Berbagi Hikmah di 10 Hari Pertama Ramadhan
Dengarkan Berita
KBRN, Ternate: Puasa Ramadan, bulan penuh berkah yang dinanti-nantikan umat Islam, banyak umat yang mulai menjalani rutinitas ibadah dengan penuh kesungguhan.
Tak hanya berpuasa, Ramadan juga menjadi waktu untuk memperdalam ibadah, memperbanyak doa, serta meningkatkan kualitas hubungan dengan Allah SWT.
Dalam Hikmah Pagi oleh Ustazah Hj. Radiah Alhadar, untuk menggali lebih dalam tentang makna dan hikmah dari 10 hari pertama Ramadhan.
Ustazah Radiah mengungkapkan bahwa sepuluh hari pertama Ramadhan adalah waktu yang sangat penting untuk memperkuat niat dan memperbanyak amal ibadah.
“Sepuluh hari pertama adalah momentum yang baik untuk memperbaiki diri. Pada fase ini, kita disarankan untuk lebih banyak memohon ampunan dan mendekatkan diri kepada Allah dengan meningkatkan ibadah seperti sholat malam, membaca Al-Qur’an, serta memperbanyak doa,” ujarnya, Minggu, (2/03/2025)
Menurut Ustazah Radiah, puasa Ramadan bukan sekadar menahan diri dari lapar dan haus, tetapi juga mengendalikan hawa nafsu, termasuk menjaga lidah dan hati.
“Puasa itu mengajarkan kita tentang kesabaran, kontrol diri, dan kedamaian dalam menjalani kehidupan,” tambahnya.
Di line Interaktif Ibu Indah di Sangaji Ake Gaale menanyaka “Apakah sholat sunnat malam yg paling terakhir itu sholat witir tapi bagaimana orang yang sudah sholat taraweh berjamaah di masjid dan sudah sholat witir dan bangun di jam 3 malam untuk sholat tahajjud, apakah itu boleh?, tanyanya.
Ustazahpun menanggapi ,Sholat witir memang sering kali dianggap sebagai sholat sunnah terakhir yang dilakukan setelah sholat taraweh, dan itu merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Secara umum, sholat witir memiliki keutamaan besar dalam Islam dan dilakukan setelah sholat malam (termasuk sholat taraweh).
Namun, jika seseorang sudah melakukan sholat taraweh berjamaah di masjid dan sudah melaksanakan sholat witir, ia masih bisa melakukan sholat sunnah lainnya, seperti sholat tahajjud. Sholat tahajjud sendiri merupakan sholat sunnah yang dilakukan setelah tidur, biasanya di malam hari setelah bangun tidur, di waktu yang lebih sepi, yaitu sekitar sepertiga malam terakhir.
Di sepuluh hari pertama ini, Ustazah Radiah menyarankan umat Muslim untuk menilai diri dan memperbaiki hubungan dengan Allah serta sesama. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memperbanyak sedekah, membantu sesama, serta berinteraksi dengan penuh kasih sayang.
“Jangan lupa untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan, serta berdoa agar diberikan kekuatan untuk menyelesaikan ibadah puasa dengan baik. Jangan hanya fokus pada fisik yang lapar, tetapi juga perbaiki hati dan pikiran agar semakin bersih,” pesan Ustazah Radiah.
Sebagai penutup, Ustazah Radiah berharap agar umat Islam dapat menjalani Ramadan dengan penuh kesadaran.
“Semoga sepuluh hari pertama ini menjadi awal yang baik untuk menjalani sisa bulan Ramadhan dengan penuh ibadah, kesabaran, dan keberkahan,” harapnya.
Ramadan merupakan kesempatan emas bagi setiap Muslim untuk memperbaiki diri, memperbanyak amal baik, dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Semoga dengan hikmah yang diberikan pada 10 hari pertama, kita dapat memperoleh keberkahan sepanjang bulan suci ini.
Penulis:Citra Dwi Anisa