Profil Abdul Gani Kasuba: Perjalanan Politik, Kasus Korupsi, dan Kontroversi Blok Medan
Pendahuluan
Abdul Gani Kasuba merupakan salah satu figur politik yang cukup berpengaruh di Maluku Utara. Sebagai Gubernur dua periode, namanya sering menjadi sorotan karena berbagai kebijakan serta kasus hukum yang menyeretnya. Karier politiknya yang panjang tidak hanya membawa prestasi, tetapi juga kontroversi, terutama terkait kasus gratifikasi dan suap yang menyeretnya ke meja hijau. Artikel ini akan mengulas secara mendalam perjalanan hidup Abdul Gani Kasuba, mulai dari masa kecil, karier politik, hingga kasus yang membuatnya mendekam di balik jeruji besi.
Masa Kecil dan Latar Belakang Pendidikan
Abdul Gani Kasuba lahir di Desa Bibinoi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, pada 21 Desember 1951. Sejak kecil, ia dikenal sebagai sosok yang religius dan memiliki minat besar dalam bidang dakwah. Pendidikan tingginya ditempuh di Islamic University Madinah dengan fokus pada Fakultas Dakwah. Pendidikan ini membentuknya menjadi figur yang memiliki pengaruh kuat dalam komunitas Islam di Maluku Utara dan membawanya masuk ke dunia politik.
Perjalanan Politik Abdul Gani Kasuba
1. Awal Karier Politik
Abdul Gani Kasuba memulai karier politiknya sebagai Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Maluku Utara pada tahun 2004 melalui Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Perannya di DPR menjadi batu loncatan menuju posisi yang lebih tinggi di pemerintahan daerah.
2. Menjadi Wakil Gubernur Maluku Utara
Pada periode 2008-2013, Abdul Gani Kasuba terpilih sebagai Wakil Gubernur Maluku Utara mendampingi Thaib Armaiyn. Dalam periode ini, ia banyak berperan dalam pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan sosial di wilayahnya.
3. Gubernur Maluku Utara Dua Periode
Pada tahun 2013, Abdul Gani terpilih sebagai Gubernur Maluku Utara dengan pasangannya, Natsir Thaib. Kemenangannya mengalahkan mantan Bupati Sula, Ahmad Hidayat Mus. Popularitasnya yang kuat di kalangan masyarakat membuatnya terpilih kembali pada Pilgub 2018.
Namun, masa kepemimpinannya diwarnai berbagai isu, mulai dari dugaan penyalahgunaan wewenang hingga kasus korupsi. Salah satu kasus besar yang menyeret namanya adalah penerbitan 13 Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang diduga tidak sesuai prosedur.
Kasus Korupsi dan OTT oleh KPK
Pada 18 Desember 2023, Abdul Gani Kasuba terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia ditangkap bersama beberapa pejabat lainnya, termasuk:
- Stevi Thomas, mantan Direktur Hubungan Eksternal PT Trimega Bangun Persada Tbk.
- Kadis Perumahan dan Permukiman Maluku Utara, Adnan Hasanudin.
- Kadis PUPR Maluku Utara, Daud Ismail.
- Kepala BPPBJ Maluku Utara, Ridwan Arsan.
- Ajudan Gubernur Malut, Ramadhan Ibrahim.
- Kristian Wuisan, pihak swasta.
Kasus ini berkaitan dengan dugaan suap dan gratifikasi terkait proyek-proyek di lingkungan Pemerintah Provinsi Maluku Utara. Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menjatuhkan vonis 8 tahun penjara pada September 2024, serta mewajibkan Abdul Gani membayar uang pengganti sebesar Rp109,056 miliar dan USD 90 ribu.
Kontroversi “Blok Medan” dan Keterlibatan Figur Nasional
Dalam persidangan, muncul istilah “Blok Medan,” yang merujuk pada dugaan bagi-bagi blok tambang di Maluku Utara. Kode ini dikaitkan dengan Bobby Nasution, menantu Presiden Joko Widodo. Kepala Dinas ESDM Maluku Utara, Suryanto Andili, mengungkapkan bahwa “Blok Medan” merujuk pada tambang di Kecamatan Wasile yang dimiliki oleh pengusaha asal Medan. Meskipun demikian, identitas pasti pemiliknya tidak diungkap secara resmi.
Meninggal Dunia Akibat Komplikasi Hipertensi
Setelah menjalani masa tahanan, kondisi kesehatan Abdul Gani Kasuba menurun. Ia dirawat di RSUD Chasan Boesoirie Ternate selama dua pekan sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir pada 14 Maret 2025 pukul 19.54 WIT akibat komplikasi hipertensi.
Direktur RSUD Chasan Boesoirie, Alwia Assegaf, menyatakan bahwa Abdul Gani mengalami tekanan darah tinggi berkepanjangan yang menyebabkan komplikasi serius. Meskipun perawatan intensif telah dilakukan, nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Kesimpulan
Abdul Gani Kasuba adalah sosok yang berperan besar dalam politik Maluku Utara. Dari seorang pendakwah, ia berhasil meraih kursi DPR, Wakil Gubernur, hingga dua periode sebagai Gubernur Maluku Utara. Namun, kiprahnya tidak lepas dari kontroversi, terutama dalam kasus korupsi dan suap yang membawanya ke balik jeruji besi.
Kasus yang menimpanya menjadi cerminan bahwa penyalahgunaan wewenang di sektor pemerintahan masih menjadi masalah serius di Indonesia. Meskipun telah meninggal dunia, jejak kasus yang melibatkan dirinya tetap menjadi perbincangan di kalangan masyarakat dan penegak hukum.
Penulis: M. Rizki