Korea Utara Kecam Latihan Militer Gabungan Korsel-AS-Jepang dan Ancam Tindak Balas
Korea Utara (Korut) mengecam keras latihan militer gabungan yang diadakan oleh Korea Selatan (Korsel), Amerika Serikat (AS), dan Jepang pada pekan ini. Menanggapi hal tersebut, Pyongyang mengancam akan memperkuat upaya pembelaan diri mereka “secara lebih intensif” sebagai respons terhadap latihan trilateral tersebut.
Latihan Gabungan Korsel-AS-Jepang dan Tanggapan Korut

Latihan militer gabungan ini dilakukan setelah Korea Utara beberapa pekan terakhir menguji coba sistem rudal hipersonik baru serta rudal balistik jarak pendek, menjelang kembalinya Presiden terpilih AS, Donald Trump, ke Gedung Putih pada 20 Januari 2025. Ketiga negara yang terlibat dalam latihan ini melakukan latihan udara yang melibatkan dua pesawat pengebom berat B-1B milik AS yang terbang di atas Semenanjung Korea pada 15 Januari 2025.
Korut Menanggapi dengan Kekhawatiran
Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyatakan “keprihatinan serius” terhadap provokasi yang dilakukan oleh Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang. Dalam pernyataannya, Korut menegaskan bahwa latihan gabungan tersebut semakin menguatkan alasan bagi mereka untuk mempertahankan kedaulatan dan kepentingan keamanan negara mereka dengan cara yang lebih intensif.
Ancaman Korut terhadap Provokasi Militer
Korut mengungkapkan bahwa mereka akan menanggapi setiap provokasi militer yang direncanakan oleh negara-negara yang dianggap musuh dengan tegas. Negara tersebut berkomitmen untuk mempertahankan kepentingan keamanan mereka dengan cara yang kuat dan penuh kewaspadaan. Latihan semacam ini, menurut Korut, sering dianggap sebagai persiapan invasi terhadap negara mereka.
Kesimpulan
Latihan militer trilateral yang digelar oleh Korsel, AS, dan Jepang memicu kemarahan dari Korea Utara. Negara tersebut menegaskan akan menggunakan hak membela diri mereka secara lebih intensif untuk mengantisipasi potensi ancaman dari ketiga negara tersebut.
penulis:michael