Bonek Iringi Pemakaman Bejo Sugiantoro, Kenangan dan Haru Mengiringi Kepergian Sang Legenda

Bonek Iringi Pemakaman Bejo Sugiantoro, Kenangan dan Haru Mengiringi Kepergian Sang Legenda

Bejo Sugiantoro, salah satu legenda sepak bola Indonesia yang dikenal sebagai ikon Persebaya Surabaya, telah berpulang pada Selasa (25/2). Kabar duka ini mengundang kesedihan mendalam bagi para pecinta sepak bola Tanah Air, khususnya bagi Bonek, sebutan bagi suporter setia Persebaya. Pemakaman almarhum yang berlangsung di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Geluran, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (26/2), diiringi oleh ratusan pelayat yang datang untuk memberikan penghormatan terakhir.

Perjalanan Karier Bejo Sugiantoro

Bejo Sugiantoro dikenal sebagai salah satu bek tangguh yang pernah dimiliki Indonesia. Lahir pada 2 April 1977, Bejo mengawali karier profesionalnya bersama Persebaya Surabaya. Gaya bermainnya yang disiplin serta kepemimpinannya di lapangan membuatnya menjadi sosok yang dihormati.

Karier Bejo di Persebaya berawal dari tim junior hingga akhirnya menembus tim utama. Ia menjadi bagian dari skuad yang membawa Persebaya meraih gelar juara Liga Indonesia pada musim 1996/1997 dan 2004. Selain itu, ia juga pernah memperkuat tim nasional Indonesia di berbagai ajang internasional, termasuk Piala Tiger dan SEA Games.

Setelah pensiun sebagai pemain, Bejo tetap berkecimpung di dunia sepak bola dengan menjadi pelatih. Ia sempat menangani beberapa tim, termasuk Persebaya U-19 dan Deltras Sidoarjo. Dedikasinya terhadap dunia sepak bola tak pernah surut hingga akhir hayatnya.

Kepergian yang Mendadak

Kabar meninggalnya Bejo Sugiantoro begitu mengejutkan banyak pihak. Sang legenda dikabarkan tak sadarkan diri saat bermain fun football di Lapangan Sepak Bola SIER Surabaya pada Selasa (25/2) sore. Rekan-rekannya yang berada di lokasi segera memberikan pertolongan pertama sebelum akhirnya membawa Bejo ke Rumah Sakit Royal Surabaya.

Meskipun sudah mendapatkan upaya medis maksimal, nyawa Bejo tak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia akibat serangan jantung. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan seluruh pecinta sepak bola Indonesia.

Ratusan Pelayat Hadir di Pemakaman

Suasana haru menyelimuti pemakaman Bejo Sugiantoro di TPU Geluran, Sidoarjo. Ratusan orang dari berbagai kalangan hadir untuk memberikan penghormatan terakhir. Para suporter Persebaya, Bonek, memenuhi area pemakaman dengan mengenakan atribut khas hijau. Mereka melantunkan yel-yel kebanggaan sebagai bentuk penghormatan kepada sang legenda.

Selain Bonek, beberapa mantan pemain Persebaya seperti Uston Nawawi, Mat Halil, Mustaqim, dan Kurnia Sandy juga turut hadir. Uston Nawawi, yang merupakan rekan dekat Bejo, mengaku sangat terkejut dengan kepergian sahabatnya.

“Terakhir kali kami masih sempat bermain sepak bola bersama di Gelora Bung Tomo beberapa waktu lalu. Saya tidak menyangka ini akan menjadi momen terakhir kami,” ujar Uston dengan mata berkaca-kaca.

Salah satu pentolan Bonek, Agus Tessy, juga menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam. “Abah Bejo adalah sosok yang sangat peduli dengan kami, Bonek dan Bonita. Kehadirannya selalu membawa energi positif. Kami benar-benar kehilangan sosok yang luar biasa,” kata Agus.

Rachmat Irianto Hadir dengan Kruk

Di antara pelayat, terlihat sosok Rachmat Irianto, putra Bejo Sugiantoro, yang saat ini bermain untuk Persib Bandung. Rian, sapaan akrabnya, hadir di pemakaman dengan menggunakan kruk karena masih dalam masa pemulihan cedera lutut anterior cruciate ligament (ACL).

Meskipun tengah mengalami cedera, Rian tetap berusaha hadir untuk memberikan penghormatan terakhir kepada sang ayah. Wajahnya terlihat sendu saat prosesi pemakaman berlangsung. Dukungan dari para suporter dan rekan-rekannya memberikan sedikit kekuatan bagi Rian dalam menghadapi kehilangan ini.

Kenangan Manis Bersama Bejo Sugiantoro

Bagi banyak orang, Bejo bukan hanya sekadar pemain sepak bola. Ia adalah sosok yang menginspirasi dengan semangat juang dan dedikasinya. Sejak bergabung dengan Persebaya, Bejo dikenal sebagai pemain yang loyal dan selalu memberikan yang terbaik di lapangan.

Salah satu kenangan yang tak terlupakan adalah saat ia membawa Persebaya menjadi juara Liga Indonesia. Momen tersebut masih membekas di hati para pendukung Bajul Ijo. Selain itu, kepemimpinannya di lini belakang juga sering menjadi contoh bagi pemain muda.

Sebagai pelatih, Bejo juga dikenal sebagai sosok yang membimbing dengan penuh kesabaran. Banyak pemain muda yang merasa terbantu dengan kehadiran Bejo sebagai mentor. Salah satu anak asuhnya di Persebaya U-19, Wahyu Prasetyo, mengungkapkan rasa terima kasihnya.

“Coach Bejo selalu memberi motivasi kepada kami untuk tetap berjuang dan tidak mudah menyerah. Saya merasa sangat kehilangan sosok yang begitu baik dan inspiratif,” kata Wahyu.

Dukungan dan Doa dari Berbagai Kalangan

Kepergian Bejo Sugiantoro juga mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk pengurus PSSI, klub-klub sepak bola, dan rekan-rekan sesama pelatih. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan belasungkawa melalui akun media sosialnya.

“Turut berduka cita atas berpulangnya legenda sepak bola Indonesia, Bejo Sugiantoro. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan. Terima kasih atas dedikasimu untuk sepak bola Indonesia,” tulis Erick.

Beberapa klub Liga 1 juga turut memberikan penghormatan, termasuk Persib Bandung, Arema FC, dan Madura United. Mereka mengunggah ucapan duka cita di media sosial sebagai bentuk penghormatan kepada sang legenda.

Warisan Bejo Sugiantoro untuk Sepak Bola Indonesia

Meskipun telah berpulang, warisan Bejo Sugiantoro dalam dunia sepak bola Indonesia akan terus dikenang. Gaya bermainnya yang penuh determinasi, kepemimpinannya di lapangan, serta kontribusinya sebagai pelatih menjadikan namanya tetap hidup di hati para pecinta sepak bola.

Banyak pihak berharap agar semangat juang Bejo dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda. Bejo telah membuktikan bahwa dengan kerja keras dan dedikasi, seseorang dapat mencapai impian dan memberikan dampak positif bagi banyak orang.

Kesimpulan

Kepergian Bejo Sugiantoro meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, sahabat, dan seluruh pecinta sepak bola Indonesia. Pemakamannya yang dihadiri oleh ratusan orang, termasuk Bonek dan mantan pemain Persebaya, menunjukkan betapa besar pengaruhnya dalam dunia sepak bola.

Sebagai seorang pemain, Bejo adalah sosok yang tangguh dan berkomitmen. Sebagai seorang pelatih, ia adalah mentor yang penuh perhatian. Dan sebagai manusia, ia adalah sosok yang baik dan peduli terhadap orang-orang di sekitarnya.

Selamat jalan, Abah Bejo. Namamu akan selalu dikenang dalam sejarah sepak bola Indonesia.


Penulis: RESTU

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *