Sepak bola

Adana Demirspor Keluar Lapangan dalam Protes Penalti Kontroversial Melawan Galatasaray

Adana Demirspor memutuskan meninggalkan lapangan pada babak pertama pertandingan Super Lig Turki melawan Galatasaray, Minggu (9/2/2025), sebagai bentuk protes atas keputusan penalti yang diberikan kepada tim lawan. Kejadian ini semakin memperkuat polemik terkait kualitas kepemimpinan wasit dalam sepak bola Turki yang telah lama menjadi perbincangan.

Latar Belakang Kejadian

Pertandingan yang digelar di Stadion Rams Park, kandang Galatasaray, berlangsung panas sejak menit awal. Pada menit ke-12, Galatasaray mendapatkan hadiah penalti setelah Alvaro Morata dilanggar di kotak terlarang. Morata yang baru bergabung dengan klub, sukses mengeksekusi penalti dan membawa Galatasaray unggul 1-0 atas Adana Demirspor.

Namun, keputusan penalti tersebut menuai kontroversi. Pelatih Adana Demirspor, Mustafa Alper Avcı, langsung bereaksi dengan mengumpulkan para pemainnya di tepi lapangan. Beberapa saat kemudian, seluruh pemain Adana Demirspor memilih meninggalkan lapangan dan masuk ke ruang ganti. Keputusan ini secara otomatis membuat pertandingan dihentikan oleh wasit.

Pernyataan Resmi dari Pihak Klub

Wakil Presiden Adana Demirspor, Metin Korkmaz, menjelaskan bahwa aksi walk-out ini bukan ditujukan kepada Galatasaray, melainkan kepada federasi wasit yang dianggap tidak adil dalam memimpin pertandingan.

“Keputusan ini diambil langsung oleh Presiden Adana Demirspor, Murat Sancak. Sejak awal, kami sudah memiliki kekhawatiran bahwa wasit mungkin akan berpihak kepada Galatasaray,” ungkap Korkmaz dalam konferensi pers usai pertandingan.

Murat Sancak sendiri telah mengeluarkan pernyataan sebelum pertandingan, menyatakan kekhawatiran akan keputusan wasit yang berpotensi menguntungkan Galatasaray. Setelah pertandingan dihentikan, Sancak menegaskan bahwa aksi timnya meninggalkan lapangan adalah bentuk protes terhadap kepemimpinan wasit.

“Kami tahu bahwa kemungkinan besar kami akan kalah dalam pertandingan ini. Tapi ini bukan soal hasil pertandingan, melainkan soal keadilan dalam sepak bola. Kami harus mengambil sikap,” ujar Sancak.

Respons dari Galatasaray dan Federasi Sepak Bola Turki

Pelatih Galatasaray, Okan Buruk, menyayangkan keputusan Adana Demirspor yang memilih keluar lapangan. Menurutnya, tindakan tersebut hanya akan merugikan citra sepak bola Turki di kancah internasional.

“Saya tidak menganggap ini sebagai keputusan yang tidak disengaja. Ini adalah kerugian besar bagi sepak bola Turki. Saya merasa kecewa karena insiden seperti ini selalu terjadi,” ujar Buruk.

Sementara itu, Federasi Sepak Bola Turki (TFF) mengumumkan bahwa mereka akan segera mengeluarkan keputusan resmi terkait status pertandingan ini. Kemungkinan besar, Adana Demirspor akan dinyatakan kalah secara otomatis dengan skor 3-0 sesuai regulasi liga.

Dampak pada Sepak Bola Turki

Aksi keluar lapangan bukanlah pertama kali terjadi di Super Lig Turki. Pada musim sebelumnya, klub Istanbulspor juga melakukan hal serupa dalam pertandingan melawan Trabzonspor karena ketidakpuasan terhadap keputusan wasit.

Isu terkait kepemimpinan wasit dan dugaan keberpihakan terhadap klub besar seperti Galatasaray dan Fenerbahce telah menjadi bahan perdebatan panjang di Turki. Bahkan, demi meningkatkan transparansi, federasi telah mencoba mendatangkan wasit asing sebagai petugas VAR (Video Assistant Referee) untuk mengurangi kontroversi.

Namun, langkah tersebut tampaknya belum cukup untuk mengembalikan kepercayaan publik. Insiden Adana Demirspor menambah panjang daftar ketidakpuasan terhadap sistem perwasitan di liga tertinggi Turki. Jika situasi ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin akan ada lebih banyak klub yang melakukan aksi serupa di masa mendatang.

Kesimpulan

Keputusan Adana Demirspor meninggalkan pertandingan melawan Galatasaray menambah daftar panjang kontroversi wasit di Super Lig Turki. Aksi ini menjadi peringatan bagi Federasi Sepak Bola Turki untuk segera mengambil langkah konkret dalam meningkatkan kualitas kepemimpinan wasit dan memastikan keadilan dalam setiap pertandingan.

Bagaimana keputusan akhir TFF terhadap insiden ini masih dinantikan. Yang jelas, kejadian ini telah mengguncang dunia sepak bola Turki dan memicu kembali perdebatan lama tentang transparansi dalam kepemimpinan wasit.

tri kurnia aji m

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *