Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, mengambil keputusan mendadak untuk kembali ke Indonesia setelah menerima sindiran dari Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia. Keputusan ini membuat Misbakhun batal mengikuti acara marathon yang diadakan di Boston, Amerika Serikat, di mana ia sempat berada sebelum akhirnya terbang kembali ke Tanah Air.
Mengapa Misbakhun Kembali?
Keputusan Misbakhun untuk segera kembali ke Indonesia diambil setelah ia mengetahui bahwa Ketua Umum Partai Golkar sedang mencari keberadaannya. Sindiran Bahlil Lahadalia yang menyebut Misbakhun lebih memilih berlari daripada hadir dalam pertemuan partai, menjadi pemicu utama bagi Misbakhun untuk menanggalkan rencananya mengikuti marathon tersebut.
“Saya mengetahui bahwa saya dicari oleh Bapak Ketum dari berita saat masih dalam penerbangan dari Tokyo ke Boston menggunakan Wi-Fi di penerbangan. Saat itu, juga saya memutuskan untuk kembali ke Jakarta,” ungkap Misbakhun dalam wawancara eksklusif dengan Kompas.com pada Kamis, 17 April 2025.
Sesampainya di Boston, dirinya tak menunggu lama dan segera mencari penerbangan untuk kembali ke Indonesia. Keputusan ini menunjukkan komitmen Misbakhun sebagai politisi yang mengutamakan kepentingan partai dan negara di atas kepentingan pribadi.
Sindiran dari Bahlil Lahadalia
Sindiran dari Bahlil Lahadalia yang menyebutkan “Pak Misbakhun di mana? Lagi lari,” merupakan bagian dari ungkapan rasa kecewa atas ketidakhadiran Misbakhun dalam acara halal bihalal Partai Golkar yang dilaksanakan pada Rabu, 16 April 2025. Dalam pernyataannya, Bahlil menekankan bahwa pada saat-saat seperti ini, Golkar membutuhkan sosok yang memiliki pemikiran ekonomi dan mau hadir untuk memberikan kontribusi.
“Yang Golkar butuhkan sekarang adalah pemikir ekonomi yang setiap saat harus ada di Jakarta untuk dimintai pendapatnya. Tapi jika masih ingin berlari, tanyakan, mana prioritas? Lari atau penugasan di komisi?” ujarnya.
Sindiran ini menunjukkan adanya harapan dari kepemimpinan Partai Golkar untuk kehadiran para anggotanya dalam kegiatan-kegiatan partai, terutama di saat-saat penting yang membutuhkan keputusan dan pemikiran cepat dari mereka.
Sikap dan Komitmen Misbakhun
Dalam pernyataannya, Misbakhun menegaskan bahwa sebagai seorang politisi, tidak ada yang lebih berharga dari negara dan partai. Ia telah memutuskan untuk mengabdi sepenuh hati kepada kedua entitas tersebut, dan oleh karena itu, rencana yang telah disiapkan sebelumnya bisa saja disingkirkan jika kepentingan partai meminta kehadirannya.
“Perjalanan yang sudah direncanakan jauh-jauh hari tetap tidak bisa diteruskan jika Bapak Ketua Umum Partai dan negara memanggil kembali,” tegas Misbakhun.
Menyikapi Sindiran dan Keputusan
Keputusan Misbakhun untuk kembali ke Indonesia menunjukkan bahwa ia memprioritaskan tanggung jawabnya sebagai anggota DPR dan ketua komisi dalam partainya. Ini bisa menjadi contoh bagi politisi lainnya bahwa tanggung jawab terhadap partai dan negara harus selalu diutamakan.
Sebagai anggota DPR, Misbakhun memiliki tugas yang cukup berat dalam mengawasi dan membuat kebijakan yang menguntungkan masyarakat. Oleh karena itu, kehadiran dan partisipasi aktif dalam kegiatan partai menjadi sangat penting.
Reaksi Masyarakat
Reaksi masyarakat terhadap keputusan Misbakhun beragam. Beberapa mendukung tindakannya yang menunjukkan kedisiplinan dan tanggung jawab, sementara yang lain merasa bahwa ada baiknya juga untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kesehatan pribadi, seperti berolahraga. Namun, dalam konteks politik, banyak yang sepakat bahwa prioritas harus diberikan kepada tanggung jawab politik.
Kesimpulan
Kisah Mukhamad Misbakhun yang memilih untuk kembali ke Indonesia daripada melanjutkan rencana mengikuti marathon di Boston menunjukkan betapa pentingnya peran seorang politisi dalam menjalankan tanggung jawabnya. Sindiran dari Bahlil Lahadalia menjadi pengingat signifikan bahwa dalam dunia politik, kehadiran dan kontribusi nyata sangat dibutuhkan, terutama dalam momen-momen krusial yang dapat memengaruhi arah partai dan kebijakan.
Dari kejadian ini, dapat diambil pelajaran bahwa setiap keputusan dalam hidup, terutama untuk seorang politisi, harus mempertimbangkan kepentingan banyak orang, bukan hanya kepentingan pribadi. Hal ini penting untuk menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat kepada para pemimpin mereka.
Dengan berbagai dinamika yang terjadi dalam politik, kita berharap bahwa keputusan-keputusan yang diambil oleh para pemimpin selalu membawa kebaikan bagi masyarakat dan negara. Mari kita tunggu langkah selanjutnya dari Mukhamad Misbakhun dan Partai Golkar dalam membangun dan mengembangkan Indonesia ke arah yang lebih baik.
Penulis : Milan