Sepak bola

Arsenal Kembali Gagal: Kekalahan dari Newcastle Ungkap Masalah Striker

Arsenal kembali mengalami kegagalan meraih trofi musim ini setelah kalah 2-0 dari Newcastle United di leg kedua semifinal Carabao Cup. Dengan agregat 4-0, The Gunners harus mengubur harapan mereka untuk membawa pulang gelar pertama sejak FA Cup 2020.

Meskipun Arsenal masih bersaing di Premier League dan Liga Champions, kegagalan di turnamen domestik ini menimbulkan pertanyaan besar terkait performa tim di momen krusial. Manajer Mikel Arteta pun mengakui bahwa timnya kurang efisien dalam penyelesaian akhir, yang menjadi faktor utama kegagalan mereka.

Masalah Besar di Lini Depan Arsenal

Salah satu permasalahan utama Arsenal adalah absennya striker tajam yang mampu menjadi andalan dalam mencetak gol. Kai Havertz, yang lebih dikenal sebagai gelandang serang, kini menjadi satu-satunya opsi sebagai striker.

Meskipun Arsenal menjadi tim kedua dengan jumlah gol terbanyak di Premier League musim ini (49 gol), perbandingan dengan Newcastle menunjukkan efektivitas yang jauh berbeda. Arsenal memiliki 34 tembakan dalam dua leg semifinal, sementara Newcastle hanya memiliki 17—namun tim asuhan Eddie Howe tetap keluar sebagai pemenang dengan skor agregat 4-0.

Arteta mengungkapkan kekecewaannya setelah gagal mendatangkan striker baru di bursa transfer Januari. Arsenal sempat dikaitkan dengan beberapa nama besar seperti Alexander Isak (Newcastle), Matheus Cunha (Wolves), Benjamin Sesko (RB Leipzig), hingga Evan Ferguson (Brighton), namun tak ada satupun yang berhasil didapatkan.

Cedera yang dialami Gabriel Jesus dan Bukayo Saka semakin memperparah situasi. Saat ini, Arsenal bergantung penuh pada Havertz yang sejauh ini mencetak 15 gol di semua kompetisi. Namun, angka tersebut masih dianggap kurang untuk tim yang menargetkan trofi.

Bandingkan dengan Newcastle: Isak Jadi Pembeda

Di sisi lain, Alexander Isak menunjukkan betapa pentingnya memiliki striker haus gol. Pemain asal Swedia itu berhasil mencetak gol di leg pertama dan menjadi ancaman konstan bagi lini belakang Arsenal di leg kedua.

Komentator sepak bola seperti Gary Neville dan Jamie Redknapp menyoroti perbedaan kualitas antara Havertz dan Isak. Menurut Neville, perbedaan hasil pertandingan bisa sangat berbeda jika kedua pemain bertukar posisi di masing-masing tim.

Apakah Arsenal Semakin Dekat dengan Trofi?

Meskipun mengalami peningkatan signifikan di bawah kepemimpinan Arteta, Arsenal masih belum mampu mengakhiri puasa trofi mereka. Sejak memenangkan FA Cup pada 2020, Arsenal gagal di tiga semifinal, termasuk dua di EFL Cup dan satu di Liga Europa.

Saat ini, Arsenal masih berada di posisi kedua Premier League di bawah Liverpool dan melaju ke babak 16 besar Liga Champions. Dengan tersingkirnya mereka dari Carabao Cup dan FA Cup, fokus utama kini adalah mengejar gelar liga dan berjuang di kompetisi Eropa.

Chris Waddle, mantan pemain Newcastle, mengatakan bahwa kegagalan ini mungkin justru dapat membantu Arsenal lebih fokus dalam mengejar Liverpool di puncak klasemen dan memberikan performa terbaik di Liga Champions.

Namun, tanpa striker tajam yang bisa diandalkan, mampukah Arsenal mengakhiri puasa gelar mereka? Waktu akan menjawabnya.

penulis:ahmad

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *