keuangan

5 Kesalahan Finansial Anak Muda yang Perlu Dihindari

Masih muda, baru mulai kerja, dan punya penghasilan sendiri—rasanya hidup jadi lebih bebas dan seru. Tapi di balik semangat mengejar mimpi dan menikmati hidup, banyak anak muda justru terjebak dalam kesalahan finansial yang berdampak jangka panjang. Nggak heran kalau ada istilah “gaji cuma numpang lewat”. Nah, biar kamu nggak jadi bagian dari cerita itu, yuk simak 5 kesalahan finansial yang sering dilakukan anak muda dan cara menghindarinya!


1. Gaya Hidup Konsumtif Demi “FOMO”

Banyak anak muda terjebak dalam gaya hidup boros hanya demi eksistensi. Nongkrong di kafe hits, gonta-ganti gadget, liburan mewah, semua dilakukan biar nggak ketinggalan tren. Masalahnya, semua itu sering dilakukan di luar batas kemampuan finansial.

Solusi:
Tentukan prioritas dan bedakan antara kebutuhan dan keinginan. Hidup sederhana bukan berarti ketinggalan zaman, tapi bukti bahwa kamu bisa mengelola uang dengan bijak.


Baca Juga: Cara Cerdas Atur Keuangan di Era Inflasi: Jangan Panik, Yuk Taktik!

2. Tidak Punya Dana Darurat

Dana darurat sering dianggap sepele, padahal ini penting banget. Banyak anak muda baru sadar pentingnya setelah mengalami kejadian mendadak, seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau kebutuhan keluarga.

Solusi:
Mulai sisihkan minimal 10% dari penghasilanmu untuk dana darurat. Target awal bisa 3 kali pengeluaran bulanan, lalu ditingkatkan jadi 6 kali. Simpan di rekening terpisah agar nggak kepakai.


3. Tidak Menabung dan Investasi dari Awal

Banyak yang berpikir menabung atau investasi itu urusan nanti, padahal semakin cepat dimulai, semakin baik hasilnya. Anak muda punya modal waktu, dan waktu adalah kunci dalam membangun aset.

Solusi:
Sisihkan sebagian dari gaji untuk menabung rutin, meski kecil. Kalau sudah cukup stabil, pelajari investasi dasar seperti reksadana, emas, atau saham. Mulai dari yang kecil dan aman dulu.


4. Mengandalkan Kartu Kredit atau PayLater Tanpa Perhitungan

Kemudahan bayar “nanti” sering jadi jebakan manis. Banyak anak muda pakai kartu kredit atau paylater untuk hal konsumtif tanpa menghitung kemampuan bayar. Akibatnya? Terlilit utang yang makin menumpuk.

Solusi:
Gunakan kredit hanya jika kamu benar-benar paham dan mampu membayar lunas. Lebih baik belanja tunai atau dengan sistem budget agar kamu tetap punya kontrol atas pengeluaran.

Baca Juga: Kasus Hacker Asal Vietnam, Berhasil Curi Data Keuangan di Asia?


5. Tidak Mencatat Pengeluaran

Mungkin terdengar sepele, tapi nggak mencatat pengeluaran adalah salah satu penyebab utama keuangan amburadul. Uang jadi cepat habis tanpa tahu ke mana perginya.

Solusi:
Gunakan aplikasi keuangan atau catatan manual untuk mencatat setiap pengeluaran, sekecil apa pun. Dari sini kamu bisa analisis kebiasaan boros dan memperbaikinya perlahan

Penulis: Afira farida fitriani.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *