Bullion Bank: Solusi Ekonomi Baru yang Berpotensi Ciptakan 800 Ribu Lapangan Kerja
Pendahuluan
Pembentukan bullion bank atau bank emas di Indonesia menjadi salah satu langkah strategis pemerintah dalam memperkuat sektor ekonomi. Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa kehadiran bullion bank berpotensi meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga Rp 245 triliun serta membuka 800 ribu lapangan kerja baru. Presiden Prabowo Subianto pun telah menyatakan komitmennya untuk segera meresmikan bank emas dalam waktu dekat.
Lantas, bagaimana mekanisme kerja bullion bank dan manfaatnya bagi perekonomian nasional? Simak ulasan lengkapnya dalam artikel ini.
Apa Itu Bullion Bank?
Bullion bank adalah institusi keuangan yang berfokus pada transaksi emas, baik dalam bentuk penyimpanan, perdagangan, investasi, hingga pembiayaan berbasis emas. Konsep ini sudah diterapkan di berbagai negara maju sebagai bagian dari strategi pengelolaan emas nasional.
Di Indonesia, regulasi mengenai bullion bank tertuang dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bullion. Aturan ini merupakan turunan dari Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK). Dengan adanya regulasi ini, bullion bank dapat beroperasi dengan legal dan memberikan manfaat ekonomi yang luas.
Manfaat Bullion Bank bagi Ekonomi Indonesia
Pembentukan bullion bank di Indonesia diyakini membawa sejumlah manfaat strategis bagi perekonomian, di antaranya:
1. Meningkatkan PDB Nasional
Erick Thohir menyebutkan bahwa bullion bank berpotensi meningkatkan PDB Indonesia hingga Rp 245 triliun. Ini disebabkan oleh meningkatnya aktivitas perdagangan emas di dalam negeri serta perputaran investasi berbasis emas yang lebih optimal.
2. Menciptakan 800 Ribu Lapangan Kerja
Salah satu dampak terbesar dari bullion bank adalah pembukaan lapangan kerja. Dengan adanya ekosistem baru dalam industri emas, berbagai sektor terkait seperti pertambangan, manufaktur perhiasan, dan perbankan akan mengalami peningkatan kebutuhan tenaga kerja.
3. Mengurangi Ketergantungan pada Pasar Emas Luar Negeri
Sebelumnya, banyak emas hasil tambang Indonesia mengalir ke luar negeri akibat kurangnya fasilitas penyimpanan dan perdagangan domestik. Dengan adanya bullion bank, emas dapat dikelola di dalam negeri, sehingga mengurangi ketergantungan pada pasar luar.
4. Mendorong Hilirisasi Industri Emas
Erick Thohir menegaskan bahwa bank emas akan memperkuat hilirisasi ekosistem emas. Masyarakat nantinya dapat melakukan transaksi emas dengan lebih mudah, baik dalam bentuk penitipan, perdagangan, simpanan, maupun pembiayaan.
5. Mempermudah Akses Investasi Berbasis Emas
Bullion bank memungkinkan masyarakat untuk berinvestasi dalam bentuk emas dengan skema yang lebih aman dan terpercaya. Ini juga memberikan peluang bagi sektor keuangan untuk mengembangkan produk-produk berbasis emas yang lebih inovatif.
Peran Pemerintah dan Swasta dalam Pengelolaan Bullion Bank
Saat ini, terdapat dua perusahaan BUMN yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengelola bullion bank, yaitu Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia (BSI). Namun, pemerintah juga membuka peluang bagi sektor swasta untuk ikut serta dalam pengelolaan bullion bank guna memperluas cakupan layanan dan meningkatkan efisiensi operasional.
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa semakin banyak perusahaan yang terlibat dalam bullion bank, semakin baik dampaknya bagi perekonomian nasional. “Kami dorong semua pihak untuk berpartisipasi agar cadangan emas tidak hanya dikelola oleh pemerintah, tetapi juga oleh masyarakat,” ujarnya.
Rencana Peresmian Bullion Bank oleh Presiden Prabowo
Presiden Prabowo Subianto telah menjadwalkan peresmian bullion bank pada 26 Februari 2026. Ia menyoroti bahwa selama ini Indonesia tidak memiliki bank khusus untuk emas, sehingga banyak hasil tambang yang akhirnya dijual ke luar negeri. Dengan hadirnya bullion bank, emas nasional dapat dikelola lebih optimal dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
“Jadi selama ini kita tidak punya bank untuk emas. Tidak ada di Indonesia. Jadi emas kita banyak ditambang dan mengalir ke luar negeri. Dengan adanya bullion bank, kita bisa mengelola emas dengan lebih baik,” kata Prabowo.
Kesimpulan
Pembentukan bullion bank di Indonesia menjadi langkah penting dalam memperkuat ekonomi nasional. Dengan potensi peningkatan PDB sebesar Rp 245 triliun dan penciptaan 800 ribu lapangan kerja, bullion bank diprediksi akan menjadi salah satu instrumen keuangan paling strategis di masa depan.
Selain itu, bullion bank juga akan memperkuat hilirisasi industri emas, mengurangi ketergantungan pada pasar luar negeri, serta memberikan akses investasi emas yang lebih luas bagi masyarakat. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan sektor swasta, diharapkan bullion bank dapat segera beroperasi dan memberikan dampak positif yang nyata bagi perekonomian Indonesia.
Bagaimana pendapat Anda mengenai bullion bank? Apakah ini langkah yang tepat untuk meningkatkan ekonomi nasional? Berikan komentar Anda di bawah!
Penulis : Rizki