Antusias Mahasiswa Sambut Presiden Prabowo di Yordania: Simbol Cinta Tanah Air di Negeri Orang
Kunjungan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto ke Yordania menjadi momen yang tidak hanya bersejarah dalam konteks diplomasi luar negeri, tetapi juga emosional bagi para mahasiswa dan diaspora Indonesia yang menetap di negara Timur Tengah tersebut. Kedatangan Prabowo pada Minggu, 13 April 2025, di ibu kota Amman, disambut dengan antusiasme luar biasa oleh puluhan mahasiswa Indonesia yang sejak pagi menanti dengan penuh semangat.
Sambutan Hangat dari Mahasiswa
Begitu rombongan Presiden tiba di hotel tempatnya menginap, puluhan mahasiswa dan warga Indonesia di Yordania sudah memadati area depan hotel dengan membawa bendera Merah Putih, poster bertuliskan ucapan selamat datang, serta mengenakan pakaian bernuansa nasional. Teriakan “Hidup Indonesia!”, “Selamat datang, Bapak Presiden!” dan lagu-lagu kebangsaan menggema di tengah suasana cerah Amman sore itu.
Salah satu mahasiswa asal Yogyakarta, Agustine Lestari, yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Yordania, mengaku sangat bahagia dapat menyambut langsung Presiden. “Kami jauh dari tanah air, dan momen seperti ini sangat langka. Rasanya seperti Indonesia hadir di depan mata. Saya bangga bisa menyambut pemimpin negara saya,” ujar Agustine sambil memegang poster bertuliskan “Indonesia Bersama Prabowo”.
Momen Foto dan Salam Hangat
Presiden Prabowo tidak hanya menyapa dari kejauhan, namun juga mendekati kerumunan mahasiswa, berjabat tangan, dan bahkan meluangkan waktu untuk berfoto bersama. Senyum hangat dan gestur ramah Prabowo membuat suasana semakin haru dan akrab. Dalam beberapa potret yang beredar, tampak mahasiswa memeluk Presiden, menunjukkan ikatan emosional yang dalam antara pemimpin negara dan rakyatnya di perantauan.
“Pak Prabowo sangat ramah. Kami sempat ngobrol singkat, dan beliau bilang agar kami semangat belajar dan selalu mendoakan Indonesia,” ungkap Muhammad Adib, mahasiswa asal Makassar yang telah tiga tahun menempuh studi di Yordania.
Simbol Kepedulian dan Diplomasi Humanis
Kunjungan Prabowo ke Yordania merupakan bagian dari lawatan resmi ke Timur Tengah, yang mencakup pertemuan dengan tokoh penting seperti Raja Abdullah II bin Al-Hussein. Kehadiran Prabowo dalam konferensi internasional mengenai Palestina menjadi sorotan penting, mengingat Indonesia selama ini konsisten menyuarakan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.
Bagi mahasiswa Indonesia di Yordania, kedatangan Presiden sekaligus menjadi simbol bahwa pemerintah hadir untuk warganya di luar negeri. “Ini bukan sekadar kunjungan diplomatik, tapi juga bentuk kepedulian kepada kami yang belajar dan tinggal jauh dari rumah,” kata Nurul Hasanah, mahasiswi program pascasarjana jurusan Studi Islam.
Potret Nasionalisme di Negeri Orang
Antusiasme mahasiswa dalam menyambut Presiden menjadi cerminan nyata bahwa semangat nasionalisme tetap tumbuh subur di mana pun warga Indonesia berada. Meskipun jauh dari tanah air, rasa cinta dan bangga terhadap negara tidak luntur.
“Saya menangis waktu melihat bendera Merah Putih dikibarkan di hotel bersama bendera Yordania. Rasanya luar biasa, apalagi bisa menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama teman-teman dan disaksikan langsung oleh Presiden,” ujar Taufiq, mahasiswa asal Surabaya.
Harapan untuk Masa Depan
Para mahasiswa berharap, kunjungan ini menjadi awal dari semakin eratnya hubungan antara Indonesia dan Yordania, khususnya dalam bidang pendidikan, sosial, dan budaya. Mereka juga berharap perhatian pemerintah terhadap mahasiswa dan diaspora di luar negeri semakin besar ke depannya.
“Kami ingin agar kehadiran Presiden ini membuka jalan lebih banyak kerja sama antara kampus-kampus di Indonesia dan Yordania, termasuk beasiswa, pertukaran pelajar, dan dukungan untuk riset,” ungkap Sri Wulandari, yang tengah meneliti bidang kajian Timur Tengah.
Penutup
Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Yordania tidak hanya mencetak sejarah dalam diplomasi antarnegara, tetapi juga meninggalkan kesan mendalam bagi warga Indonesia di perantauan, khususnya para mahasiswa. Sambutan penuh antusias dari mereka menunjukkan bahwa semangat nasionalisme dan cinta tanah air tetap menyala, bahkan ketika berada jauh dari rumah. Momen ini menjadi pengingat bahwa pemimpin negara adalah milik seluruh rakyat, tak terbatas oleh jarak dan waktu.
penulis:niko mayhendra