Self-harm atau perilaku melukai diri sendiri adalah tindakan yang merugikan tubuh dengan sengaja, seperti memotong, membakar, atau memukul diri sendiri. Fenomena ini dapat terjadi pada siapa saja, terutama ketika seseorang merasa sulit mengendalikan tekanan emosional atau mental yang dirasakannya. Dalam ajaran Islam, perilaku ini memiliki pandangan yang tegas, karena bertentangan dengan prinsip utama agama yang mendorong setiap individu untuk menjaga, menghormati, dan merawat tubuh yang telah dianugerahkan Allah.

Artikel ini akan membahas tentang apa itu self-harm dalam Islam, mengapa perilaku ini dianggap bertentangan dengan ajaran agama, dampak yang diakibatkan, serta solusi yang diajarkan Islam untuk mengatasi tekanan mental dan emosional. Dengan pemahaman yang benar, diharapkan setiap Muslim bisa menjaga kesehatan fisik dan mentalnya sesuai tuntunan agama.

Apa Itu Self-Harm?

Self-harm, atau dalam bahasa Indonesia disebut juga “melukai diri sendiri,” adalah perilaku di mana seseorang dengan sengaja melukai tubuhnya sebagai respons terhadap tekanan emosional, kesedihan, rasa cemas, atau perasaan negatif lainnya. Self-harm bukan berarti seseorang ingin mengakhiri hidup, tetapi biasanya mereka melakukannya sebagai pelarian sementara dari rasa sakit emosional yang dirasakannya.

Beberapa bentuk self-harm yang umum meliputi:

  • Memotong atau melukai kulit
  • Memukul atau mencubit diri sendiri
  • Membakar kulit dengan benda panas
  • Mengkonsumsi obat-obatan secara berlebihan

Dalam konteks Islam, perilaku melukai diri sendiri atau menyakiti tubuh yang diberikan oleh Allah dianggap sebagai tindakan yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Islam mengajarkan pentingnya menjaga kesehatan tubuh dan mental sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah.

Baca Juga : Pendidikan Satpam 2023: Meningkatkan Kualitas dan Profesionalisme Keamanan di Indonesia

Pandangan Islam tentang Self-Harm

  1. Tubuh adalah Amanah dari Allah
    Islam memandang bahwa tubuh adalah amanah (titipan) dari Allah SWT, dan setiap Muslim diwajibkan untuk menjaga serta merawat tubuh tersebut. Allah menciptakan manusia dengan penuh kesempurnaan, dan setiap Muslim dilarang menyakiti tubuhnya sendiri. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan…” (QS. Al-Baqarah: 195)Ayat ini menjadi dasar bahwa setiap tindakan yang mengarah pada kerusakan diri atau melukai diri sendiri adalah sesuatu yang dilarang dalam Islam. Self-harm dianggap bertentangan dengan ajaran ini, karena tindakan tersebut menandakan ketidakmampuan seseorang untuk menjaga amanah yang telah diberikan oleh Allah.
  2. Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental adalah Bagian dari Ibadah
    Dalam Islam, menjaga kesehatan fisik dan mental adalah bagian dari ibadah. Rasulullah SAW bersabda:“Seorang Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada seorang Mukmin yang lemah.” (HR. Muslim)Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya kesehatan tubuh dalam Islam, dan tindakan menyakiti diri sendiri secara fisik maupun mental berarti melanggar kewajiban untuk menjaga kesehatan tersebut.
  3. Larangan Menyakiti Diri Sendiri
    Terdapat banyak hadis yang melarang tindakan menyakiti diri sendiri. Islam sangat menentang segala bentuk perbuatan yang merusak tubuh, karena tubuh adalah anugerah dari Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:“Tidak ada mudharat (bahaya) dan tidak boleh saling menimbulkan bahaya.” (HR. Ibnu Majah)Hadis ini menjadi dasar bagi larangan self-harm dalam Islam, karena perilaku menyakiti diri sendiri berarti melanggar prinsip dasar bahwa seorang Muslim tidak boleh membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain.

Dampak Self-Harm dalam Kehidupan Seorang Muslim

Self-harm bukan hanya berdampak pada fisik, tetapi juga pada mental dan spiritual seseorang. Berikut adalah beberapa dampak dari perilaku self-harm bagi seorang Muslim:

