Pengelolaan Investasi Baru di Bawah Kepemimpinan Prabowo
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menjadi instrumen ekonomi baru yang dirancang oleh Presiden Prabowo Subianto. Badan ini dibentuk untuk meningkatkan kinerja ekonomi nasional dan akan resmi diluncurkan pada 24 Februari 2025. Prabowo mengumumkan pendirian Danantara di hadapan jajaran menteri Kabinet Merah Putih dan kader Partai Gerindra.

Makna dan Tujuan Dibentuknya Danantara
Prabowo menjelaskan bahwa nama “Danantara” berasal dari “Daya Anagata Nusantara”, yang berarti kekuatan atau energi masa depan Indonesia. Badan ini akan mengelola aset senilai hampir US$980 miliar atau setara dengan Rp15.000 triliun, menjadikannya salah satu pengelola investasi terbesar di Tanah Air.

Pengganti Kementerian BUMN dan Struktur Kepemimpinan
Danantara dibentuk sebagai pengganti Kementerian BUMN, yang selama ini mengawasi berbagai perusahaan pelat merah. Muliaman Hadad, mantan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2012-2017 dan eks Deputi Gubernur Bank Indonesia, telah ditunjuk sebagai pemimpin badan ini. Pelantikannya dilakukan pada 22 Oktober 2024, dua hari setelah Prabowo resmi menjabat sebagai presiden.

BACA JUGA : Aksi Berbahaya! Pengunjung Nekat Keluar Mobil di Taman Safari, Kena Sanksi

BUMN yang Beralih ke Danantara
Sebanyak tujuh perusahaan BUMN besar akan dialihkan ke dalam pengelolaan Danantara, yaitu:

  • PT Pertamina (Persero)
  • PT PLN (Persero)
  • PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
  • PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
  • PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
  • PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk
  • MIND ID

Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan aset negara dan memastikan perusahaan-perusahaan strategis memberikan keuntungan optimal bagi ekonomi nasional.

Integrasi dengan Indonesia Investment Authority (INA)
Selain mengelola BUMN, Danantara juga akan mengintegrasikan Indonesia Investment Authority (INA), sovereign wealth fund (SWF) yang sebelumnya sudah ada. Dengan peleburan ini, diharapkan Danantara mampu menarik lebih banyak investasi dan mengoptimalkan pengelolaan dana publik.

BACA JUGA : Fanny Kondoh: Perjalanan Cinta, Kehilangan, dan Keajaiban Hidup

Alokasi Dana Rp358 Triliun untuk Danantara
Dalam upayanya meningkatkan efisiensi anggaran, Prabowo mengungkapkan rencana penghematan sebesar Rp750 triliun atau sekitar US$44 miliar. Dari jumlah tersebut, US$24 miliar (Rp392 triliun) akan dialokasikan untuk program pangan bergizi bagi rakyat Indonesia. Sisa US$20 miliar (Rp358 triliun) akan disuntikkan ke Danantara untuk diinvestasikan lebih lanjut.

Peran Danantara dalam Perekonomian Nasional
Dengan pengelolaan investasi yang lebih terstruktur, Danantara diharapkan mampu meningkatkan setoran dividen BUMN hingga Rp300 triliun pada 2025. Dari jumlah tersebut, Rp200 triliun akan digunakan untuk program pemerintah, sementara Rp100 triliun akan dikembalikan kepada BUMN dalam bentuk penyertaan modal negara (PMN).

BACA JUGA : Agnez Mo Tanggapi Kasus dengan Ari Bias: Bukan Pelanggaran Hak Cipta

Langkah ini menjadi bagian dari strategi ekonomi Prabowo untuk memperkuat kemandirian finansial Indonesia dan mengoptimalkan aset negara demi kesejahteraan rakyat.

Penulis:Gilang Ramadhan

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *