banjir

Banjir Jabodetabek 2025: Ribuan Warga Mengungsi, Bogor Tanggap Darurat

Banjir kembali melanda wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada awal Maret 2025. Curah hujan tinggi yang mengguyur kawasan ini sejak Minggu, 2 Maret 2025, mengakibatkan sejumlah titik terendam banjir. Pemerintah daerah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pun turun tangan untuk melakukan evakuasi serta mitigasi bencana.

Penyebab Banjir di Jabodetabek

Menurut peneliti di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, banjir kali ini disebabkan oleh hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi di hampir seluruh wilayah Jabodetabek. Selain itu, efek penjalaran konveksi dari Lampung serta pertumbuhan bibit vorteks di Samudra Hindia turut berkontribusi terhadap meningkatnya curah hujan di wilayah ini.

Dampak Banjir di Berbagai Wilayah

Jakarta: 1.229 Warga Mengungsi

Banjir melanda 47 rukun tetangga (RT) di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur sejak Senin, 3 Maret 2025. BPBD DKI Jakarta mencatat bahwa banjir terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. Beberapa kelurahan yang paling terdampak adalah:

  • Kampung Melayu: 221 jiwa mengungsi ke SDN Kampung Melayu 01/02 dan Masjid Jami Miftahul Huda.
  • Pejaten Timur: Ketinggian air mencapai 3,7 meter pada puncaknya.

Meski ketinggian air mulai surut, BPBD tetap mengimbau warga yang tinggal di bantaran kali untuk tetap waspada.

Bogor: Status Tanggap Darurat

Luapan Sungai Ciliwung di Bogor berdampak pada 423 warga di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Cisarua. Beberapa wilayah lainnya seperti Citeureup, Bojong Gede, Sukajaya, dan Gunungputri juga terdampak banjir dan longsor.

Bupati Bogor, Rudy Susmanto, telah menetapkan status tanggap darurat bencana selama dua pekan setelah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Keputusan ini diambil mengingat tingginya potensi banjir susulan serta mendekatnya libur nasional Idulfitri yang berpotensi meningkatkan kepadatan penduduk di daerah terdampak.

Depok: Kali Ciliwung Siaga 1

BPBD DKI Jakarta mengeluarkan peringatan bagi warga Depok yang tinggal di sekitar bantaran Kali Ciliwung karena Pos Pantau Depok mencatat ketinggian air mencapai 350 cm, yang berarti masuk dalam status Siaga 1 atau Bahaya. Jalan Margonda Raya mengalami banjir sejak Senin pagi, menyebabkan kemacetan parah di beberapa titik.

Tangerang: Luapan Sungai Cisadane

Sejumlah wilayah di Tangerang, termasuk Panunggangan Barat dan Kampung Cacing, tergenang air akibat luapan Sungai Cisadane. Ketinggian air di beberapa titik mencapai 80 cm, berdampak pada puluhan keluarga. BPBD Kota Tangerang telah menerjunkan 86 personel untuk melakukan evakuasi dan penanganan darurat.

Bekasi: 600 Warga Mengungsi

Di Bekasi, sebanyak 150 kepala keluarga di Kampung Lebak, Kelurahan Teluk Pucung, terdampak banjir akibat luapan Kali Bekasi. Ketinggian air mencapai 110 cm, memaksa 600 warga mengungsi ke musala dan rumah kerabat. BPBD setempat juga telah berkoordinasi dengan PLN untuk memutus sementara aliran listrik guna menghindari bahaya sengatan listrik.

Mitigasi dan Tindakan Darurat

Sebagai langkah mitigasi, BPBD bersama instansi terkait telah melakukan:

  • Evakuasi Warga: Ribuan warga telah dipindahkan ke tempat aman.
  • Pembuatan Posko Darurat: Beberapa lokasi pengungsian telah disediakan di setiap kota terdampak.
  • Distribusi Bantuan: Pemerintah daerah mendistribusikan bantuan logistik, termasuk makanan, air bersih, dan obat-obatan.
  • Pemantauan Debit Air: Pintu air dan pos pantau di berbagai wilayah terus dipantau untuk mengantisipasi potensi banjir susulan.

Kesimpulan

Banjir di Jabodetabek kali ini menunjukkan bahwa curah hujan ekstrem masih menjadi ancaman serius bagi kawasan urban. Pemerintah dan warga diharapkan tetap waspada, terutama bagi mereka yang tinggal di bantaran sungai. Mitigasi bencana dan peningkatan infrastruktur drainase menjadi langkah penting untuk mencegah dampak lebih besar di masa mendatang.

Dengan kondisi cuaca yang masih berpotensi hujan lebat dalam beberapa hari ke depan, masyarakat diharapkan selalu mengikuti informasi resmi dari BPBD dan instansi terkait agar dapat mengambil langkah antisipatif secepat mungkin.

Penulis : Milan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *