Jalan Parung Panjang di Bogor Menjadi “Neraka” Bagi Warga, 100 Korban Jiwa Akibat Kecelakaan
Jalan Parung Panjang, yang terletak di Kabupaten Bogor, menjadi sorotan akibat tingginya jumlah kecelakaan yang menyebabkan korban jiwa. Dalam dua tahun terakhir, lebih dari 100 nyawa melayang di jalan ini. Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro, menyampaikan keluhan kepada Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, terkait masalah ini. Rio menyebutkan bahwa kecelakaan disebabkan oleh kelalaian pengemudi, kondisi jalan yang buruk, dan jalan yang rusak.
Masalah Jalan Parung Panjang dan Penyebab Kecelakaan
Dedi Mulyadi terkejut mendengar laporan tersebut dan menyebutkan bahwa Provinsi Jawa Barat lambat dalam menangani pembangunan jalan tersebut. Jalan Parung Panjang sering digunakan untuk kepentingan penambang, yang menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada kondisi jalan. Kapolres Rio menjelaskan bahwa selain buruknya kontur jalan, truk tambang yang sering melintas dengan muatan berlebihan juga turut memperburuk situasi. Keterbatasan penerangan dan sempitnya jalan turut menambah risiko kecelakaan.
Janji Pemerintah untuk Memperbaiki Jalan Parung Panjang
Gubernur Dedi Mulyadi berjanji untuk memperbaiki jalan tersebut dengan menyelesaikan proyek pembangunan pada tahun 2026. Dedi juga menjelaskan bahwa jalan tambang akan dipisahkan dan dibangun khusus agar tidak lagi digunakan oleh kendaraan lain. Selain itu, Pemprov Jabar akan berkoordinasi dengan Pemprov Banten untuk menyelesaikan masalah terkait jam operasional truk tambang yang mengganggu aktivitas warga.
Penyelesaian Masalah Jalan Parung Panjang Melalui Sinergi Pemerintah
Dedi Mulyadi menilai bahwa jalan Parung Panjang menjadi “neraka” bagi warga Bogor karena dampak negatif dari aktivitas penambangan, polusi, dan kecelakaan yang terjadi. Ia berjanji akan segera mengadakan pertemuan dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Kepala Dinas Perhubungan dari Pemprov Jabar, serta mengundang Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang, Banten, untuk mencari solusi bersama.
Penulis:Gilang Ramadhan