amerika serikat

Dampak Kebijakan Amerika Serikat terhadap Kesehatan Global: Ancaman Serius bagi Program Kesehatan Dunia

Amerika Serikat (AS) memiliki peran besar dalam mendukung kesehatan global melalui berbagai program bantuan luar negeri. Namun, kebijakan baru yang diterapkan oleh pemerintah AS baru-baru ini telah menimbulkan dampak serius terhadap upaya pemberantasan penyakit seperti HIV, polio, dan influenza. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyuarakan keprihatinannya atas keputusan AS yang menangguhkan pendanaan berbagai program kesehatan. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai dampak kebijakan tersebut serta bagaimana dunia merespons tantangan ini.

Penangguhan Bantuan AS dan Dampaknya pada Program Kesehatan Global

Pada 12 Februari 2025, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengungkapkan bahwa penghentian bantuan luar negeri AS menghambat berbagai program kesehatan. Beberapa dampak utama dari kebijakan ini meliputi:

1. Program Pencegahan dan Pengobatan HIV/AIDS Terhenti

Salah satu program utama yang terdampak adalah President’s Emergency Plan for AIDS Relief (PEPFAR). Program ini sebelumnya memberikan layanan pengobatan, tes, dan pencegahan HIV di lebih dari 50 negara. Namun, penghentian dana telah menyebabkan klinik-klinik tutup, layanan pengobatan terganggu, serta tenaga kesehatan kehilangan pekerjaan. Akibatnya, banyak pasien HIV yang tidak bisa mendapatkan pengobatan antiretroviral yang sangat mereka butuhkan.

2. Upaya Pemberantasan Polio Terganggu

Polio adalah salah satu penyakit yang hampir berhasil diberantas di dunia, namun penangguhan dana AS dapat menghambat pencapaian ini. WHO melaporkan bahwa vaksinasi di beberapa negara berkembang mengalami hambatan karena berkurangnya dana operasional. Hal ini meningkatkan risiko penyebaran kembali penyakit yang seharusnya sudah bisa dikendalikan.

3. Kurangnya Informasi Mengenai Influenza dan Wabah Lainnya

Sejak AS menarik diri dari WHO, pertukaran informasi mengenai influenza dan wabah lainnya menjadi terbatas. WHO mengungkapkan bahwa mereka belum menerima laporan terbaru dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS mengenai kasus flu burung pada sapi perah dan kemungkinan penularannya ke manusia. Kurangnya transparansi ini dapat menghambat upaya global dalam mengatasi wabah yang bisa berkembang menjadi pandemi.

4. Dampak di Myanmar dan Negara Berkembang Lainnya

Di Myanmar, hampir 60.000 orang kehilangan akses terhadap layanan medis yang krusial akibat penghentian bantuan AS. Di banyak negara berkembang lainnya, layanan kesehatan yang bergantung pada dana bantuan AS kini mengalami krisis, yang dapat meningkatkan angka kematian akibat penyakit yang sebenarnya bisa dicegah dan diobati.

Reaksi WHO dan Upaya Mengatasi Krisis

WHO telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi krisis akibat kebijakan AS ini, di antaranya:

1. Mencari Alternatif Pendanaan

Tedros menyebutkan bahwa WHO tengah mempertimbangkan berbagai strategi untuk mengamankan dana tambahan, termasuk membangun dana abadi sebesar 50 miliar dolar AS. Organisasi ini juga membuka opsi penggalangan dana dari sektor swasta dan institusi lain yang bersedia mendukung kesehatan global.

2. Bernegosiasi dengan Pemerintah AS

WHO telah meminta AS untuk mempertimbangkan kembali kebijakan penghentian pendanaan, setidaknya sampai solusi jangka panjang ditemukan. Meskipun belum ada tanggapan resmi, negosiasi masih terus berlangsung.

3. Mengoptimalkan Dukungan dari Negara Lain

Dengan absennya AS dalam beberapa program kesehatan global, WHO kini mengandalkan kontribusi dari negara lain seperti Uni Eropa, Jepang, dan China. China, misalnya, telah meningkatkan investasi dalam bidang kesehatan global dan berusaha mengisi kekosongan yang ditinggalkan AS.

Dampak Geopolitik dari Penarikan AS dari WHO

Keputusan AS untuk menarik diri dari WHO juga memiliki implikasi geopolitik yang signifikan. Banyak negara melihat langkah ini sebagai peluang bagi China untuk memperkuat pengaruhnya dalam organisasi kesehatan global. Jika AS terus menjauh dari WHO, maka peran kepemimpinan dalam penanganan wabah dan inisiatif kesehatan dunia bisa beralih ke negara lain.

Kesimpulan: Urgensi Tindakan dan Solidaritas Global

Penangguhan bantuan luar negeri oleh AS telah memberikan dampak besar terhadap kesehatan global, menghambat program pemberantasan penyakit dan mengancam jutaan nyawa. WHO dan komunitas internasional harus bekerja sama untuk mengatasi kekurangan dana serta memastikan bahwa layanan kesehatan vital tetap berjalan. Jika solusi tidak segera ditemukan, dunia berisiko mengalami kemunduran dalam pencapaian kesehatan global yang telah diperjuangkan selama bertahun-tahun.

Diharapkan AS dapat meninjau kembali kebijakannya demi kepentingan kesehatan global. Sementara itu, negara-negara lain dan organisasi internasional harus berupaya memperkuat kerja sama untuk menutup kesenjangan yang ditinggalkan oleh penghentian pendanaan AS. Dengan solidaritas dan langkah-langkah strategis, dunia masih dapat mempertahankan pencapaian dalam kesehatan global dan melanjutkan perjuangan melawan penyakit mematikan.

Penulis : Rizki

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *