pekerjaan

Bedanya Pekerjaan Kontrak dan Tetap: Mana yang Lebih Baik?

Saat kamu diterima kerja di suatu perusahaan, biasanya akan ada dua jenis status kerja yang ditawarkan: pekerjaan kontrak dan pekerjaan tetap. Keduanya sama-sama memberikan penghasilan dan tanggung jawab, tapi secara hak, keamanan kerja, dan jenjang karier, ternyata cukup berbeda.

Nah, sebelum buru-buru menandatangani surat perjanjian kerja, ada baiknya kamu memahami dulu perbedaan di antara keduanya. Apakah pekerjaan tetap selalu lebih baik dari kontrak? Atau justru ada keuntungan di balik sistem kerja kontrak?


Apa Itu Pekerjaan Kontrak dan Pekerjaan Tetap?

Secara umum, pekerjaan kontrak berarti kamu bekerja untuk perusahaan dengan jangka waktu tertentu yang disepakati bersama di awal. Biasanya berlangsung selama 6 bulan hingga 2 tahun, dan bisa diperpanjang atau tidak, tergantung performa dan kebutuhan perusahaan.

Sementara itu, pekerjaan tetap (juga dikenal sebagai karyawan permanen) berarti kamu diangkat sebagai pegawai resmi setelah melewati masa percobaan, dan hubungan kerjamu tidak terikat waktu—selama tidak ada pelanggaran aturan atau pengunduran diri.


Baca Juga: Pekerjaan Digital Marketing: Tugas, Gaji, dan Skill yang Dibutuhkan

Apa Perbedaan Hak dan Fasilitas di Antara Keduanya?

1. Durasi Kerja dan Keamanan Karier

  • Kontrak: Pekerjaan kamu akan berakhir ketika masa kontrak habis, kecuali diperpanjang. Ada ketidakpastian jika kontrak tidak dilanjutkan.
  • Tetap: Pekerjaan lebih stabil, karena kamu menjadi bagian dari struktur permanen perusahaan. Pemutusan hubungan kerja hanya bisa dilakukan dalam kondisi tertentu.

2. Tunjangan dan Fasilitas

  • Karyawan kontrak seringkali tidak mendapatkan tunjangan penuh seperti BPJS Ketenagakerjaan, tunjangan hari raya (THR) yang pasti, atau fasilitas lainnya.
  • Karyawan tetap biasanya mendapatkan paket tunjangan yang lebih lengkap, termasuk asuransi, cuti panjang, dan bonus tahunan.

3. Jenjang Karier

  • Kontrak: Sulit untuk naik jabatan atau mendapatkan pelatihan jangka panjang, karena posisinya sementara.
  • Tetap: Ada peluang pengembangan karier dan pelatihan jangka panjang, karena perusahaan berinvestasi lebih besar pada karyawan tetap.

4. Gaji dan Kenaikan

  • Dalam beberapa kasus, gaji karyawan kontrak bisa lebih besar secara awal dibandingkan karyawan tetap, karena perusahaan tidak perlu membayar tunjangan tambahan.
  • Tapi kenaikan gaji dan bonus jangka panjang lebih terjamin pada posisi tetap.

Apakah Pekerjaan Kontrak Cocok untuk Semua Orang?

Meskipun sering dianggap kurang aman, pekerjaan kontrak bukan berarti pilihan yang buruk. Bahkan, bagi sebagian orang, sistem kontrak bisa lebih fleksibel dan bermanfaat, tergantung situasi pribadi.

Pekerjaan kontrak bisa cocok jika:

  • Kamu baru lulus dan ingin dapat pengalaman kerja.
  • Kamu masih eksplorasi bidang pekerjaan sebelum berkomitmen jangka panjang.
  • Kamu mencari fleksibilitas dan tidak keberatan berpindah-pindah tempat kerja.
  • Kamu tertarik bekerja pada proyek atau posisi temporer dengan bayaran kompetitif.

Baca Juga: Belajar Keamanan Digital Gratis dari Sumber Terpercaya

Lalu, Mana yang Lebih Baik?

Jawabannya tergantung kebutuhan dan prioritasmu. Yuk, kita lihat perbandingannya secara ringkas:

AspekPekerjaan KontrakPekerjaan Tetap
Durasi kerjaTerbatas, bisa tidak diperpanjangJangka panjang / tanpa batas waktu
Keamanan kerjaKurang stabilLebih stabil
TunjanganTidak selalu lengkapUmumnya lengkap
Peluang promosiTerbatasLebih terbuka
Fleksibilitas pindah kerjaLebih tinggiLebih rendah
Cocok untukFresh graduate, freelancerPencari karier jangka panjang

Kalau kamu sedang butuh stabilitas dan pengembangan karier, maka pekerjaan tetap bisa jadi pilihan terbaik. Tapi jika kamu lebih fokus mencari pengalaman cepat atau fleksibilitas waktu, pekerjaan kontrak bisa jadi batu loncatan yang baik.


Tips Memilih Jenis Pekerjaan yang Sesuai

  1. Evaluasi tujuan kariermu: Apakah kamu ingin berkembang di satu perusahaan, atau mengeksplorasi bidang pekerjaan?
  2. Perhatikan kontrak kerja dengan teliti: Baca semua pasal, terutama soal gaji, tunjangan, dan masa kerja.
  3. Tanya tentang peluang perpanjangan atau pengangkatan tetap jika kamu menerima pekerjaan kontrak.
  4. Jangan hanya melihat gaji awal, tapi pertimbangkan benefit jangka panjang juga.
  5. Pertimbangkan kondisi pribadi, seperti kebutuhan keluarga, lokasi, dan kesehatan.

Penulis: Vanesha Virandhini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *