Public Article

Bahaya Oversharing di Media Sosial terhadap Kehidupan Pribadi

Dampak Negatif dari Oversharing di Media Sosial

Media sosial kini telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, memudahkan kita untuk terhubung dengan orang di seluruh dunia dalam waktu singkat. Melalui platform ini, kita dapat dengan cepat membagikan berbagai informasi seperti lokasi, foto, video, dan lainnya. Namun, seringkali kita tidak menyadari konsekuensi dari apa yang kita bagikan, yang bisa mengarah pada kebiasaan oversharing atau berbagi informasi pribadi secara berlebihan.

Oversharing terjadi ketika seseorang membagikan terlalu banyak detail pribadi kepada publik, sehingga informasi tersebut dapat dengan mudah diakses melalui mesin pencari seperti Google. Praktik ini tidak hanya mengundang risiko pribadi tetapi juga berpotensi menimbulkan ancaman keamanan, termasuk kejahatan siber.

Baca juga: Mahasiswa Sastra Inggris Teknokrat Wakili Lampung dalam Pekan Seni Mahasiswa Nasional 2024 Cabang Lomba Cerita Pendek

Penyebab Oversharing

Beberapa alasan mengapa seseorang terjebak dalam oversharing antara lain:

  • Keinginan untuk Terhubung: Dorongan untuk terus terhubung dengan orang lain dapat mendorong individu untuk membagikan informasi pribadi secara berlebihan.
  • Kurangnya Batasan: Ketidakmampuan untuk menetapkan batasan pribadi dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap oversharing.
  • Mencari Perhatian: Kebutuhan untuk mendapatkan perhatian dari orang lain sering kali mendorong individu untuk membagikan lebih banyak informasi.
  • Penggunaan Media Sosial yang Berlebihan: Terus-menerus aktif di media sosial juga dapat memperbesar kemungkinan oversharing.

Dampak Negatif dari Oversharing

1. Kejahatan Siber
Membagikan informasi pribadi secara berlebihan di media sosial membuka peluang bagi kejahatan siber. Data seperti nama lengkap, alamat, tanggal lahir, dan nomor identitas dapat disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk tindakan kriminal seperti penipuan.

2. Gangguan Kesehatan Mental
Oversharing juga dapat memicu gangguan kesehatan mental, terutama terkait dengan perbandingan sosial dan tekanan untuk tampil sempurna. Melihat postingan yang menunjukkan kehidupan sempurna dari orang lain dapat menimbulkan perasaan tidak aman, kecemasan, dan depresi bagi individu yang merasa kehidupan mereka tidak seberhasil itu.

3. Konsekuensi Karir
Media sosial sering kali berfungsi sebagai bagian dari identitas profesional seseorang. Konten yang tidak pantas atau tidak profesional dapat berdampak negatif pada karier. Beberapa perusahaan melakukan pengecekan media sosial terhadap kandidat pekerjaan, dan konten yang tidak sesuai bisa menghalangi peluang karir.

4. Risiko diikuti Oleh Orang yang Tidak Dikenal
Mengungkapkan terlalu banyak informasi pribadi, termasuk lokasi terkini, melalui tag atau hashtag dapat membuat seseorang mudah ditemukan oleh orang yang tidak dikenal. Ini dapat meningkatkan risiko privasi dan keamanan.

Baca juga: Universitas Teknokrat Indonesia Laksanakan Hibah Penelitian Kemendikbudristek Dengan Judul Teknologi V-Commerce : Inovasi UMKM Berbasis Metaverse

5. Peretasan Password
Oversharing juga berpotensi mempermudah peretasan password, terutama jika password tersebut menggunakan informasi yang mudah ditebak seperti tanggal lahir. Ketika password berhasil diretas, pelaku kejahatan siber dapat mengakses berbagai aspek kehidupan pribadi korban.

Kesimpulan

Oversharing di media sosial dapat mengakibatkan berbagai dampak negatif, mulai dari kejahatan siber hingga gangguan kesehatan mental. Untuk melindungi privasi dan keamanan, penting untuk membatasi informasi pribadi yang dibagikan secara online, serta menjaga batasan yang sehat dalam penggunaan media sosial. Selalu pertimbangkan risiko yang mungkin timbul dari setiap informasi yang dibagikan dan konsultasikan dengan profesional jika Anda mengalami masalah terkait privasi atau keamanan digital.

penulis: Farii

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *