Peringatan Tragedi Kanjuruhan: Dua Tahun Kenangan bagi Warga Malang
Menjelang tanggal 1 Oktober 2024, warga Malang, terutama Aremania dan Arek Malang, berencana mengadakan serangkaian kegiatan untuk memperingati dua tahun peristiwa kelam Tragedi Kanjuruhan.

Doa Bersama dan Khitan Massal

Malam ini, pukul 19.00 WIB, akan diadakan doa bersama di Curva Sud Arema Store, Jalan Patimura, Kota Malang, dipimpin oleh Gus Hisa Al-Ayyubi. Acara ini bertujuan untuk mengenang dan belajar dari mereka yang telah berpulang. Keesokan harinya, pada 1 Oktober, akan ada khitan massal di lokasi yang sama, diselenggarakan oleh Curva Sud Arema (CSA).

Baca juga : Makanan Kaya Zat Besi yang Efektif Cegah Anemia

Munajat Akbar di Stadion Kanjuruhan

Pada sore hari yang sama, pukul 15.00 WIB, akan digelar Munajat Akbar di Stadion Kanjuruhan. Anggota Presidium Aremania Satu, Muhammad Anwar, menyatakan bahwa doa bersama ini juga melibatkan keluarga korban tragedi Kanjuruhan. “Kegiatan ini rutin dilaksanakan, sekaligus sebagai peringatan 1 Oktober,” ujarnya.

Tema: Merawat Ingatan

Tema peringatan tahun ini adalah “Merawat Ingatan,” yang bertujuan agar tragedi ini tidak terlupakan oleh warga Malang dan Indonesia. Anwar menekankan pentingnya keadilan bagi 135 korban yang hingga kini belum terwujud. “Kami akan terus berjuang agar semua korban, baik yang telah meninggal maupun yang masih hidup, mendapatkan hak mereka,” tambahnya.

Keterlibatan Berbagai Elemen Suporter

Rangkaian acara ini merupakan inisiatif dari berbagai elemen suporter, yang juga berkoordinasi dengan keluarga korban untuk memastikan semua kegiatan berjalan lancar. Devi Atok, Ketua Yayasan Keadilan Tragedi Kanjuruhan, memastikan akan ikut serta dalam doa bersama di Stadion Kanjuruhan, di depan gate 13.

Baca juga : Kegiatan Cinta Lingkungan di UTI: Penanaman Pohon dan Penebaran Benih Ikan untuk Mahasiswa Baru

Harapan untuk Keadilan dan Persatuan

Keluarga korban berharap agar proses hukum tragedi Kanjuruhan dapat dilanjutkan. Miftahudin Ramli, yang dikenal sebagai Ebes Midun, juga merencanakan doa bersama di Jakarta setelah bersepeda dari Malang. Dia berharap semua korban mendapatkan keadilan dan mengajak seluruh suporter di Indonesia untuk bersatu dalam memperingati tragedi ini.

Dengan serangkaian kegiatan ini, warga Malang berupaya menjaga ingatan akan tragedi Kanjuruhan dan mendorong perubahan positif dalam dunia sepak bola di Indonesia.

Penulis : Riska Damaranti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *