam menghadapi tekanan. Sayangnya, keputusan-keputusan wasit menjadi faktor yang menurut Bernardo Tavares sangat mempengaruhi jalannya pertandingan.

“Kami tahu Arema FC bermain bagus, mereka punya lebih banyak peluang. Tetapi keputusan wasit tidak boleh berat sebelah. Ini tentang keadilan di sepak bola,” tegas Tavares.

Dampak Keputusan Wasit bagi PSM Makassar

Keputusan kontroversial ini tidak hanya merugikan PSM Makassar dalam pertandingan tersebut, tetapi juga bisa berdampak pada posisi mereka di klasemen Liga 1 2024/2025. Dengan tambahan satu poin dari hasil imbang ini, PSM Makassar gagal meraih kemenangan penting yang bisa membantu mereka bersaing di papan atas.

Selain itu, absennya Balotelli akibat kartu merah juga menjadi pukulan bagi tim. Penyerang asal Guinea-Bissau itu akan absen dalam laga-laga penting selanjutnya, yang bisa memperlemah lini serang PSM Makassar.

Reaksi Netizen dan Pecinta Sepak Bola

Setelah laga ini, media sosial ramai dengan komentar dari suporter PSM Makassar yang menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap keputusan wasit. Banyak yang membandingkan kejadian ini dengan kontroversi-kontroversi wasit sebelumnya di Liga 1.

Beberapa netizen menilai bahwa penggunaan VAR di Liga 1 masih belum konsisten dan sering kali merugikan tim tertentu. Hashtag seperti #JusticeForPSM dan #VARLiga1 menjadi trending di Twitter sebagai bentuk protes dari para pecinta sepak bola Tanah Air.

Tanggapan Pihak Arema FC dan PSSI

Sementara itu, pihak Arema FC tidak terlalu menanggapi kontroversi ini secara langsung. Pelatih Arema FC hanya menyatakan bahwa timnya bermain dengan baik dan pantas mendapatkan hasil imbang.

Di sisi lain, PSSI sebagai federasi sepak bola Indonesia belum memberikan tanggapan resmi terkait tudingan dari Bernardo Tavares. Namun, banyak yang berharap bahwa PSSI akan melakukan evaluasi terhadap kualitas wasit di Liga 1 agar kejadian serupa tidak terulang.

Kesimpulan

Laga Arema FC vs PSM Makassar yang seharusnya menjadi tontonan menarik berubah menjadi panggung kontroversi akibat keputusan wasit yang dipertanyakan. Kekecewaan Bernardo Tavares mencerminkan betapa pentingnya keadilan dalam sepak bola, terutama di kompetisi sekelas Liga 1.

Kasus ini kembali mengangkat isu kualitas perwasitan di Indonesia, yang diharapkan bisa lebih baik dengan penggunaan VAR yang lebih konsisten dan transparan. Apakah PSSI akan merespons kritik ini dengan tindakan nyata? Hanya waktu yang bisa menjawab.

tri kurnia aji m.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *