Bagaimana Metaverse Mengubah Dunia Pariwisata?

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, dunia pariwisata mengalami transformasi besar. Salah satu inovasi terbaru yang mulai mencuri perhatian adalah metaverse, dunia virtual yang memungkinkan kita berinteraksi dan menjelajahi tempat-tempat baru tanpa harus keluar rumah. Meskipun masih dalam tahap pengembangan, metaverse berpotensi mengubah cara kita merencanakan liburan, mengunjungi destinasi, bahkan berinteraksi dengan budaya yang berbeda. Lantas, bagaimana metaverse dapat mengubah dunia pariwisata? Berikut ini penjelasannya.
Apa Itu Metaverse dalam Konteks Pariwisata?
Metaverse adalah dunia virtual tiga dimensi yang bisa diakses melalui perangkat seperti VR (Virtual Reality) atau AR (Augmented Reality). Pengguna dapat berinteraksi dalam dunia digital ini melalui avatar mereka, seolah-olah mereka berada di sana secara fisik. Dalam konteks pariwisata, metaverse membawa pengalaman berlibur ke level yang berbeda. Alih-alih pergi ke destinasi fisik, pengunjung dapat “mengunjungi” tempat-tempat wisata terkenal dari kenyamanan rumah mereka sendiri. Ini tidak hanya mencakup destinasi populer, tetapi juga budaya, sejarah, dan pengalaman yang biasanya sulit dijangkau.
Metaverse menjanjikan dunia wisata yang lebih interaktif dan imersif, di mana teknologi memungkinkan wisatawan menjelajahi dunia tanpa batasan fisik. Konsep ini menawarkan pengalaman yang lebih mendalam, seperti tur virtual ke tempat-tempat bersejarah, pantai eksotis, atau bahkan taman nasional yang jauh di luar jangkauan banyak orang.
Baca Juga: Bidang BIdang RPL
Bagaimana Metaverse Mengubah Cara Kita Berwisata?
- Tur Virtual ke Destinasi Wisata Salah satu cara utama metaverse mengubah dunia pariwisata adalah dengan menyediakan tur virtual yang memungkinkan orang untuk “mengunjungi” berbagai tempat wisata tanpa harus bepergian. Misalnya, pengunjung bisa menjelajahi kota-kota terkenal seperti Paris, Tokyo, atau Roma dalam bentuk 3D yang sangat realistis. Dengan bantuan perangkat VR, mereka bisa merasakan atmosfer dan melihat tempat-tempat ikonik secara langsung. Keuntungan dari tur virtual ini adalah aksesibilitas yang lebih besar. Orang yang tidak mampu bepergian karena keterbatasan finansial, fisik, atau alasan lainnya bisa merasakan sensasi berwisata di tempat-tempat yang selama ini hanya bisa mereka lihat di foto atau video. Dengan demikian, metaverse membuat pariwisata lebih inklusif dan terjangkau bagi banyak orang.
- Pengalaman Budaya yang Lebih Mendalam Metaverse bukan hanya menawarkan destinasi wisata, tetapi juga pengalaman budaya yang lebih mendalam. Bayangkan kamu bisa berpartisipasi dalam festival tradisional dari belahan dunia lain, belajar tentang sejarah suatu tempat, atau berinteraksi langsung dengan penduduk lokal—semuanya tanpa meninggalkan rumah. Beberapa museum, galeri seni, dan situs warisan budaya sudah mulai menghadirkan pameran dan tur virtual. Ini memberi kesempatan bagi pengunjung untuk melihat artefak dan karya seni dari dekat, serta mendapatkan pengetahuan yang lebih luas tentang budaya dan sejarah suatu daerah. Metaverse bisa memberikan pengalaman yang jauh lebih imersif dibandingkan hanya sekadar membaca buku atau melihat gambar.
- Peningkatan Pengalaman Wisatawan dengan AR dan VR Teknologi AR dan VR tidak hanya terbatas pada tur virtual, tetapi juga dapat memperkaya pengalaman wisatawan di tempat fisik. Misalnya, pengunjung yang datang ke sebuah destinasi wisata bisa menggunakan perangkat AR untuk mendapatkan informasi tambahan tentang objek wisata, bangunan, atau sejarah tempat tersebut. Di museum atau situs bersejarah, pengunjung bisa melihat representasi digital yang interaktif dari benda-benda bersejarah, menambah wawasan dan menghidupkan pengalaman. Ini juga bisa digunakan untuk menciptakan simulasi virtual dari sebuah lokasi, memungkinkan pengunjung untuk merasakan pengalaman yang lebih mendalam. Di beberapa taman hiburan, misalnya, pengunjung dapat “bermain” dengan menggunakan teknologi VR, sehingga mereka merasa seolah-olah berada di dunia fantasi yang mereka pilih.
Baca Juga: Tips Aman Bertransaksi Menggunakan Mobile Banking
Apa Keuntungan dari Penggunaan Metaverse dalam Pariwisata?
- Mengurangi Dampak Lingkungan dari Pariwisata Salah satu dampak positif dari metaverse dalam industri pariwisata adalah potensi untuk mengurangi jejak karbon yang dihasilkan oleh perjalanan fisik. Dengan mengurangi kebutuhan untuk bepergian, metaverse dapat membantu mengurangi polusi udara, konsumsi energi, dan dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh transportasi, penginapan, dan kegiatan wisata lainnya. Tur virtual bisa menjadi alternatif yang ramah lingkungan bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan dunia tanpa harus bepergian jauh.
- Akses ke Destinasi yang Terbatas atau Terlindungi Beberapa destinasi wisata, seperti situs bersejarah atau taman nasional yang dilindungi, sering kali memiliki batasan jumlah pengunjung untuk menjaga kelestariannya. Melalui metaverse, wisatawan tetap dapat mengakses tempat-tempat tersebut tanpa merusak lingkungan atau mengganggu ekosistem. Ini juga membantu konservasi tempat-tempat langka yang sulit dijangkau.
- Meningkatkan Inklusivitas dalam Pariwisata Metaverse membuka peluang bagi banyak orang yang sebelumnya kesulitan bepergian, baik karena kendala biaya, kesehatan, atau lokasi geografis. Misalnya, wisatawan dari daerah terpencil atau negara dengan infrastruktur terbatas dapat “berwisata” ke berbagai destinasi besar dengan biaya yang lebih rendah, bahkan tanpa harus mengeluarkan biaya perjalanan. Ini menjadikan pariwisata lebih inklusif dan memberi kesempatan kepada lebih banyak orang untuk merasakan pengalaman global.
Apakah Metaverse Menggantikan Pariwisata Fisik?
Meskipun metaverse menawarkan pengalaman yang sangat mengesankan, ada hal-hal yang masih sulit digantikan oleh dunia virtual. Banyak orang masih menganggap pengalaman fisik—seperti merasakan cuaca, mencicipi makanan lokal, atau berinteraksi langsung dengan budaya—sebagai bagian penting dari perjalanan. Metaverse mungkin bisa menjadi alternatif yang baik untuk destinasi yang sulit dijangkau atau untuk tur edukasi, tetapi tidak mungkin sepenuhnya menggantikan pengalaman wisata fisik.
Sebaliknya, metaverse dapat menjadi pelengkap bagi pariwisata fisik, memberikan pengalaman yang lebih kaya bagi wisatawan sebelum, selama, atau setelah perjalanan mereka. Misalnya, wisatawan bisa melakukan tur virtual untuk merencanakan perjalanan mereka atau menjelajahi tempat-tempat yang belum sempat mereka kunjungi secara langsung.
Penulis: Vanesha Virandhini