
Jakarta kembali dilanda banjir yang merendam sejumlah ruas jalan di Jakarta Barat. Salah satu titik yang terdampak cukup parah adalah Jalan Daan Mogot Km 13, arah traffic light Cengkareng, dengan ketinggian air mencapai 40 cm. Genangan air ini menyebabkan kendaraan, terutama roda empat dan truk, terpaksa melaju dengan kecepatan rendah untuk menghindari risiko mogok di tengah jalan.
Banjir Menghambat Arus Lalu Lintas
Berdasarkan laporan akun X resmi @TMCPoldaMetro pada Selasa (4/3/2025) pukul 06.45 WIB, banjir telah menggenangi jalanan dan berpotensi mengganggu arus lalu lintas. Meski belum terjadi kemacetan parah, kendaraan tetap harus ekstra hati-hati melewati genangan air tersebut.
Sementara itu, kondisi serupa juga terjadi di Jalan Arjuna, Jakarta Barat, dengan ketinggian air sekitar 20 cm. Meski lebih rendah dibandingkan dengan genangan di Jalan Daan Mogot, genangan ini tetap berpotensi mengganggu mobilitas warga, terutama bagi pengendara sepeda motor.
Penyebab Banjir di Jakarta Barat
Banjir yang terjadi di beberapa titik di Jakarta Barat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:
- Curah Hujan Tinggi – Hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak dini hari menyebabkan peningkatan debit air di sejumlah wilayah.
- Drainase yang Tidak Optimal – Saluran air yang tersumbat sampah atau sedimentasi membuat air sulit mengalir dengan baik, sehingga mengakibatkan genangan di berbagai titik.
- Luapan Kali dan Sungai – Sejumlah sungai yang melintasi Jakarta Barat, seperti Kali Angke dan Kali Mookevart, mengalami peningkatan debit air yang berkontribusi terhadap banjir.
Dampak Banjir bagi Warga
Banjir yang merendam sejumlah ruas jalan di Jakarta Barat tidak hanya menghambat arus lalu lintas, tetapi juga berdampak pada aktivitas warga. Beberapa dampak yang dirasakan antara lain:
- Kemacetan akibat kendaraan yang melaju dengan kecepatan lambat untuk menghindari genangan air.
- Risiko kendaraan mogok, terutama bagi kendaraan roda dua yang lebih rentan terhadap genangan air.
- Gangguan pada aktivitas ekonomi karena banyak pekerja dan pelaku usaha yang terhambat untuk bepergian ke tempat kerja atau usahanya.
Upaya Penanggulangan dan Respons Pemerintah
Pemerintah DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air dan Dinas Perhubungan telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi banjir, di antaranya:
- Mengerahkan pompa air untuk mempercepat surutnya genangan di titik-titik yang terdampak parah.
- Membersihkan saluran air agar aliran air tidak tersumbat dan dapat mengalir lebih cepat.
- Menghimbau warga untuk tetap waspada dan menghindari jalur-jalur yang terkena dampak banjir guna menghindari risiko kecelakaan atau kendaraan mogok.
Tips Berkendara Aman Saat Banjir
Bagi warga yang harus tetap bepergian meskipun banjir melanda, ada beberapa tips berkendara aman yang perlu diperhatikan:
- Gunakan Jalur Alternatif – Cek kondisi lalu lintas melalui aplikasi navigasi atau media sosial untuk mencari jalur yang lebih aman.
- Jangan Paksakan Kendaraan Melaju – Jika ketinggian air lebih dari setengah ban mobil atau mencapai knalpot motor, sebaiknya cari rute lain untuk menghindari risiko mogok.
- Jaga Kecepatan dan Jarak Aman – Hindari mengemudi terlalu cepat di jalanan tergenang agar tidak menyebabkan aquaplaning atau kehilangan kendali.
- Gunakan Mode Gigi Rendah – Untuk kendaraan manual, gunakan gigi satu atau dua agar mesin tetap bertenaga saat melintasi genangan.
- Periksa Rem Setelah Melewati Genangan – Pastikan rem kendaraan masih berfungsi dengan baik dengan cara menekan pedal rem secara perlahan setelah melewati genangan.
Prediksi Cuaca dan Potensi Banjir Lanjutan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan bahwa curah hujan tinggi masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan. Warga diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan, terutama di daerah-daerah yang rawan genangan.
BMKG juga mengingatkan bahwa kondisi cuaca ekstrem dapat meningkatkan risiko banjir, oleh karena itu pemerintah dan masyarakat perlu mengambil langkah-langkah mitigasi yang lebih intensif.
Kesimpulan
Banjir di Jakarta Barat yang merendam sejumlah ruas jalan, termasuk Jalan Daan Mogot dan Jalan Arjuna, menjadi tantangan bagi warga dalam beraktivitas. Dengan ketinggian air mencapai 40 cm di beberapa titik, masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam berkendara dan memilih jalur alternatif jika memungkinkan.
Pemerintah DKI Jakarta telah berupaya melakukan berbagai langkah untuk menangani banjir, seperti penyedotan air dengan pompa, pembersihan drainase, serta penyediaan informasi terkini bagi warga. Namun, kolaborasi dari masyarakat juga sangat penting, termasuk dalam menjaga kebersihan lingkungan agar sistem drainase dapat berfungsi optimal.
Dengan memahami penyebab, dampak, dan cara menghadapi banjir, diharapkan warga Jakarta dapat lebih siap dalam menghadapi musim hujan dan mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh banjir di masa mendatang.
penulis zanuar farel cristian