TikTok telah mengubah cara kita melihat dunia—termasuk soal makanan. Hanya dengan scroll sebentar, kamu bisa menemukan puluhan video makanan yang terlihat menggoda, unik, dan kadang bikin bertanya-tanya: ini beneran enak atau cuma gimmick doang?

Dari minuman berlapis warna-warni, roti isi meleleh, sampai jajanan kaki lima yang diangkat jadi bintang—semua seolah berlomba jadi “makanan viral”. Tapi, apakah makanan yang viral itu memang layak dicoba, atau cuma bagus di kamera?


Apa yang Bikin Makanan Bisa Viral di TikTok?

Kalau kamu perhatikan, makanan yang viral di TikTok biasanya punya satu atau lebih dari elemen berikut:

  • Penampilan unik atau estetik, misalnya warna mencolok atau penyajian ekstrem.
  • Tekstur satisfying, seperti keju meleleh, saus yang dituang perlahan, atau makanan yang crunchy saat digigit.
  • Cerita atau keunikan dari proses masaknya, misalnya teknik yang tidak biasa atau alat masak tradisional.
  • Challenge atau tren tertentu, misalnya mencoba makanan dengan level pedas tinggi atau kombinasi tak biasa.

Konten-konten seperti ini sangat “catchy” di mata netizen dan memicu rasa penasaran. Jadilah antrean panjang di kedai tersebut, dan orderan membeludak di hari-hari setelah video viral tayang.


Apakah Makanan Viral Itu Selalu Enak?

Nah, ini dia pertanyaan yang sering muncul setelah mencicipi sendiri makanan viral: “kok rasanya biasa aja?”

Faktanya, tidak semua makanan viral memang punya cita rasa yang istimewa. Banyak dari mereka “menjual” pada sisi visual dan gimmick yang unik, bukan pada rasa yang benar-benar menggugah. Bukan berarti semuanya begitu, tapi penting untuk menurunkan ekspektasi sebelum mencobanya.

Berikut beberapa alasan kenapa rasa makanan viral seringkali tak sesuai harapan:

  1. Fokus pada visual, bukan rasa – Makanan dirancang agar terlihat menarik di kamera, bukan semata soal rasa.
  2. Takaran yang tak konsisten – Sering kali makanan viral diproduksi secara massal setelah booming, dan standar rasanya jadi berubah.
  3. Hanya tren sesaat – Banyak makanan viral muncul karena ikut-ikutan tren, bukan dari inovasi rasa yang tahan lama.
  4. Efek FOMO (Fear of Missing Out) – Karena ramai diperbincangkan, orang ingin mencoba demi konten atau validasi sosial, bukan benar-benar ingin makan.

Lalu, Gimana Cara Mengetahui Makanan Viral Itu Layak Dicoba?

Kuncinya adalah riset dan objektif. Jangan langsung percaya pada satu video TikTok. Coba lakukan beberapa langkah berikut sebelum memutuskan ikut antre:

  • Baca ulasan dari berbagai sumber, bukan hanya dari TikTok, tapi juga dari food blogger, Google Review, atau komunitas kuliner.
  • Tonton lebih dari satu video, agar kamu dapat sudut pandang berbeda. Lihat bagaimana ekspresi mereka saat mencoba, apakah alami atau dibuat-buat.
  • Tanya orang sekitar yang sudah mencoba langsung, karena pengalaman real lebih bisa diandalkan.
  • Perhatikan komentar warganet, karena sering kali pengalaman jujur muncul dari komentar netral para penonton.

Kalau setelah riset kamu masih tertarik, silakan coba. Tapi kalau tidak, jangan khawatir—masih banyak makanan enak yang belum viral tapi rasanya jauh lebih mengesankan.


Apa Saja Contoh Makanan Viral yang Layak Dicoba?

Meski banyak yang hanya viral sesaat, beberapa makanan justru berhasil mempertahankan eksistensinya karena memang punya kualitas rasa. Contohnya:

  • Croffle (croissant waffle) – Viral tapi terbukti enak, terutama yang menggunakan bahan berkualitas.
  • Roti sobek isi keju atau cokelat lumer – Visualnya menggoda, tapi juga enak dan mengenyangkan.
  • Sate taichan kekinian – Meski awalnya jadi tren, cita rasanya bikin banyak orang balik lagi.
  • Kopi susu kekinian dengan brown sugar – Sampai sekarang masih punya banyak penggemar karena rasa dan konsistensinya.
  • Dessert box berbagai rasa – Banyak variasinya dan kebanyakan memang enak, asal pilih yang tepat.

Namun, tetap ingat, selera bisa berbeda-beda. Apa yang viral dan enak buat orang lain belum tentu cocok untuk kamu.


Jadi, Worth It atau Nggak?

Semua kembali ke preferensi masing-masing. Kalau kamu memang suka eksplorasi makanan baru dan tertarik dengan hal-hal unik, makanan viral bisa jadi pengalaman seru. Tapi kalau kamu mencari rasa autentik dan konsisten, makanan tradisional atau tempat makan legendaris bisa jadi pilihan yang lebih tepat.

TikTok memang bisa jadi sumber inspirasi, tapi bukan satu-satunya patokan dalam memilih makanan. Jadikan konten viral sebagai referensi, bukan penentu utama.

Karena pada akhirnya, yang paling penting bukan seberapa viral makanan itu—tapi seberapa puas kamu setelah menyantapnya.


Penutup

Makanan viral bisa jadi seru untuk dicoba, apalagi jika kamu penasaran dengan sensasi baru. Tapi jangan lupa, viralitas bukan jaminan rasa. Gunakan rasa penasaranmu dengan bijak, dan jangan takut untuk kembali pada makanan favorit yang sederhana tapi terbukti memuaskan. Selamat eksplorasi kuliner, dan semoga perut serta dompet tetap aman!

Penulis: AFIRA FARIDA FITRIANI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *