Dalam dunia biologi, kingdom Animalia dibagi menjadi beberapa filum yang berbeda, dan salah satu filum yang paling menarik untuk dipelajari adalah Chordata. Jika Anda tertarik dengan dunia hewan dan ingin lebih memahami keberagaman spesies, Anda mungkin pernah mendengar istilah chordata. Namun, apa itu chordata dan mengapa filum ini begitu penting dalam klasifikasi hewan? Artikel ini akan mengulas segala hal yang perlu Anda ketahui tentang filum Chordata, termasuk ciri-cirinya, contoh hewan dalam filum ini, dan peranannya dalam ekosistem.

Apa Itu Chordata?

Chordata adalah salah satu filum dalam kerajaan Animalia yang mencakup hewan-hewan yang memiliki struktur tubuh tertentu pada tahap perkembangan awalnya. Filum ini mencakup hewan-hewan yang memiliki ciri khas berupa notokorda, sistem saraf yang terletak di bagian punggung, dan insang atau tulang belakang pada beberapa spesies. Ciri-ciri ini adalah dasar untuk klasifikasi hewan dalam kelompok chordata, yang terbagi menjadi tiga subfilum utama: Vertebrata, Cephalochordata, dan Urochordata.

Filum Chordata sangat penting dalam biologi karena mencakup beragam hewan, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks. Bahkan manusia, sebagai salah satu spesies yang paling kompleks, juga termasuk dalam subfilum Vertebrata yang merupakan bagian dari Chordata.

Baca Juga : Selain Dokter dan Perawat, Jurusan Kesehatan Juga Punya 9 Program Studi Ini!

Ciri-Ciri Utama Chordata

Untuk memahami lebih dalam tentang apa itu chordata, kita perlu mengenali beberapa ciri khas yang dimiliki oleh semua anggota filum ini. Berikut adalah ciri-ciri utama Chordata yang dapat membantu dalam membedakannya dari filum lain:

  1. Notokorda
    Salah satu ciri utama Chordata adalah adanya notokorda. Notokorda adalah batang elastis yang berfungsi sebagai penyangga tubuh, memberikan bentuk dan kekuatan pada hewan. Pada hewan yang lebih kompleks, seperti vertebrata, notokorda ini digantikan oleh tulang belakang atau kolom vertebral, namun notokorda tetap ada pada tahap perkembangan awal mereka.
  2. Tabung Saraf Dorsal
    Semua hewan dalam filum Chordata memiliki sistem saraf yang terletak di bagian punggung tubuh (dorsal). Sistem saraf ini berbentuk tabung dan berkembang menjadi otak dan sumsum tulang belakang pada vertebrata.
  3. Insang atau Celah Insang
    Pada tahap awal perkembangannya, hewan chordata memiliki celah insang atau struktur yang mirip insang. Celah ini berfungsi untuk pernapasan pada spesies-spesies tertentu. Pada vertebrata darat, struktur ini akan berubah menjadi bagian tubuh lainnya, tetapi celah insang tetap terlihat pada beberapa hewan air.
  4. Tali Punggung
    Pada kebanyakan chordata, terdapat struktur tubuh yang disebut tali punggung yang berfungsi sebagai penyangga tubuh. Tali ini biasanya ada pada tahap embrio dan berkembang menjadi struktur tubuh yang lebih kompleks.
  5. Kelenjar Endokrin
    Chordata juga memiliki sistem kelenjar endokrin yang berfungsi untuk mengatur hormon dan metabolisme tubuh. Kelenjar ini berperan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan organisme.

Subfilum dalam Chordata

Filum Chordata terbagi menjadi tiga subfilum utama yang masing-masing memiliki karakteristik khusus. Berikut penjelasan lebih rinci tentang subfilum ini:

