Jakarta – Kepolisian memastikan bahwa tidak ada warga negara asing (WNA) yang ditangkap selama aksi unjuk rasa “Indonesia Gelap” yang berlangsung di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat. Klarifikasi ini disampaikan langsung oleh Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes (Pol) Susatyo Purnomo untuk menanggapi isu yang berkembang di media sosial.

Kronologi Aksi Indonesia Gelap

Aksi unjuk rasa yang bertajuk “Indonesia Gelap” digelar oleh sekelompok mahasiswa pada Kamis (20/2/2025) di sekitar kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya. Aksi ini bertujuan untuk menyuarakan berbagai isu sosial dan politik yang tengah berkembang di Tanah Air.

Namun, demonstrasi ini sempat diwarnai insiden ketegangan antara peserta aksi dan aparat keamanan. Beberapa peserta aksi diduga melakukan provokasi dengan melemparkan batu, bom molotov, dan kembang api ke arah barisan polisi. Meski demikian, kepolisian tetap berusaha mengendalikan situasi agar tetap kondusif.

Klarifikasi Polisi: Tidak Ada WNA yang Diamankan

Menyikapi beredarnya video di media sosial yang menunjukkan seorang pria berbaju kaus hitam dan rompi hijau stabilo digiring oleh beberapa pria berpakaian preman, pihak kepolisian menegaskan bahwa tidak ada WNA yang ditangkap dalam aksi tersebut.

“Tidak ada, tidak ada, tidak ada. Polres tidak ada yang melakukan upaya penahanan kepada warga negara asing,” ujar Kombes Pol Susatyo Purnomo pada Jumat (21/2/2025).

Menurutnya, aparat kepolisian hanya bertugas mengamankan jalannya aksi agar tetap berjalan aman tanpa adanya gangguan dari pihak eksternal.

Isu di Media Sosial: Fakta atau Hoaks?

Sebelumnya, sebuah video yang diunggah di media sosial memperlihatkan seseorang yang diduga WNA digiring keluar dari kerumunan demonstran dan diarahkan menuju Lapangan IRTI Monas. Narasi yang beredar menyebutkan bahwa pria tersebut ditangkap karena mengambil gambar aksi demonstrasi.

Namun, hingga saat ini tidak ada konfirmasi resmi mengenai status pria dalam video tersebut. Kepolisian pun menegaskan bahwa tidak ada tindakan represif terhadap WNA maupun peserta aksi yang berunjuk rasa secara damai.

Upaya Kepolisian dalam Menjaga Ketertiban

Sebagai bagian dari tugasnya dalam menjaga ketertiban umum, aparat kepolisian telah mengambil langkah-langkah strategis untuk memastikan keamanan selama aksi berlangsung. Beberapa upaya yang dilakukan, antara lain:

  1. Memantau Situasi Secara Ketat – Aparat kepolisian melakukan pemantauan sejak awal hingga akhir aksi guna mengantisipasi potensi gangguan ketertiban.
  2. Mengedepankan Pendekatan Humanis – Polisi tetap mengutamakan pendekatan persuasif dan menghindari tindakan represif dalam menangani massa aksi.
  3. Mengamankan Titik Rawan – Beberapa titik strategis di sekitar area aksi dijaga ketat untuk mencegah terjadinya tindakan anarkis.

Aksi Berlangsung dengan Kondusif

Terlepas dari insiden kecil yang sempat terjadi, aksi “Indonesia Gelap” berjalan dengan aman dan terkendali. Pihak kepolisian menyatakan bahwa tidak ada penangkapan yang dilakukan terhadap demonstran maupun pihak asing yang berada di lokasi aksi.

Dengan adanya klarifikasi ini, diharapkan masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum terbukti kebenarannya. Kepolisian mengimbau masyarakat agar tetap bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi di media sosial.


Kesimpulan Aksi “Indonesia Gelap” yang berlangsung di Jakarta pada 20 Februari 2025 menjadi sorotan publik setelah beredar isu mengenai adanya WNA yang ditangkap. Namun, pihak kepolisian telah memberikan klarifikasi bahwa informasi tersebut tidak benar. Aksi ini berjalan dengan aman meskipun sempat terjadi ketegangan. Kepolisian tetap mengedepankan pendekatan persuasif dalam menjaga ketertiban, sekaligus mengimbau masyarakat untuk lebih selektif dalam menerima informasi yang beredar di media sosial.

Penulis : Rizki

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *