berita

Antea Putri Turk Kenalkan Lagu Pertama WR Supratman: Penghormatan untuk Musik Indonesia

Jakarta – Nama Antea Putri Turk tiba-tiba mencuat dan menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah penampilannya yang mengesankan dalam mengenalkan lagu pertama karya kakek buyutnya, Wage Rudolf Supratman (WR Supratman), pada tanggal 9 Maret 2025. Momen spesial ini terjadi bertepatan dengan Hari Musik Nasional Indonesia, sebuah perayaan yang selalu diingat setiap tahun. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang Antea Putri Turk, lagu yang diperkenalkan, serta dampaknya terhadap kesadaran musik nasional.

Siapa Antea Putri Turk?

Antea Putri Turk adalah cicit dari WR Supratman, yang dikenal sebagai pencipta lagu kebangsaan “Indonesia Raya.” Antea merupakan keturunan dari kakak kandung WR Supratman yang bernama Ngadini Soepratini. Ia merupakan anak kedua dari pasangan Dario Turk dan Endang Wahyuningsih Josoprawiro. Selain sebagai cicit buyut, Antea juga memiliki bakat luar biasa di dunia musik sebagai penyanyi, pencipta lagu, serta pemain biola, piano, dan gitar.

Prestasi Gemilang

Antea tidak hanya dikenal karena hubungannya dengan WR Supratman, tetapi juga karena prestasinya di dunia musik. Ia pernah meraih penghargaan internasional sebagai Leading Soprano serta aktif sebagai solis dalam paduan suara TRCC (The Resonanz Children Choir). Kemampuannya dalam bernyanyi dan berkomposisi membuatnya menjadi salah satu talenta muda yang patut diperhatikan di industri musik Indonesia.

Momen Bersejarah: Memperkenalkan Lagu “Indonesia Tjantik”

Pada 9 Maret 2025, Antea memperkenalkan lagu berjudul “Indonesia Tjantik,” sebuah lagu yang merupakan karya pertama WR Supratman yang ditulis pada tahun 1924. Penemuan lagu ini menjadi sangat berarti karena liriknya baru ditemukan setelah sekian lama. “Tanggal 9 Maret dipilih berdasarkan tanggal lahir WR Supratman, yang pada tahun ini genap berusia 122 tahun,” ungkap Antea di akun Instagram-nya.

Proses Penciptaan

Meskipun hanya liriknya yang ditemukan, Antea berinisiatif untuk menciptakan melodi yang sesuai dengan era Hindia Belanda di mana lagu tersebut ditulis. Proses ini tidaklah mudah, namun Antea berhasil meramunya sehingga “Indonesia Tjantik” tidak hanya menjadi sebuah puisi, tetapi juga sebuah karya musik yang dapat dinyanyikan.

Penampilan Mengagumkan

Antea menyanyikan “Indonesia Tjantik” dengan penuh emosi dan penghayatan, membuat penonton terkesima. Penyampaian lagunya tidak hanya menunjukkan kemampuannya sebagai penyanyi, tetapi juga sebagai penggali sejarah musik Indonesia yang patut diapresiasi.

Dampak Terhadap Kesadaran Musik Nasional

Pengenalan “Indonesia Tjantik” oleh Antea Putri Turk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kesadaran akan pentingnya musik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Lagu ini mengingatkan masyarakat akan warisan budaya yang ditinggalkan oleh WR Supratman dan pentingnya melestarikannya untuk generasi mendatang.

Kebangkitan Lagu-Lagu Klasik

Keberanian Antea untuk menghadirkan kembali karya nenek moyangnya bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk lebih mengenal musik klasik Indonesia. Dalam era di mana musik modern sering mendominasi, memainkan dan mengenalkan lagu-lagu seperti “Indonesia Tjantik” mengingatkan kita akan kekayaan budaya kita yang harus dijaga.

Hari Musik Nasional 2025

Hari Musik Nasional diperingati setiap tanggal 9 Maret untuk menghormati WR Supratman sebagai pencipta lagu “Indonesia Raya.” Pada tahun ini, perayaan ini terasa istimewa karena bersamaan dengan peluncuran “Indonesia Tjantik.” Dengan langkah yang diambil Antea untuk mengenang warisan musik keluarga, kita diingatkan bahwa musik adalah bagian penting dari identitas nasional.

Relevansi Hari Musik Nasional

Hari Musik Nasional bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga momentum untuk memperkuat cinta akan musik di kalangan masyarakat. Dengan adanya spektrum yang beragam di dunia musik, penting bagi setiap individu untuk menemukan akar budaya mereka dan merayakannya dalam bentuk seni.

Kesimpulan

Antea Putri Turk tidak hanya menjadi sorotan karena status keluarganya, tetapi juga karena perjuangannya dalam mengenalkan kembali musik klasik Indonesia. Melalui lagu “Indonesia Tjantik,” kita diingatkan tentang pentingnya menghargai dan melestarikan warisan budaya. Momen ini memberikan harapan baru bagi dunia musik Indonesia dan mengajak generasi muda untuk lebih mengenal sejarah dan kekayaan budaya mereka.

Dengan demikian, diharapkan bahwa langkah Antea akan menginspirasi lebih banyak individu untuk menciptakan koneksi antara masa lalu dan masa kini dalam memperkuat identitas musik Indonesia. Mari kita dukung dan rayakan momen bersejarah ini, yang pastinya akan menjadi bagian tak terpisahkan dari kisah perjalanan musik tanah air.

Penulis : Milan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *