Di tengah kemajuan teknologi dan perubahan sosial yang pesat, berbagai subkultur dan fenomena baru bermunculan, dan salah satunya adalah “therian.” Konsep ini mungkin masih terasa asing bagi sebagian besar orang, namun dalam beberapa tahun terakhir, fenomena ini mulai mendapatkan perhatian yang lebih besar. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan secara mendalam apa itu therian, sejarah, dan dampaknya terhadap individu serta masyarakat.
Baca Juga : Pendidikan Formal Maju: Meningkatkan Kualitas dan Aksesibilitas Pembelajaran
Contents
Definisi Therian
Therian adalah seseorang yang merasa memiliki hubungan atau identitas dengan spesies hewan tertentu. Secara lebih spesifik, seorang therian percaya bahwa mereka memiliki “jiwa” atau “energi” yang sejalan dengan spesies hewan tertentu, meskipun mereka bukanlah hewan secara fisik. Fenomena ini sering kali dianggap sebagai bagian dari spektrum identitas non-manusia, dan mereka yang mengidentifikasi sebagai therian biasanya merasa terhubung dengan perilaku, karakteristik, atau bahkan cara hidup hewan yang mereka identifikasi.
Sebagai contoh, seorang therian yang merasa terhubung dengan serigala mungkin merasakan dorongan untuk berperilaku mirip dengan serigala dalam beberapa situasi, meskipun tubuh mereka tetap manusia. Identitas ini bisa sangat bervariasi, mulai dari individu yang merasa terhubung dengan hewan tertentu secara emosional hingga mereka yang benar-benar mempercayai bahwa jiwa mereka adalah bagian dari makhluk non-manusia.
Sejarah dan Asal Usul Therian
Konsep therian pertama kali dikenal pada akhir abad ke-20, meskipun praktik dan pemahaman serupa telah ada sejak zaman kuno dalam berbagai budaya dan mitologi. Di masa lalu, banyak kebudayaan kuno yang memandang manusia dan hewan sebagai makhluk yang terhubung erat, dengan beberapa dewa atau roh yang digambarkan memiliki sifat atau bentuk hewan. Mitos tentang manusia yang dapat berubah menjadi serigala (lycanthropy) atau makhluk mitologi lain menunjukkan adanya gagasan yang mirip dengan konsep therian dalam budaya populer.
Pada tahun 1990-an, istilah “therian” mulai dikenal dalam komunitas online dan forum-forum yang membahas subkultur dan identitas non-manusia. Pada saat itu, internet mulai menjadi tempat bagi individu untuk berbagi pengalaman dan pemahaman mereka tentang identitas therian, menciptakan komunitas yang lebih luas dan saling mendukung.
Perbedaan antara Therian dan Furry
Meskipun kedua istilah ini sering kali digunakan dalam konteks yang sama, therian dan furry memiliki perbedaan yang signifikan. Furry lebih mengacu pada subkultur yang tertarik pada karakter antropomorfik, yaitu karakter hewan yang memiliki ciri-ciri manusia, seperti berbicara atau berjalan tegak. Banyak orang dalam komunitas furry menciptakan “fursona” atau karakter hewan mereka sendiri untuk diekspresikan melalui seni, cosplay, atau pertemuan sosial.
Di sisi lain, therian lebih berkaitan dengan identitas pribadi dan pengalaman batin yang lebih dalam tentang merasa terhubung atau menjadi bagian dari spesies hewan tertentu. Therian bukan hanya tentang berpakaian atau bertindak seperti hewan, tetapi lebih tentang keyakinan dan perasaan pribadi bahwa ada hubungan yang mendalam antara individu tersebut dan hewan yang mereka identifikasi.
Proses Identifikasi sebagai Therian
Tidak semua orang yang mengidentifikasi dirinya sebagai therian melakukannya sejak lahir. Proses menjadi therian sering kali melibatkan pencarian diri yang panjang dan refleksi tentang pengalaman hidup. Beberapa orang mungkin merasa terhubung dengan hewan tertentu sejak usia dini, sementara yang lain mungkin mulai merasakannya setelah melalui pengalaman pribadi atau perasaan spiritual yang mendalam.
Identifikasi sebagai therian juga dapat mencakup fase-fase kebingungan dan eksplorasi. Beberapa individu mungkin merasa tidak nyaman dengan identitas manusia mereka dan lebih merasa nyaman saat mengadopsi pola pikir atau perilaku dari spesies hewan tertentu. Pengalaman ini bisa sangat mendalam dan berbeda untuk setiap orang, dengan banyak therian yang melaporkan perasaan seperti “panggilan alami” atau kecenderungan untuk mencari kehidupan yang lebih dekat dengan alam.
Apakah Therian Adalah Keadaan Psikologis?
Sebagian orang mungkin bertanya-tanya apakah menjadi therian adalah kondisi psikologis yang perlu diobati. Secara umum, menjadi therian bukanlah gangguan mental, meskipun beberapa orang yang mengidentifikasi diri mereka sebagai therian mungkin juga menghadapi tantangan psikologis lainnya, seperti perasaan tidak sesuai atau kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan norma sosial.
Bagi kebanyakan therian, pengalaman ini lebih terkait dengan identitas pribadi yang dalam dan penghayatan terhadap hubungan dengan alam dan spesies tertentu. Seperti halnya identitas gender atau seksual yang lebih jarang ditemukan, identitas therian adalah bagian dari keragaman manusia dan tidak harus dipahami atau diterima oleh semua orang. Penting untuk memberikan ruang bagi individu untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan identitas mereka dengan cara yang positif dan sehat.
Dampak Positif bagi Individu Therian
Identifikasi sebagai therian dapat memberikan dampak positif bagi individu yang mengalaminya. Banyak therian melaporkan bahwa terhubung dengan identitas hewan mereka membantu mereka merasa lebih tenang, lebih terhubung dengan alam, dan memiliki tujuan hidup yang lebih jelas. Misalnya, seorang therian yang mengidentifikasi dirinya sebagai burung bisa merasa lebih bebas dan terdorong untuk menjelajahi dunia dengan rasa ingin tahu yang tinggi.
Selain itu, menjadi bagian dari komunitas therian yang lebih besar dapat memberikan rasa solidaritas dan dukungan emosional. Banyak therian yang berbagi pengalaman mereka dengan orang lain yang memiliki pandangan serupa, menciptakan jaringan sosial yang membantu mereka mengatasi tantangan pribadi dan merasa diterima.
Therian dalam Budaya Populer
Dalam beberapa tahun terakhir, konsep therian semakin dikenal dalam budaya populer, terutama melalui media sosial dan platform berbagi video. Banyak orang yang mengidentifikasi diri mereka sebagai therian membuat video atau konten di media sosial untuk berbagi pengalaman mereka, memperkenalkan konsep ini kepada khalayak yang lebih luas.
Meskipun demikian, therian masih dianggap sebagai subkultur yang agak niche dan mungkin tidak dipahami sepenuhnya oleh masyarakat umum. Beberapa orang mungkin merasa bingung atau skeptis tentang konsep ini, tetapi seiring dengan perkembangan media dan semakin terbukanya pemikiran sosial, identitas therian mungkin akan menjadi lebih diterima.
Baca Juga : Pekerjaan Dinas Pendidikan: Peran, Tugas, dan Tantangannya dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Kesimpulan
Apa itu therian adalah sebuah konsep yang mencerminkan keragaman identitas manusia yang lebih dalam dari sekadar peran sosial atau fisik. Ini adalah penghayatan terhadap hubungan spiritual atau emosional dengan hewan tertentu yang bisa memberikan makna lebih bagi individu yang mengalaminya. Meski terbilang unik dan jarang dipahami, therian adalah bagian dari spektrum identitas yang menambah kedalaman pemahaman kita tentang manusia dan dunia sekitarnya.
Penulis : Rifki Mardiansyah