  1. Vertebrata (Hewan Bertulang Belakang)
    Subfilum Vertebrata adalah kelompok terbesar dan paling dikenal dalam filum Chordata. Vertebrata mencakup hewan-hewan yang memiliki tulang belakang atau kolom vertebral yang menggantikan notokorda. Vertebrata mencakup berbagai kelompok hewan, antara lain:
    • Pisces (Ikan): Hewan air yang memiliki insang untuk bernapas.
    • Amphibia (Amfibi): Hewan yang dapat hidup di darat dan air, seperti katak dan salamander.
    • Reptilia (Reptil): Hewan darat yang berdarah dingin, seperti ular dan kura-kura.
    • Aves (Burung): Hewan bertulang belakang yang memiliki sayap dan dapat terbang.
    • Mammalia (Mamalia): Hewan bertulang belakang yang menyusui anaknya, seperti manusia, singa, dan paus.
  2. Cephalochordata (Lancelet)
    Cephalochordata adalah subfilum yang mencakup hewan-hewan kecil seperti lancelet. Mereka memiliki struktur tubuh yang menyerupai chordata pada tahap embrionik sepanjang hidup mereka. Lancelet hidup di dasar laut dan memiliki notokorda yang berfungsi sebagai penyangga tubuh sepanjang hidup mereka.
  3. Urochordata (Tunicates atau Ascidian)
    Urochordata mencakup hewan-hewan laut yang sering disebut tunicates atau ascidian. Mereka memiliki ciri khas berupa selaput keras yang melindungi tubuh mereka, dan selama fase larva, mereka menunjukkan ciri-ciri chordata, seperti notokorda. Namun, pada fase dewasa, banyak tunicates kehilangan beberapa ciri chordata.

Contoh Hewan dalam Filum Chordata

Berikut adalah beberapa contoh hewan yang termasuk dalam filum Chordata:

  1. Ikan
    Ikan adalah vertebrata yang hidup di air dan bernapas menggunakan insang. Mereka adalah salah satu contoh yang paling jelas dari chordata yang memiliki notokorda pada tahap embrio yang berkembang menjadi kolom vertebral pada fase dewasa.
  2. Katak
    Katak adalah contoh hewan amfibi dalam filum Chordata. Mereka mengalami metamorfosis, dari bentuk berlarva dengan insang menjadi dewasa yang bernapas dengan paru-paru dan hidup di darat.
  3. Burung
    Burung adalah contoh vertebrata dalam Chordata yang memiliki tulang belakang, sayap, dan kemampuan terbang. Burung adalah salah satu contoh spesies vertebrata yang menunjukkan variasi dalam adaptasi lingkungan.
  4. Manusia
    Sebagai salah satu contoh mamalia, manusia adalah vertebrata dalam filum Chordata. Manusia memiliki sistem saraf pusat yang berkembang pesat, dengan otak yang sangat kompleks.
  5. Lancelet
    Lancelet adalah contoh dari subfilum Cephalochordata. Hewan ini berbentuk mirip ikan kecil dan hidup di dasar laut, di mana mereka menunjukkan ciri-ciri chordata sepanjang hidup mereka.

Peran Chordata dalam Ekosistem

Hewan dalam filum Chordata memainkan peran penting dalam berbagai ekosistem. Sebagai contoh, ikan berperan penting dalam rantai makanan laut dan kesehatan ekosistem perairan. Burung membantu dalam penyerbukan dan penyebaran biji, sementara mamalia seperti manusia berperan besar dalam perubahan lingkungan melalui kegiatan pertanian, perikanan, dan pembangunan.

Selain itu, chordata juga memiliki hubungan simbiotik dengan berbagai organisme lain. Banyak spesies chordata berinteraksi dengan tumbuhan, mikroorganisme, dan hewan lain untuk mempertahankan keseimbangan ekosistem.

Baca Juga : Selain Dokter dan Perawat, Jurusan Kesehatan Juga Punya 9 Program Studi Ini!

Kesimpulan

Chordata adalah filum yang mencakup beragam hewan, dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks. Meskipun banyak di antara kita yang lebih mengenal vertebrata seperti ikan, burung, atau manusia, kita tidak boleh lupa bahwa filum ini juga mencakup spesies yang lebih sederhana seperti lancelet dan tunicates. Semua hewan dalam filum ini memiliki ciri-ciri tertentu seperti notokorda, sistem saraf dorsal, dan dalam beberapa kasus, tulang belakang yang memberikan mereka fleksibilitas dan adaptasi yang luar biasa.

Dengan mempelajari apa itu chordata, kita bisa lebih menghargai keanekaragaman hayati dan memahami pentingnya kelompok hewan ini dalam menjaga keseimbangan alam.

Penulis : Naisyla M.R

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *