bca

Perubahan Susunan Komisaris dan Direksi BCA dalam RUPST Maret 2025: Siapa Pengganti Jahja Setiaatmadja?

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menjadi sorotan menjelang Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang akan diselenggarakan pada 12 Maret 2025. Dalam rapat ini, BCA berencana melakukan perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi sebagai bagian dari strategi regenerasi dan suksesi kepemimpinan.

Perubahan Susunan Komisaris dan Direksi BCA

Berdasarkan informasi yang diterima, BCA akan mengalami pergantian kepemimpinan di posisi strategis, termasuk jabatan Presiden Direktur dan Presiden Komisaris. Beberapa nama yang diusulkan dalam perubahan ini antara lain:

  1. Djohan Emir Setijoso, yang saat ini menjabat sebagai Presiden Komisaris, dikabarkan akan mengundurkan diri dari posisinya.
  2. Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA saat ini, diusulkan untuk menduduki jabatan baru sebagai Presiden Komisaris.
  3. Gregory Hendra Lembong, yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur BCA sejak 2022, diusulkan untuk menggantikan posisi Jahja Setiaatmadja sebagai Presiden Direktur.
  4. John Kosasih, Direktur BCA saat ini, diusulkan sebagai Wakil Presiden Direktur.
  5. Hendra Tanumihardja, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Divisi Pengembangan Solusi Kerjasama Transaksi Perbankan BCA sejak September 2022, diusulkan untuk menduduki posisi Direktur Perseroan.

Strategi Suksesi dan Regenerasi Kepemimpinan

BCA telah menjalankan proses evaluasi menyeluruh dalam memilih calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang baru. Komite Remunerasi dan Nominasi BCA memastikan bahwa calon yang diusulkan memiliki rekam jejak, pengalaman, dan kompetensi yang memadai untuk mendukung pertumbuhan perusahaan di masa mendatang.

Menurut EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, perubahan ini bertujuan untuk menjaga kesinambungan bisnis dan meningkatkan daya saing perusahaan di industri perbankan nasional maupun global. “BCA telah melakukan proses regenerasi dan suksesi guna memastikan transisi berjalan baik dengan calon-calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang andal. Kami telah memilih calon terbaik yang akan membawa BCA ke arah yang lebih baik,” ujar Hera.

Dampak Perubahan Kepemimpinan terhadap Bisnis BCA

Pergantian kepemimpinan di tubuh BCA bukan hanya sekadar formalitas, tetapi juga bagian dari strategi perusahaan dalam menghadapi tantangan industri perbankan yang semakin kompetitif. Dengan perubahan ini, BCA diharapkan mampu:

  • Memperkuat posisi sebagai bank swasta terbesar di Indonesia.
  • Menyusun strategi baru untuk meningkatkan layanan digital dan transformasi keuangan.
  • Memastikan keberlanjutan pertumbuhan bisnis dengan manajemen risiko yang lebih ketat.
  • Menjaga stabilitas dan kepercayaan nasabah serta pemegang saham.

Agenda Lain dalam RUPST BCA 2025

Selain membahas perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi, RUPST BCA 2025 juga akan mengagendakan beberapa keputusan penting lainnya, termasuk:

  1. Penetapan penggunaan laba bersih tahun buku 2024: Laba bersih akan dialokasikan untuk dana cadangan, pembagian dividen tunai, serta laba ditahan.
  2. Evaluasi kinerja tahunan: Pembahasan mengenai pencapaian dan strategi yang telah diterapkan selama tahun 2024.
  3. Kebijakan bisnis ke depan: Pembaruan strategi perbankan yang disesuaikan dengan tren industri keuangan global.

Kesimpulan

Perubahan kepemimpinan di tubuh BCA merupakan langkah strategis yang telah dipersiapkan dengan matang. Dengan kepemimpinan baru, BCA diharapkan tetap menjadi salah satu institusi perbankan terdepan di Indonesia, memberikan layanan terbaik bagi nasabah, dan mempertahankan posisinya sebagai bank swasta terbesar di Tanah Air. Keputusan yang diambil dalam RUPST 12 Maret 2025 akan menjadi tonggak penting bagi arah bisnis dan strategi perusahaan ke depan.

Penulis : Rizki

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *