deflasiinflasi

Tren Inflasi dan Deflasi 2025: BPS Catat Penyesuaian Harga Sebagai Faktor Utama

Inflasi dan Deflasi dalam Tren Ekonomi 2025

Pada tahun 2025, perekonomian Indonesia menghadapi dinamika yang cukup signifikan dengan fluktuasi inflasi dan deflasi. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Indonesia diperkirakan meningkat menjadi 2,33 persen pada akhir tahun, sementara deflasi tahunan sebesar 0,09 persen tercatat pada Februari 2025. Faktor utama di balik perubahan ini mencakup kebijakan tarif listrik, permintaan domestik, serta depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Deflasi di Papua Barat: Penyesuaian Harga Sebagai Faktor Utama

BPS mengungkapkan bahwa Papua Barat mengalami deflasi terdalam pada Februari 2025 akibat penyesuaian harga. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa kondisi geografis Papua Barat dan daerah-daerah di Papua Pegunungan menjadi tantangan tersendiri dalam distribusi barang dan jasa.

“Geografis di sana memang menyulitkan akses ke daerah-daerah di Papua Pegunungan, sehingga ketika terjadi penyesuaian harga, dampaknya lebih terasa,” jelas Amalia.

Secara nasional, deflasi bulanan tercatat sebesar 0,48 persen month-to-month (mtm), dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) turun dari 105,99 pada Januari 2025 menjadi 105,48 pada Februari 2025. Sementara itu, deflasi tahunan mencapai 0,09 persen year-on-year (yoy), dan deflasi sepanjang tahun kalender sebesar 1,24 persen year-to-date (ytd).

Dampak Kebijakan Diskon Tarif Listrik terhadap Inflasi

Diskon tarif listrik yang diberlakukan pemerintah di awal 2025 turut memengaruhi tingkat inflasi. Kebijakan ini menyebabkan harga listrik lebih rendah, yang berkontribusi terhadap deflasi pada Januari dan Februari. Namun, dengan berakhirnya diskon ini mulai Maret 2025, inflasi diperkirakan kembali meningkat.

Menurut Josua Pardede, Kepala Ekonom Bank Permata, jika diskon tarif listrik tidak diperpanjang, inflasi berpotensi meningkat lebih cepat. “Dampaknya mulai terasa pada Maret, di mana biaya hidup masyarakat kembali naik akibat tarif listrik normal,” ujarnya.

Faktor-Faktor yang Mendorong Inflasi di Tahun 2025

Selain kebijakan listrik, beberapa faktor lain turut memengaruhi inflasi di Indonesia pada tahun 2025, antara lain:

  1. Meningkatnya Permintaan Domestik
    • Pemulihan ekonomi pasca pandemi meningkatkan daya beli masyarakat dan konsumsi dalam negeri, yang berkontribusi pada kenaikan harga barang dan jasa.
  2. Depresiasi Rupiah terhadap Dolar AS
    • Pelemahan nilai tukar rupiah menyebabkan harga barang impor lebih mahal, termasuk bahan baku industri dan pangan impor, yang berpotensi meningkatkan inflasi.
  3. Fluktuasi Harga Pangan dan Energi
    • Ketidakstabilan harga komoditas global, seperti minyak mentah dan gas alam, dapat berdampak langsung pada harga kebutuhan pokok di dalam negeri.
  4. Kebijakan Fiskal dan Moneter
    • Pengurangan subsidi bahan bakar atau kenaikan pajak barang tertentu dapat meningkatkan harga di pasar, sehingga mempercepat laju inflasi.

Strategi Pengendalian Inflasi oleh Pemerintah dan Bank Indonesia

Untuk menjaga inflasi tetap terkendali dalam kisaran target Bank Indonesia (1,5-3,5 persen), beberapa langkah strategis dapat diterapkan:

  1. Stabilisasi Harga Pangan
    • Pemerintah perlu memastikan distribusi pangan yang lancar, meningkatkan stok beras nasional, dan mengelola harga minyak goreng agar tetap stabil.
  2. Intervensi Nilai Tukar Rupiah
    • Bank Indonesia dapat melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk menstabilkan nilai tukar rupiah dan menghindari inflasi impor.
  3. Regulasi Harga Energi
    • Pemerintah dapat menerapkan kebijakan energi yang lebih berkelanjutan, termasuk peningkatan penggunaan energi terbarukan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil impor.
  4. Meningkatkan Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi
    • Dengan mendorong investasi di sektor riil seperti industri manufaktur dan infrastruktur, ekonomi dapat tumbuh lebih stabil dan tidak hanya bergantung pada konsumsi domestik.
  5. Edukasi Publik Mengenai Inflasi
    • Masyarakat perlu memahami dampak inflasi dan strategi pengelolaan keuangan pribadi agar lebih siap menghadapi perubahan harga barang dan jasa.

Kesimpulan

Tren inflasi dan deflasi di tahun 2025 menunjukkan bahwa faktor kebijakan tarif listrik, permintaan domestik, serta nilai tukar rupiah memiliki peran besar dalam menentukan harga barang dan jasa di Indonesia. Papua Barat mengalami deflasi terdalam akibat penyesuaian harga, sementara secara nasional, inflasi diperkirakan naik hingga 2,33 persen pada akhir tahun.

Meskipun terdapat tantangan, pemerintah dan Bank Indonesia masih memiliki ruang untuk mengendalikan inflasi melalui berbagai kebijakan strategis. Dengan pengelolaan harga pangan, stabilisasi nilai tukar rupiah, serta dorongan terhadap investasi, stabilitas ekonomi Indonesia dapat tetap terjaga di tahun 2025.


Penulis: M. Rizki

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *