Asal Usul Daerah Lampung: Sejarah, Budaya, dan Identitas
Provinsi Lampung merupakan salah satu daerah yang terletak di ujung selatan Pulau Sumatra, Indonesia. Dengan kekayaan budaya, bahasa, dan sejarah yang panjang, Lampung memiliki asal usul yang menarik untuk ditelusuri. Artikel ini akan membahas asal usul daerah Lampung dari sisi sejarah, etnis, serta kebudayaan yang membentuk identitasnya saat ini.
Asal Usul Nama Lampung
Menurut beberapa sumber sejarah dan cerita rakyat, nama “Lampung” diyakini berasal dari kata dalam bahasa Sanskerta yaitu “Langkapura” yang berarti “Kota yang Berjaya”. Versi lain menyebutkan bahwa nama ini berkaitan dengan legenda rakyat tentang Kerajaan Sekala Brak, yang menjadi cikal bakal daerah Lampung.
Dalam legenda, Kerajaan Sekala Brak dipimpin oleh seorang raja yang bijaksana bernama Raja Sekala Brak. Kerajaan ini terletak di sekitar daerah Liwa, yang sekarang masuk dalam wilayah Kabupaten Lampung Barat.
Kerajaan Sekala Brak: Titik Awal Peradaban Lampung
Kerajaan Sekala Brak diyakini sebagai kerajaan tua yang menjadi titik awal lahirnya peradaban masyarakat Lampung. Pada masa lampau, wilayah ini dihuni oleh masyarakat asli yang disebut dengan orang Abung dan Pubian. Kedatangan para ulama dari Pulau Jawa, khususnya dari Kesultanan Banten dan Cirebon, membawa pengaruh Islam ke wilayah ini dan mulai mengubah struktur sosial serta pemerintahan lokal.
Menurut tradisi lisan, empat keturunan utama dari Kerajaan Sekala Brak menyebar ke berbagai wilayah di Lampung, membentuk marga atau suku seperti Abung, Pubian, Tulang Bawang, dan Peminggir. Empat marga besar ini menjadi cikal bakal terbentuknya masyarakat adat Lampung.
Kedatangan Islam dan Akulturasi Budaya
Pada abad ke-16 hingga ke-17, Islam mulai masuk ke Lampung melalui jalur perdagangan dan dakwah. Pengaruh Islam sangat kental dalam kehidupan masyarakat Lampung, terlihat dari sistem adat yang berintegrasi dengan ajaran Islam. Banyak tokoh-tokoh penyebar Islam berasal dari Kesultanan Banten dan Palembang yang kemudian menikah dan menetap di Lampung.
Akulturasi antara adat Lampung dan nilai-nilai Islam menciptakan budaya unik seperti upacara cangget, pakaian adat khas seperti tapis, hingga aksara Lampung yang masih digunakan dalam konteks budaya dan pendidikan.
Kolonialisme dan Perubahan Sosial
Seperti daerah lainnya di Indonesia, Lampung juga mengalami masa penjajahan Belanda. Pada masa kolonial, Belanda membuka wilayah Lampung sebagai daerah transmigrasi untuk mengatasi kepadatan penduduk di Pulau Jawa. Program ini dimulai sejak abad ke-19 dan mencapai puncaknya pada masa Orde Baru.
Transmigrasi membawa pengaruh besar terhadap struktur demografi Lampung. Kini, Lampung menjadi salah satu provinsi dengan populasi pendatang terbanyak di Indonesia, terutama dari Jawa, Sunda, dan Bali. Hal ini memperkaya keberagaman budaya namun juga menimbulkan tantangan dalam pelestarian budaya asli Lampung.
Bahasa dan Budaya Lampung
Bahasa Lampung merupakan salah satu identitas kuat masyarakat lokal. Terdapat dua dialek utama dalam bahasa Lampung, yaitu dialek Api dan dialek Nyo. Bahasa ini masih diajarkan di sekolah-sekolah dan menjadi bagian penting dalam pelestarian budaya daerah.
Selain bahasa, budaya Lampung sangat kaya, seperti:
- Tari tradisional: Tari Sigeh Pengunten, Tari Bedana.
- Pakaian adat: Kain tapis dengan benang emas yang indah.
- Upacara adat: Seperti begawi (pesta adat), upacara pernikahan adat Lampung, dan sebagainya.
Lampung Masa Kini
Saat ini, Lampung terus berkembang sebagai provinsi strategis yang menghubungkan Pulau Sumatra dan Jawa. Pelabuhan Bakauheni dan Jalan Tol Trans Sumatra memperkuat peran Lampung sebagai pintu gerbang Sumatra.
Di tengah perkembangan zaman, masyarakat Lampung tetap menjaga kearifan lokal, memperkuat budaya melalui pendidikan, pariwisata, dan festival budaya. Pemerintah daerah juga terus mendorong pelestarian adat dan bahasa Lampung sebagai warisan tak ternilai dari leluhur.
Penutup
Asal usul daerah Lampung tidak bisa dilepaskan dari kisah Kerajaan Sekala Brak, masuknya Islam, pengaruh kolonialisme, hingga keberagaman budaya yang ada saat ini. Kekayaan sejarah ini menjadikan Lampung sebagai salah satu daerah yang memiliki identitas kuat dan layak untuk terus dikenali dan dilestarikan.
penulis:niko