Banjir Bandang Terjang Desa Nangawera Bima, 6 Warga Hilang Terseret Arus

Banjir bandang melanda Desa Nangawera, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu, 2 Februari 2025. Akibat bencana ini, empat rumah di desa tersebut terbawa arus, dan enam orang dilaporkan hilang, termasuk seorang bayi berusia 10 bulan. Kepala Desa Nangawera, Umar, mengonfirmasi kejadian tersebut dan menjelaskan bahwa hujan lebat yang turun sejak siang hingga sore hari menjadi pemicu terjadinya banjir bandang.
“Iya, di desa kami ada enam orang yang hilang terbawa banjir dan empat rumah hanyut,” ujar Umar saat diwawancarai pada Minggu malam. Banjir ini dipicu oleh intensitas hujan yang sangat tinggi di wilayah hulu, tepatnya di Desa Wora, Kecamatan Wera.
Menurut Umar, para korban yang hilang mencoba berlindung di satu rumah dengan asumsi bahwa banjir tidak akan separah itu, mengingat setiap tahun banjir di desa tersebut tidak pernah seberat ini.
Proses Pencarian Korban Terkendala Infrastruktur Rusak
Hingga malam hari, air banjir masih merendam permukiman dengan ketinggian mencapai satu meter, sementara sejumlah warga terjebak di dalam rumah mereka. Proses pencarian enam orang yang hilang, termasuk Ibrahim (75), Yani (28), Juliani (32), Aisah (5), Irgi (4), dan bayi 10 bulan bernama One, terus dilakukan oleh tim SAR gabungan bersama masyarakat.
Namun, upaya pencarian terkendala oleh rusaknya jembatan penghubung di Tololai, Kecamatan Ambalawi, yang menghalangi akses tim SAR. Kepala Pelaksana BPBD Bima, Isyrah, menyampaikan bahwa tim yang dikerahkan belum bisa mencapai lokasi terdampak. “Tim yang ke Wera belum bisa tembus, ada jembatan di Tololai Ambalawi yang rusak,” ujarnya.
Banjir Terparah di Desa Nangawera
Umar menambahkan bahwa kejadian ini merupakan banjir terparah yang pernah melanda Desa Nangawera. Intensitas hujan yang sangat tinggi di wilayah hulu menyebabkan banjir yang jauh lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Ini kejadian banjir yang paling parah, karena hujan deras sekali di wilayah hulu,” ungkapnya.
Pencarian terhadap enam warga yang hilang terus berlanjut, dengan tim SAR gabungan dan masyarakat menyisir aliran sungai dan laut untuk menemukan para korban. “Enam warga Nangawera yang hilang ini belum ditemukan, tim mencari di aliran sungai dan sebagian menyisir di laut,” jelas Umar pada Senin, 3 Februari 2025.
Penulis:Gilang Ramadhan