Public Article

Cara Membuat Aplikasi Website dengan AngularJS: Panduan Langkah demi Langkah

AngularJS adalah framework JavaScript open-source yang dikembangkan oleh Google untuk membangun aplikasi web dinamis dengan menggunakan teknik model-view-controller (MVC). Meskipun AngularJS sudah diperbarui menjadi Angular (versi 2 dan lebih tinggi), masih banyak aplikasi yang menggunakan AngularJS untuk membangun aplikasi berbasis JavaScript di sisi klien.

Berikut adalah panduan lengkap untuk membuat aplikasi website menggunakan AngularJS.

baca juga Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Teknokrat Indonesia Raih Prestasi di Ajang Lomba Nasional Rimau Robotic Contest dan Exhibition 2025

Apa Itu AngularJS?

AngularJS adalah framework JavaScript yang memungkinkan pengembangan aplikasi web dinamis dengan struktur yang lebih terorganisir. AngularJS mengandalkan konsep two-way data binding, yang memungkinkan perubahan di model untuk otomatis terlihat di view, dan sebaliknya. AngularJS juga mendukung fitur seperti dependency injection, routing, dan pengujian unit.

Langkah-Langkah Membuat Aplikasi Website dengan AngularJS

1. Persiapkan Lingkungan Pengembangan

Untuk mulai menggunakan AngularJS, Anda hanya memerlukan text editor dan web browser untuk menjalankan aplikasi. Anda tidak perlu menginstal alat tambahan selain AngularJS itu sendiri.

a. Unduh AngularJS
  • Anda bisa mengunduh AngularJS langsung dari situs resminya di angularjs.org atau melalui CDN. Untuk memulai dengan cepat, kita akan menggunakan CDN.
  1. Buat file HTML di dalam folder proyek Anda, misalnya index.html.
  2. Tambahkan referensi ke AngularJS melalui CDN di dalam tag <head> file HTML Anda: <script src="https://ajax.googleapis.com/ajax/libs/angularjs/1.8.2/angular.min.js"></script>

2. Membuat Struktur Proyek

Struktur proyek AngularJS cukup sederhana. Anda dapat membuat file HTML dan menghubungkannya dengan file JavaScript yang berisi logika aplikasi Anda.

  1. Buat folder proyek, misalnya my-angular-app, dan buat file index.html dan app.js. my-angular-app/ ├── index.html └── app.js

3. Menulis Kode untuk index.html

Buka file index.html dan buat struktur dasar HTML. Anda akan menggunakan direktif AngularJS di dalam HTML untuk menghubungkan komponen dengan model.

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <title>My AngularJS App</title>
    <script src="https://ajax.googleapis.com/ajax/libs/angularjs/1.8.2/angular.min.js"></script>
    <script src="app.js"></script>
</head>
<body ng-app="myApp" ng-controller="myCtrl">

    <h1>{{ message }}</h1>

    <div>
        <input type="text" ng-model="userInput" placeholder="Enter something">
        <p>You entered: {{ userInput }}</p>
    </div>

</body>
</html>

Penjelasan:

  • ng-app="myApp": Mendefinisikan aplikasi AngularJS yang diberi nama myApp.
  • ng-controller="myCtrl": Menetapkan controller myCtrl untuk aplikasi ini.
  • {{ message }}: Menggunakan expression AngularJS untuk menampilkan data dari model.
  • ng-model="userInput": Menghubungkan input form dengan model userInput.

4. Menulis Kode untuk app.js

Sekarang, buka file app.js dan tambahkan logika AngularJS.

// Mendefinisikan aplikasi AngularJS dan controller-nya
var app = angular.module('myApp', []); // Membuat aplikasi bernama 'myApp'

app.controller('myCtrl', function($scope) {
    // Menetapkan data pada scope controller
    $scope.message = "Hello, welcome to AngularJS!";
});

Penjelasan:

  • angular.module('myApp', []): Membuat aplikasi AngularJS dengan nama myApp. Array kosong menunjukkan bahwa tidak ada dependensi eksternal yang diperlukan.
  • app.controller('myCtrl', function($scope) {...}): Mendefinisikan controller myCtrl, di mana kita menetapkan data (variabel message) pada $scope. Data yang ada di $scope dapat diakses dalam HTML dengan menggunakan ekspresi AngularJS seperti {{ message }}.