  1. Menjauhkan Diri dari Allah
    Seseorang yang terus-menerus merasa tidak berdaya atau tenggelam dalam perasaan negatif dapat merasa jauh dari Allah SWT. Perilaku self-harm sering kali dilakukan karena kurangnya ketenangan batin, yang pada akhirnya menjauhkan seseorang dari keimanan yang kuat.
  2. Memperparah Kondisi Mental dan Emosional
    Self-harm hanya memberikan pelarian sementara dari masalah emosional, tetapi tidak menyelesaikan masalah. Seiring waktu, perilaku ini justru bisa memperburuk kondisi mental seseorang, meningkatkan rasa bersalah, serta perasaan tidak berharga.
  3. Menyebabkan Masalah Fisik
    Self-harm bisa menyebabkan luka fisik serius yang dapat membahayakan kesehatan tubuh. Luka-luka ini juga bisa meninggalkan bekas yang mempengaruhi penampilan fisik seseorang, yang pada gilirannya dapat menimbulkan rasa malu atau rendah diri.
  4. Menjauhkan dari Keluarga dan Teman
    Self-harm sering kali dilakukan secara diam-diam. Hal ini bisa menyebabkan seseorang menarik diri dari lingkungan sosialnya, termasuk keluarga dan teman-teman. Padahal, Islam mengajarkan pentingnya dukungan sosial dan persaudaraan untuk menguatkan iman dan kesehatan mental.

Solusi Islami untuk Mengatasi Self-Harm dan Tekanan Mental

  1. Mendekatkan Diri kepada Allah Melalui Ibadah
    Salah satu solusi utama yang diajarkan dalam Islam untuk mengatasi tekanan mental dan emosional adalah dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salat, membaca Al-Qur’an, dan berzikir adalah cara-cara yang bisa membantu menenangkan hati dan pikiran.Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)Zikir dan salat dapat membantu seseorang mengatasi stres dan menemukan kedamaian batin yang bisa mengurangi keinginan untuk melukai diri sendiri.
  2. Berserah Diri dan Tawakal kepada Allah
    Islam mengajarkan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini sudah diatur oleh Allah SWT. Berserah diri kepada Allah (tawakal) dan mempercayai bahwa setiap ujian memiliki hikmah dan jalan keluar adalah kunci untuk menjalani hidup dengan tenang.
  3. Mencari Dukungan Sosial dan Konsultasi
    Dalam Islam, dukungan keluarga, teman, atau orang yang kita percayai sangat penting. Memiliki tempat untuk berbagi masalah bisa membantu seseorang merasa lebih ringan dan terhindar dari perilaku self-harm. Selain itu, Islam menganjurkan untuk bertanya atau mencari nasehat dari orang yang lebih berilmu atau berpengalaman. Rasulullah SAW bersabda:“Barang siapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim)Dalam konteks ini, mencari bantuan profesional, seperti berkonsultasi dengan psikolog atau konselor, juga dianggap sebagai tindakan yang dianjurkan untuk membantu mengatasi masalah mental.
  4. Berolahraga dan Menjaga Gaya Hidup Sehat
    Islam mengajarkan untuk menjaga kesehatan fisik sebagai bagian dari rasa syukur. Berolahraga secara teratur dan menjaga gaya hidup sehat dapat membantu seseorang meningkatkan suasana hati, mengurangi kecemasan, dan mengurangi stres. Tubuh yang sehat dapat membantu seseorang lebih kuat menghadapi tekanan hidup.
  5. Mengingat Tujuan Hidup Sebagai Muslim
    Menurut Islam, hidup di dunia ini adalah ujian, dan setiap manusia pasti akan mengalami cobaan. Dengan mengingat tujuan hidup sebagai seorang Muslim, yaitu untuk beribadah dan mencapai kebahagiaan abadi di akhirat, seseorang bisa mendapatkan perspektif yang lebih positif dan menjauh dari tindakan yang merugikan diri sendiri.
  6. Meminta Bantuan kepada Allah Melalui Doa
    Doa adalah salah satu cara untuk berkomunikasi langsung dengan Allah SWT dan meminta kekuatan dalam menghadapi ujian. Nabi Muhammad SAW sering kali mengajarkan berbagai doa untuk mendapatkan ketenangan hati. Salah satu doa yang bisa diamalkan adalah:“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kesehatan dan afiat yang sempurna di dunia dan akhirat.” (HR. Abu Daud)

Baca Juga : Pendidikan Penjurusan: Menentukan Pilihan yang Tepat untuk Masa Depan Siswa

Kesimpulan

Self-harm atau melukai diri sendiri adalah perilaku yang bertentangan dengan ajaran Islam, karena setiap Muslim diwajibkan untuk menjaga tubuh dan kesehatan sebagai amanah dari Allah. Islam mengajarkan bahwa solusi terbaik untuk menghadapi tekanan mental dan emosional adalah dengan mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah, doa, serta mencari dukungan dari orang-orang terdekat.

Memahami apa itu self-harm dalam Islam bukan hanya tentang mengenali perilaku negatif, tetapi juga tentang menemukan cara untuk menjalani kehidupan yang penuh makna dan kesehatan sesuai dengan tuntunan agama. Dengan menerapkan solusi yang diajarkan Islam, kita bisa menjaga kesehatan mental dan fisik serta menjalani hidup dengan lebih tenang dan damai.

Penulis : Naisyla M.R

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *