Dalam laga yang berlangsung sengit, Barcelona berhasil mengalahkan Athletic Club dengan skor 2-0 dan melaju ke final. Gol-gol dari Gavi dan Lamine Yamal menjadi penentu kemenangan Blaugrana, sementara penampilan impresif dari Pedri dan Raphinha juga memberikan kontribusi besar pada hasil tersebut. Kemenangan ini membawa Barcelona semakin dekat dengan rivalitas klasik yang kemungkinan besar terjadi pada final nanti.
Pertandingan Dimulai dengan Drama
Meskipun Barcelona mengawali pertandingan dengan pemain yang tidak turun ke lapangan, fokus utama berada pada Dani Olmo dan Pau Víctor. Kedua pemain ini sempat menerima tindakan pencegahan dari CSD, yang menghalangi mereka bermain di laga ini. Sementara itu, di pihak Athletic, Nico Williams juga tidak tampil sejak awal karena cedera pergelangan kaki.
Namun, kejutan utama datang dari keputusan pelatih Flick yang memilih Szczesny sebagai penjaga gawang utama, menggantikan Peña yang terkena sanksi. Keputusan ini menjadi sorotan mengingat perubahan di tim utama yang cukup signifikan.
Barcelona Mendominasi di Babak Pertama
Barcelona menunjukkan dominasi mereka sejak awal pertandingan, terutama dalam 20 menit pertama yang luar biasa. Dengan tekanan tinggi yang biasa diterapkan oleh Athletic, Barcelona berhasil memanfaatkan kecepatan Lamine Yamal yang memberikan dampak besar bagi tim. Pemain muda asal Spanyol ini menjadi kunci serangan, sementara Pedri juga tampil cemerlang memberikan arahan yang tepat. Raphinha, yang berusaha menciptakan peluang, akhirnya menjadi aktor penting dalam gol pertama.
Pada menit ke-15, sebuah serangan balik yang cepat dari Barca berbuah gol melalui Gavi, yang kembali mencetak gol penting bagi timnya. Gol tersebut membuka keunggulan Blaugrana menjadi 1-0.
Reaksi Athletic dan Peran Szczesny
Setelah gol tersebut, Athletic mencoba bangkit, namun usaha mereka menemui jalan buntu. Meskipun Iñaki Williams sempat memberikan ancaman, Barca berhasil menjaga keunggulan mereka berkat penjaga gawang Polandia, Szczesny, yang melakukan beberapa penyelamatan penting, termasuk mencegah peluang dari Guruzeta dan Iñaki Williams.
Namun, meskipun Athletic menekan, mereka gagal menciptakan peluang yang cukup untuk menyamakan kedudukan. Sementara itu, Barcelona lebih memilih serangan balik yang terbukti efektif meskipun ada beberapa peluang yang terbuang sia-sia, salah satunya melalui Raphinha.
Lamine Yamal Menjadi Penentu Kemenangan
Memasuki babak kedua, Barcelona memperlihatkan ketajaman serangan mereka. Pada menit ke-53, Lamine Yamal berhasil mencetak gol kedua setelah memanfaatkan perampokan bola di tengah lapangan. Pemain muda ini dengan tenang menembak bola ke gawang Unai Simón dan memperbesar keunggulan menjadi 2-0.
Keunggulan tersebut memaksa pelatih Athletic, Valverde, untuk melakukan perubahan dengan memasukkan Nico Williams untuk menambah daya serang. Sementara itu, pelatih Flick merespons dengan menarik keluar Lamine Yamal yang baru pulih dari cedera, serta memasukkan Ferran Torres dan Frenkie de Jong untuk menambah stabilitas tim.
VAR Menghentikan Harapan Terakhir Athletic
Di menit ke-86, Athletic hampir saja mencetak gol melalui Iñaki Williams, namun gol tersebut dianulir setelah dilakukan pengecekan VAR. Sebuah kesalahan fatal terjadi ketika De Jong kehilangan bola yang memberikan kesempatan bagi Athletic, tetapi keberuntungan tidak berpihak pada mereka.
Meskipun demikian, Barcelona berhasil menjaga keunggulan mereka hingga pertandingan berakhir dengan kemenangan 2-0. Dengan hasil ini, Barcelona menantikan lawan mereka di final yang akan berlangsung pada hari Minggu.
Kesimpulan: Dua Kemenangan dalam Satu Hari
Dengan dua kemenangan dalam satu hari, Barcelona menunjukkan ketangguhan dan kualitas permainan mereka. Mereka berhasil mengatasi perlawanan Athletic dan kini menanti pertandingan final yang akan menjadi laga penting bagi mereka.
Penulis : Muhammad Rizki