5. Menjalankan Aplikasi

Setelah Anda membuat file index.html dan app.js, buka file index.html di browser Anda. Anda akan melihat pesan “Hello, welcome to AngularJS!” ditampilkan di layar.

6. Menambahkan Fitur Lain dengan AngularJS

Setelah aplikasi dasar berhasil, Anda bisa mulai menambahkan fitur tambahan. Berikut adalah beberapa contoh:

a. Menambahkan Routing dengan AngularJS

Untuk membuat aplikasi dengan beberapa halaman, Anda bisa menggunakan ngRoute, yaitu modul AngularJS untuk routing.

  1. Instal ngRoute dengan menambahkannya ke dalam HTML: <script src="https://ajax.googleapis.com/ajax/libs/angularjs/1.8.2/angular-route.min.js"></script>
  2. Tambahkan kode berikut ke dalam app.js untuk mengonfigurasi routing: var app = angular.module('myApp', ['ngRoute']); app.config(function($routeProvider) { $routeProvider .when('/', { template: '<h2>Home Page</h2><p>Welcome to the home page!</p>' }) .when('/about', { template: '<h2>About Page</h2><p>This is the about page of the app.</p>' }) .otherwise({ redirectTo: '/' }); });
  3. Tambahkan tag <div> di index.html untuk menampilkan konten halaman yang dipilih: <div ng-view></div>

Dengan konfigurasi ini, Anda bisa menavigasi antara halaman “Home” dan “About” menggunakan URL yang sesuai.

b. Menggunakan Direktif (Directives)

AngularJS memungkinkan Anda untuk membuat directives kustom yang berfungsi seperti elemen HTML kustom.

Contoh membuat direktif:

app.directive('greeting', function() {
    return {
        template: '<h3>Selamat datang di aplikasi AngularJS!</h3>'
    };
});

Kemudian, Anda dapat menggunakan direktif ini dalam HTML seperti elemen HTML biasa:

<greeting></greeting>
c. Binding Data Dua Arah (Two-Way Data Binding)

AngularJS secara otomatis menghubungkan model dengan tampilan, sehingga jika data berubah, tampilan akan diperbarui secara otomatis, dan sebaliknya.

<input type="text" ng-model="user.name" placeholder="Enter your name">
<p>Hi, {{ user.name }}!</p>

Jika Anda mengetikkan nama di input, nama tersebut akan langsung muncul di paragraf tanpa perlu penanganan event secara eksplisit.

7. Menangani Form dan Validasi

AngularJS memiliki fitur untuk menangani form dan validasi data dengan cara yang sederhana.

<form name="myForm" ng-submit="submitForm()">
    <input type="text" ng-model="user.name" required />
    <span ng-show="myForm.name.$touched && myForm.name.$invalid">Nama wajib diisi!</span>
    <button type="submit">Submit</button>
</form>

Di dalam controller, Anda bisa menangani pengiriman form:

app.controller('myCtrl', function($scope) {
    $scope.submitForm = function() {
        alert('Form submitted with name: ' + $scope.user.name);
    };
});

baca juga Revolusi Teknologi Modern Perpustakaan: Akses Lebih Cepat dan Mudah

8. Menyelesaikan Aplikasi dan Pengujian

Setelah Anda menambahkan fitur dan elemen aplikasi, Anda bisa mulai menguji aplikasi Anda menggunakan alat pengujian seperti Karma dan Jasmine, yang terintegrasi dengan AngularJS untuk pengujian unit dan integrasi.

9. Deploy Aplikasi

Setelah selesai, Anda bisa mendistribusikan aplikasi ke server web dengan cara yang umum seperti menggunakan GitHub Pages, Netlify, atau Firebase Hosting. Anda hanya perlu meng-upload file statis aplikasi ke server.

Kesimpulan

Membuat aplikasi website dengan AngularJS memungkinkan Anda untuk membangun aplikasi web dinamis dengan struktur MVC dan fitur-fitur powerful seperti two-way data binding dan routing. Meskipun AngularJS sudah lebih jarang digunakan seiring dengan perkembangan versi Angular terbaru, banyak aplikasi masih mengandalkan AngularJS untuk pengembangan aplikasi web. Setelah mengikuti panduan ini, Anda dapat membangun aplikasi web interaktif dengan AngularJS dan menambahkannya dengan berbagai fitur canggih untuk memenuhi kebutuhan aplikasi Anda.

Penulis : tanjali mulia nafisa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *