Pada tanggal 15 Maret 2023, Anwar Usman kembali terpilih sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) untuk periode 2023-2028. Pemilihan ini melibatkan sembilan hakim konstitusi yang memberikan suara dalam Rapat Pleno Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua MK. Dengan ketukan palu dan pernyataan resmi, Anwar Usman kembali menahkodai MK.
Profil Anwar Usman
Pendidikan Anwar Usman lahir pada 31 Desember 1956 di Bima, Nusa Tenggara Barat. Masa kecilnya dihabiskan di Bima, di mana ia menempuh pendidikan di Sekolah Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) dari tahun 1969 hingga 1975. Setelah itu, ia melanjutkan studi S1 di Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta (UNJ) dan lulus pada tahun 1984. Anwar kemudian meraih gelar S2 dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) IBLAM Jakarta pada tahun 2001, dan gelar S3 dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 2010.
Baca Juga : Reformasi Agraria: Kebijakan dan Implementasinya
Karier Awal dan Pendidikan Hukum Setelah menempuh pendidikan di sekolah guru agama, Anwar Usman memulai kariernya sebagai guru honorer. Pada tahun 1984, setelah meraih gelar Sarjana Hukum, ia mengikuti seleksi calon hakim dan berhasil lolos. Keberhasilan ini menjadi langkah awal kariernya di dunia hukum.
Pengalaman di Mahkamah Agung (MA) Anwar Usman kemudian berkarier di Mahkamah Agung (MA). Pada tahun 2005, ia diangkat sebagai Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta. Selama di MA, ia menduduki berbagai posisi, termasuk Asisten Hakim Agung (1997-2003) dan Kepala Biro Kepegawaian MA (2003-2006).
Pengangkatan sebagai Hakim Konstitusi Anwar Usman resmi dilantik sebagai hakim konstitusi setelah mengucapkan sumpah di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara, Jakarta, pada tahun 2011. Pengangkatannya didasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 18/P Tahun 2011 tertanggal 28 Maret 2011. Anwar menggantikan hakim H M Arsyad Sanusi, menjadi hakim konstitusi ke-18 di MK.
Kepemimpinan sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi Karier Anwar terus menanjak, dan pada 2 April 2018, melalui rapat pleno hakim, ia terpilih sebagai Ketua MK menggantikan hakim Arief Hidayat. Selama kepemimpinannya, Anwar memimpin sejumlah sidang penting, termasuk sengketa hasil Pemilu Presiden 2019, di mana MK menolak seluruh permohonan dari pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Pernikahan dengan Idayati dan Kontroversi Pada Mei 2022, Anwar Usman menikahi Idayati, adik dari Presiden Joko Widodo. Pernikahan ini sempat menimbulkan kontroversi dan kekhawatiran mengenai potensi konflik kepentingan, namun Anwar menegaskan bahwa pernikahan tersebut tidak terkait dengan kepentingan politik. Anwar dan Idayati resmi menikah pada tanggal 26 Mei 2022 di Gedung Graha Saba Buana Solo, Jawa Tengah, dengan Presiden Jokowi sebagai wali nikah.
Baca Juga : Penyebab dan Solusi Mengatasi Anyang-anyangan (Infeksi Saluran Kemih)
Dengan pengalaman, integritas, dan keberhasilannya dalam menjalankan tugas di Mahkamah Konstitusi, Anwar Usman kembali memegang peran penting sebagai Ketua MK. Keberlanjutan kepemimpinannya diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam menjaga independensi dan keadilan lembaga peradilan konstitusi di Indonesia.
Penulis : M.aditya fadillah