Shallow frying, atau penggorengan dangkal, adalah salah satu teknik memasak yang umum digunakan untuk menghasilkan makanan dengan tekstur yang renyah di luar dan lembut di dalam. Metode ini sering digunakan dalam berbagai masakan dunia karena kesederhanaan dan hasilnya yang lezat. Artikel ini akan menjelaskan secara lengkap apa itu shallow frying, bagaimana cara melakukannya dengan benar, serta tips agar hasilnya sempurna. Mari kita mulai!
Baca Juga : Cara Membuat Tekwan Tanpa Ikan Lezat dan Praktis
Contents
Pengertian Shallow Frying
Shallow frying adalah teknik memasak dengan menggoreng bahan makanan di dalam minyak yang hanya setinggi sekitar setengah dari bahan tersebut. Teknik ini berbeda dengan deep frying yang menggunakan lebih banyak minyak hingga makanan terendam. Pada shallow frying, minyak yang digunakan lebih sedikit, sehingga metode ini lebih ekonomis dan dianggap lebih sehat daripada deep frying.
Penggunaan minyak yang lebih sedikit tidak hanya mempengaruhi rasa, tetapi juga membuat proses memasak lebih cepat. Karena hanya sebagian makanan yang terkena minyak langsung, teknik ini membutuhkan keterampilan dan perhatian agar makanan matang merata dan tidak gosong.
Cara Melakukan Shallow Frying
Untuk mendapatkan hasil yang sempurna dalam memasak menggunakan teknik shallow frying, ada beberapa langkah dasar yang harus Anda ikuti:
- Pilih Wajan yang Tepat Gunakan wajan datar atau penggorengan dengan dasar yang lebar dan rata. Wajan yang datar memastikan bahwa minyak menyebar merata, sehingga bahan makanan dapat matang dengan konsisten.
- Panaskan Minyak dengan Suhu yang Tepat Minyak harus dipanaskan hingga suhu sekitar 170-190°C. Suhu yang terlalu rendah akan membuat makanan menyerap banyak minyak, sedangkan suhu yang terlalu tinggi bisa membuat makanan gosong di luar tetapi masih mentah di dalam. Anda bisa mengetes suhu minyak dengan menjatuhkan sedikit adonan ke dalamnya; jika adonan menggelembung dan mengapung, minyak sudah cukup panas.
- Pilih Jenis Minyak yang Tepat Jenis minyak yang cocok untuk shallow frying adalah minyak dengan titik asap tinggi, seperti minyak sayur, minyak canola, atau minyak kelapa. Minyak-minyak ini dapat bertahan pada suhu tinggi tanpa mudah terbakar atau menghasilkan rasa yang tidak diinginkan.
- Pastikan Potongan Makanan Seragam Potongan yang seragam memastikan bahwa semua bagian matang secara bersamaan. Jika ada bagian yang terlalu kecil atau terlalu besar, mereka akan matang dengan kecepatan yang berbeda, menghasilkan tekstur yang tidak konsisten.
- Masak Secara Bertahap Jangan terlalu banyak memasukkan bahan makanan ke dalam wajan karena ini dapat menurunkan suhu minyak dan mengakibatkan makanan menjadi berminyak. Masak secara bertahap atau sedikit demi sedikit untuk hasil yang lebih renyah.
- Perhatikan Waktu Memasak Sebagian besar makanan yang digoreng dengan teknik shallow frying tidak membutuhkan waktu lama untuk matang. Perhatikan warna dan tekstur makanan agar tidak overcooked atau gosong.
- Tiriskan dengan Baik Setelah selesai menggoreng, angkat makanan dan tiriskan di atas kertas minyak atau tisu dapur untuk menghilangkan minyak berlebih.
Keunggulan Shallow Frying
Teknik memasak ini memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya populer, terutama dalam masakan rumah dan masakan sehari-hari:
- Lebih Hemat Minyak Menggunakan lebih sedikit minyak membuat metode ini lebih ekonomis dibandingkan deep frying.
- Hasil Lebih Sehat Karena makanan tidak sepenuhnya terendam minyak, metode shallow frying cenderung menghasilkan makanan yang lebih rendah kalori dan lebih sedikit lemak dibandingkan teknik penggorengan lainnya.
- Cocok untuk Berbagai Jenis Makanan Banyak makanan yang cocok untuk digoreng dengan cara ini, seperti ayam, ikan, daging, dan sayuran. Metode ini juga sering digunakan untuk membuat makanan seperti schnitzel, tempe goreng, dan bakwan.
- Rasa Lebih Kaya Teknik shallow frying memungkinkan bahan makanan mempertahankan rasa aslinya, karena makanan tidak menyerap minyak sebanyak dalam deep frying.
- Lebih Cepat dan Praktis Karena minyak yang digunakan lebih sedikit dan hanya bagian luar bahan yang terendam, metode ini lebih cepat dilakukan dan tidak memerlukan alat khusus seperti penggorengan dalam.
Tips Sukses Menggunakan Teknik Shallow Frying
Agar hasil masakan Anda maksimal, perhatikan tips berikut:
- Gunakan Thermometer Minyak: Untuk menjaga suhu minyak tetap stabil, gunakan termometer jika memungkinkan. Suhu yang terlalu tinggi atau rendah dapat membuat hasil masakan tidak optimal.
- Jangan Terlalu Banyak Memasak Sekaligus: Memasak terlalu banyak dalam satu waktu akan menurunkan suhu minyak dan membuat makanan tidak matang merata.
- Gunakan Tepung atau Breadcrumbs untuk Hasil yang Renyah: Jika Anda menginginkan tekstur luar yang lebih renyah, coba tambahkan lapisan tepung atau breadcrumbs sebelum digoreng.
- Pilih Bahan yang Berkualitas: Bahan berkualitas tinggi akan mempengaruhi rasa akhir. Pastikan bahan makanan segar agar hasil masakan lebih nikmat.
- Keringkan Bahan Sebelum Digoreng: Jika Anda menggoreng bahan yang basah, seperti ayam atau ikan, pastikan untuk mengeringkannya terlebih dahulu. Kelembapan berlebih akan membuat minyak mudah berasap dan bahan makanan sulit menjadi renyah.
Contoh Makanan yang Cocok untuk Shallow Frying
Berikut adalah beberapa makanan populer yang dapat Anda masak dengan teknik shallow frying:
- Ayam Goreng Tepung – Potongan ayam yang dilapisi tepung lalu digoreng dangkal menghasilkan tekstur renyah di luar dan lembut di dalam.
- Ikan Fillet – Ikan yang dipotong tipis cocok untuk shallow frying. Proses menggoreng dangkal menjaga kelembutan daging ikan tanpa membuatnya terlalu berminyak.
- Sayuran Goreng Tepung – Sayuran seperti brokoli, jamur, atau paprika yang dilapisi tepung dan digoreng sebentar cocok untuk teknik ini.
- Schnitzel – Hidangan asal Jerman ini terbuat dari daging tipis yang dilapisi tepung roti, lalu digoreng menggunakan teknik shallow frying.
- Bakwan – Gorengan khas Indonesia ini cocok dimasak dengan shallow frying agar tetap renyah namun tidak menyerap banyak minyak.
Perbedaan Shallow Frying dan Deep Frying
Banyak yang bingung dengan perbedaan antara shallow frying dan deep frying. Berikut adalah beberapa perbedaan utamanya:
- Kuantitas Minyak: Shallow frying menggunakan minyak yang lebih sedikit, hanya setengah dari ketebalan bahan, sedangkan deep frying melibatkan merendam bahan dalam minyak panas.
- Tekstur Hasil Akhir: Pada deep frying, makanan cenderung lebih renyah secara menyeluruh karena semua bagian terendam minyak. Di sisi lain, shallow frying menghasilkan tekstur yang berbeda, di mana bagian bawah lebih garing dan bagian atas lebih lembut.
- Kesehatan: Karena minyak yang digunakan lebih sedikit, shallow frying dianggap lebih sehat dibandingkan dengan deep frying.
Baca Juga : Cara Membuat Tekwan Tanpa Ikan Lezat dan Praktis
Kesimpulan
Shallow frying adalah teknik memasak yang sangat berguna untuk menghasilkan makanan lezat dan renyah dengan penggunaan minyak yang lebih sedikit. Selain lebih sehat dan hemat, metode ini memungkinkan Anda mengontrol rasa dan tekstur makanan dengan baik. Dengan memilih bahan yang tepat, memperhatikan suhu minyak, dan menjaga potongan yang seragam, Anda dapat menghasilkan masakan berkualitas restoran langsung dari dapur Anda.
Penulis : Rangga Febriansyah