Seiring dengan berkembangnya teknologi dan akses internet yang semakin mudah, keamanan digital menjadi perhatian utama bagi pengguna di seluruh dunia. Salah satu ancaman keamanan terbesar di era digital adalah peretasan atau sering disebut sebagai “diretas”. Tetapi, apa itu diretas sebenarnya, dan bagaimana cara melindungi diri dari ancaman ini? Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian diretas, berbagai jenis serangan yang kerap terjadi, dan langkah-langkah untuk menghindarinya.
Apa Itu Diretas?
Diretas, dalam konteks keamanan digital, adalah kondisi di mana sebuah sistem, perangkat, atau jaringan disusupi oleh pihak yang tidak berwenang. Pelaku, yang sering disebut sebagai hacker atau peretas, biasanya berusaha mendapatkan akses tanpa izin untuk mengambil data, merusak sistem, atau mengganggu fungsionalitas layanan.
Peretasan bisa terjadi pada perangkat apa pun yang terhubung ke internet, seperti komputer, smartphone, hingga akun online. Aktivitas peretasan bisa berupa pencurian informasi pribadi, pengambilan alih akun, atau bahkan penonaktifan layanan. Dalam beberapa kasus, aksi peretasan juga dilakukan untuk merusak reputasi perusahaan atau memeras korban.
Baca Juga : Sumber Inovasi Pendidikan: Menjaga Dinamika Pembelajaran yang Relevan di Era Digital
Jenis-Jenis Peretasan yang Sering Terjadi
Ada banyak jenis peretasan yang sering terjadi, masing-masing dengan metode dan tujuan yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa jenis peretasan yang umum ditemui:
- Phishing Phishing adalah salah satu bentuk peretasan yang dilakukan dengan menipu korban melalui pesan atau email palsu yang terlihat resmi. Tujuan utama phishing adalah mengelabui korban untuk memberikan informasi sensitif, seperti kata sandi atau nomor kartu kredit. Phishing biasanya muncul dalam bentuk email dari “bank” atau “penyedia layanan” yang meminta verifikasi informasi akun.
- Malware (Malicious Software) Malware adalah perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk merusak, mencuri data, atau mengambil alih kendali perangkat korban. Beberapa jenis malware yang populer adalah virus, trojan, spyware, dan ransomware. Malware dapat menyebar melalui email, lampiran file, atau situs web yang telah terinfeksi.
- Ransomware Ransomware adalah jenis malware yang mengenkripsi file atau sistem korban dan meminta tebusan agar data dapat dibuka kembali. Ransomware menjadi ancaman serius bagi perusahaan dan individu karena dapat menyebabkan kehilangan data penting secara permanen jika tebusan tidak dibayarkan.
- Keylogger Keylogger adalah alat atau perangkat lunak yang merekam setiap tombol yang diketik oleh pengguna. Data ini kemudian digunakan oleh peretas untuk mencuri informasi pribadi, seperti kata sandi atau data perbankan.
- Brute Force Attack Serangan brute force adalah metode peretasan di mana peretas mencoba menebak kata sandi dengan mencoba berbagai kombinasi karakter. Serangan ini membutuhkan waktu lama, tetapi dengan teknologi komputasi yang semakin canggih, metode brute force menjadi semakin cepat dan efektif.
- Man-in-the-Middle Attack (MitM) Dalam serangan MitM, peretas menyusup ke dalam komunikasi antara dua pihak, seperti antara pengguna dan server, untuk mencuri informasi. Biasanya serangan ini terjadi pada jaringan Wi-Fi publik yang tidak aman.
- Social Engineering Social engineering adalah metode peretasan di mana peretas menggunakan taktik manipulatif untuk membujuk korban agar memberikan informasi sensitif. Ini dapat berupa telepon, email, atau bahkan interaksi langsung dengan korban.
Tanda-Tanda Akun atau Perangkat Telah Diretas
Peretasan dapat terjadi tanpa disadari, dan banyak orang yang tidak menyadari bahwa perangkat atau akun mereka telah diretas hingga terlambat. Berikut adalah beberapa tanda-tanda yang menunjukkan bahwa akun atau perangkat mungkin telah diretas:
- Perubahan Tak Dikenal pada Akun
Jika Anda melihat perubahan pada akun, seperti penggantian email, nomor telepon, atau kata sandi tanpa izin, maka ada kemungkinan akun Anda telah diretas. - Aktivitas Mencurigakan pada Perangkat atau Aplikasi
Jika perangkat Anda menjadi lambat atau aplikasi tiba-tiba menutup dengan sendirinya, ini bisa menjadi tanda bahwa malware telah menginfeksi perangkat Anda. - Pop-Up Iklan atau Pesan Palsu
Munculnya iklan atau pop-up yang tidak biasa saat menjelajah internet mungkin menandakan keberadaan malware. Peretas menggunakan pop-up untuk mengelabui pengguna agar mengunduh perangkat lunak berbahaya. - Pesan dan Email yang Tidak Anda Kirim
Jika Anda menemukan pesan atau email terkirim dari akun Anda tanpa sepengetahuan Anda, ini adalah tanda bahwa akun telah diambil alih oleh peretas. - Notifikasi Aktivitas Login yang Mencurigakan
Beberapa layanan, seperti Google atau Facebook, akan mengirimkan notifikasi jika ada aktivitas login mencurigakan. Jika Anda menerima notifikasi login dari lokasi atau perangkat yang tidak dikenal, segera periksa akun Anda.
Dampak dari Peretasan
Peretasan tidak hanya berakibat pada kehilangan data pribadi atau finansial, tetapi juga bisa berdampak besar pada aspek-aspek lain. Berikut adalah beberapa dampak serius yang dapat terjadi akibat peretasan:
- Kehilangan Data Pribadi
Peretasan dapat menyebabkan hilangnya data pribadi, termasuk informasi penting seperti nomor identitas, data perbankan, atau bahkan data medis. - Kerugian Finansial
Akibat peretasan, korban bisa kehilangan uang dalam jumlah besar, terutama jika peretas berhasil mencuri data perbankan atau melakukan transaksi tanpa izin. - Kerusakan Reputasi
Perusahaan yang mengalami peretasan sering kali mengalami kerusakan reputasi yang besar. Klien atau pelanggan bisa kehilangan kepercayaan jika data mereka bocor atau diambil alih oleh peretas. - Gangguan Produktivitas
Perangkat yang terinfeksi malware sering kali mengalami gangguan, seperti melambat atau sering crash, yang akhirnya mempengaruhi produktivitas pengguna. - Potensi Penyebaran Malware
Beberapa malware, seperti worm, dapat menyebar dari satu perangkat ke perangkat lain, sehingga menyebabkan kerusakan yang lebih luas.
Cara Menghindari Peretasan
Ada banyak langkah yang bisa Anda ambil untuk melindungi diri dan data dari risiko peretasan. Berikut adalah beberapa langkah efektif yang dapat dilakukan untuk menghindari peretasan:
- Gunakan Kata Sandi yang Kuat dan Unik Kata sandi yang kuat dan unik adalah pertahanan pertama melawan serangan peretasan. Gunakan kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol untuk membuat kata sandi yang sulit ditebak.
- Aktifkan Autentikasi Dua Faktor (2FA) Autentikasi dua faktor menambahkan lapisan keamanan ekstra pada akun Anda. Dengan 2FA, Anda harus memasukkan kode verifikasi selain kata sandi saat masuk ke akun.
- Jangan Klik Tautan Mencurigakan Hindari mengklik tautan atau mengunduh lampiran dari email atau pesan yang tidak dikenal. Tautan mencurigakan sering kali mengandung malware atau memancing korban untuk memberikan informasi pribadi.
- Perbarui Perangkat dan Aplikasi Secara Berkala Peretas sering memanfaatkan celah keamanan di sistem operasi atau aplikasi. Pastikan Anda selalu memperbarui perangkat lunak agar terlindungi dari ancaman keamanan terbaru.
- Gunakan Perangkat Lunak Keamanan Instal perangkat lunak antivirus dan anti-malware yang terpercaya. Antivirus dapat mendeteksi dan menghapus ancaman seperti virus dan malware sebelum merusak perangkat Anda.
- Hindari Menggunakan Jaringan Wi-Fi Publik yang Tidak Aman Jaringan Wi-Fi publik rentan terhadap serangan peretasan, terutama MitM. Jika perlu menggunakan jaringan publik, pastikan Anda terhubung melalui VPN untuk mengenkripsi lalu lintas data Anda.
- Selalu Log Out dari Akun Setelah Selesai Menggunakannya Jika menggunakan perangkat umum atau berbagi perangkat dengan orang lain, pastikan Anda selalu log out dari akun setelah selesai menggunakannya untuk mencegah akses yang tidak sah.
Baca Juga : Cara Membuat Kaki Tiga untuk Berbagai Kebutuhan di Rumah
Apa yang Harus Dilakukan Jika Diretas?
Jika Anda merasa akun atau perangkat Anda telah diretas, berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi kerugian dan mengembalikan kendali:
- Segera Ubah Kata Sandi Akun
Ganti kata sandi akun yang diretas dan pastikan kata sandi baru lebih kuat. Jika memungkinkan, aktifkan autentikasi dua faktor. - Periksa Aktivitas yang Mencurigakan
Cek aktivitas terbaru di akun Anda untuk memastikan bahwa tidak ada perubahan atau aktivitas yang mencurigakan. - Laporkan Kejadian pada Layanan Terkait
Banyak layanan memiliki prosedur pelaporan untuk kasus peretasan. Segera hubungi layanan pelanggan untuk melaporkan kejadian dan meminta bantuan. - Scan Perangkat dengan Antivirus
Gunakan perangkat lunak antivirus untuk mendeteksi dan menghapus malware yang mungkin telah terinstal pada perangkat Anda. - Laporkan ke Pihak Berwenang jika Terkait Keuangan
Jika peretasan mengakibatkan kehilangan dana, segera laporkan kejadian ini ke bank atau pihak berwenang setempat untuk mempro
Penulis : Naisyla M.R